FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 07-2021

    1059

    Tekan Angka Kematian di Solo Raya dan DIY, Pemerintah Siapkan Isolasi Terpusat

    Kategori Berita Pemerintahan | doni003
    Warga melintas di depan Asrama Mahasiswa UNS Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/7/2021). Asrama mahasiswa Universitas Sebelas Maret UNS tersebut akan digunakan sebagai lokasi isolasi terpusat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bergejala ringan dengan kapasitas 114 kamar dan 228 tempat tidur. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Tren kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Solo Raya dan provinsi DI Yogyakarta masih meningkat. Menko Luhut mengimbau agar pemerintah daerah melakukan sosialisasi ke warga agar dapat menempati isolasi terpusat yang telah disediakan.

    Khususnya di Solo Raya, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa isolasi terpusat masih memiliki ruang besar dengan kapasitas 1700 tempat tidur, namun baru terisi sebanyak 402 tempat tidur. Hal ini terjadi, lantaran warga yang terdampak Covid-19 lebih memilih untuk isolasi mandiri di rumah.

    “Saya minta kepada TNI dan Polri agar dapat membujuk pasien-pasien khususnya lansia dan penderita yang memiliki penyakit komorbid (penyerta) agar dirawat di isolasi terpusat sehingga dapat dipantau dan mendapatkan pasokan oksigen yang cukup,” kata Menko Luhut, di Jakarta, Senin (28/07/2021).

    Selanjutnya, penegakan aturan PPKM level 4 dinilai perlu diberlakukan untuk wilayah Solo Raya. Hal ini disebabkan tren kasus dan positivity rate yang cukup tinggi. “Tanpa penguatan di hulu, kapasitas respon di sektor hilir akan full dan menyebabkan peningkatan angka kematian,” tambah Menko Luhut.

    Menko Luhut mengusulkan beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menekan angka kematian. Pemerintah daerah harus memastikan kepada warga yang tidak layak untuk melakukan isolasi mandiri agar dibawa ke lokasi isolasi terpusat. Hal ini juga untuk menekan laju penularan dan angka kematian, karena tidak mendapatkan perhatian khusus dan fasilitas yang memadai, khususnya pada warga yang memiliki penyakit komorbid.

    Lalu, untuk menjaga ketersediaan Oksigen, Menko mengatakan perlunya pengaturan secara ketat. “Oksigen liquid difokuskan untuk perawatan intensif, sementara oksigen konsentrator diberikan untuk perawatan isolasi di rumah sakit,” sebut Menko Luhut. Dia juga mengusulkan agar ada penambahan fasilitas rumah sakit terutama untuk ruang ICU dan isolasi. “Kemenkes diharapkan dapat membantu untuk ketersediaan naskesnya,” paparnya.

    Walikota Gibran menjelaskan, BOR Solo Raya tinggi karena menampung banyaknya pendatang yang dirawat di Solo. Ia juga meminta proses vaksinasi di daerah sekitar Solo agar dipercepat untuk menekan laju angka kasus.

    Sementara itu, di Provinsi DI Yogyakarta tren kasus positif dan angka kematian masih tinggi, namun indeks mobilitas sudah mulai menurun seiring dengan penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat yang terjadi dalam dua minggu terakhir.

    Berita Terkait

    Tangani Pornografi Anak, Pemerintah Akan Bentuk Satgas

    Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemutusan akses terhadap hampir dua juta konten pornografi anak untuk memberantas per Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

    Menurut Presiden, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia p Selengkapnya

    Indonesia Akan Ukir Sejarah Baru Layanan Digital Terpadu

    Pelayanan publik ke depan menerapkan konsep terpadu dalam melayani perjalanan hidup manusia, moments of life. Seperti di luar negeri, layan Selengkapnya

    Lewat PP No. 14/2024, Pemerintah Berikan THR dan Gaji ke-13 bagi ASN

    Pemberian THR dan gaji ke-13 ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada seluruh aparatur negara yang telah, sedang, dan ke depan akan te Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA