BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Sebuah narasi beredar di media sosial Facebook penderita asidosis laktat akan selalu positif Covid-19 saat di tes menggunakan mesin PCR. Konon, narasi itu juga menyatakan hasil rapid test akan reaktif jika darah mengalami asidosis.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan narasi itu tidak benar alias hoaks.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan informasi yang beredar itu mengandung logika medis atau ilmiah yang tidak sinkron. "Pada kasus Covid-19 memang cenderung terjadi asidosis laktat. Hal ini disebabkan oleh sifat dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang "rakus" oksigen dalam tubuh manusia," jelasnya.
Dicky meluruskan, asidosis laktat adalah salah satu efek yang ditimbulkan dari infeksi Virus Corona, bukan penyebab infeks terdeteksi oleh mesin PCR. Selain itu, Dicky mengatakan, teknik pemeriksaan RT-PCR adalah teknik yang sangat spesifik, yakni memeriksa keberadaan DNA virus SARS-CoV-2 dari sampel yang telah dimurnikan.
Berikut laporan isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Selasa (13/04/2021):
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Faktanya, klaim Jembatan Suramadu ambruk ditabrak kapal kargo adalah tidak benar. Selengkapnya
Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya