UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Beredar sebuah video yang mengklaim bahwa vaksinasi menyebabkan terciptanya varian baru Covid-19. Konon dalam video itu disebutkan varian baru Covid-19 terbentuk untuk menghindari antibodi yang diciptakan oleh dorongan vaksinasi global.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari usatoday.com, klaim tersebut adalah keliru. Dr. Stanley Perlman, profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa menjelaskan bahwa varian baru Covid-19 terjadi karena adanya mutasi, sementara mutasi tidak disebabkan oleh adanya imunisasi atau vaksinasi.
Selanjutnya dari reuters.com, pakar medis di Meedan's Health Desk menegaskan bahwa tidak ada bukti vaksin menyebabkan varian baru Covid-19. Ketika seseorang divaksinasi, mereka cenderung tidak tertular dan menularkan virus, dan karena itu lebih kecil kemungkinannya untuk tertular dan menularkan varian virus Covid-19.
Berikut laporan isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Sealasa (08/06/2021):
[DISINFORMASI] Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kanker Serviks
[DISINFORMASI] Vaksin Johnson & Johnson Tidak Efektif untuk Lansia
[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Menciptakan Varian Baru Covid-19
[HOAKS] Surat Pengumuman Pembagian Donasi Mengatasnamakan Pemerintah Kabupaten Boyolali
[DISINFORMASI] Presiden Jokowi Mencopot Menag Yaqut Cholil Qoumas
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya