FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 03-2022

    1474

    Daerah PPKM Level 2 Jawa-Bali Meningkat Signifikan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Warga beraktivitas di kawasan Melawai, Jakarta, Senin (7/3/2022). Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan PPKM di wilayah aglomerasi Jabodetabek berstatus level 2 karena turunnya kasus konfirmasi harian di wilayah tersebut. - (antarafoto)

    Jakarta Pusat, Kominfo - Kondisi dan penanganan pandemi di tanah air sejak adanya gelombang Covid-19 varian Omicron terus membaik. Kondisi yang semakin membaik ini berimbas pada perbaikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah di Jawa-Bali.

    “Seiring dengan perbaikan situasi pandemi COVID-19 yang semakin hari semakin membaik, maka sejumlah kabupaten/kota yang kembali masuk ke Level 2 meningkat cukup signifikan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo  melalui konferensi video dari Jakarta Pusat, Senin (07/03/2022).

    Menko Marves mencontohkan, wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke dalam Level 2 dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan rawat inap di rumah sakit.

    “Detail informasi ini akan tertuang dalam Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) yang akan keluar hari ini,” tuturnya.

    Lebih jauh Luhut mengungkapkan bahwa tren kasus konfirmasi harian nasional menurun signifikan, diikuti dengan tren perawatan di rumah sakit dan kasus kematian yang semakin melandai.

    “Tren penurunan kasus konfirmasi harian terjadi di seluruh provinsi di Jawa dan Bali. Tingkat rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi Jawa dan Bali juga telah menurun terkecuali DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Namun DIY kami perkirakan akan turun dalam beberapa hari ke depan ini,” ungkapnya.

    Luhut menambahkan, dalam berapa hari terakhir jumlah kasus kematian di DKI Jakarta, Bali, dan Banten juga mengalami penurunan.

    “Kami memprediksi dalam waktu dekat provinsi lain juga akan mengalami penurunan mengingat kasus kematian adalah lagging indicator,” imbuhnya.

    Seiring level asesmen yang menunjukkan tanda perbaikan, ungkap Menko Marves, mobilitas masyarakat juga kembali meningkat cukup signifikan. Ini terlihat dalam pergerakan data Google Mobility dalam sepekan terakhir.

    Sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi dan peningkatan mobilitas masyarakat tersebut, imbuh Luhut, pemerintah akan terus mendorong percepatan vaksinasi dosis kedua bagi masyarakat, terutama kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).

    “Pemerintah juga meminta kepada seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jawa-Bali, untuk terus mendorong vaksinasi booster yang masih di bawah 10 persen di Jawa-Bali. Saya juga mohon dan minta kesediaan masyarakat untuk kembali mendatangi gerai-gerai vaksin yang tersedia demi pulihnya dan membaiknya penanganan pandemi ini,” tandasnya.

    Berita Terkait

    Wapres Harapkan Peningkatan Daya Saing Santri

    Wapres berharap Ponpes Al-Islam Ponorogo, Jawa Timur dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi dan keu Selengkapnya

    Usai PPKM, Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Meningkat Signifikan

    Pemerintah juga menaikkan target pasar wisatawan mancanegara secara signifikan pada tahun 2023 melalui beberapa kebijakan, antara lain penam Selengkapnya

    Wapres: UMKM Perlu Dukungan Sertifikasi Halal

    Wapres juga menekankan bahwa perluasan akses pasar dan akselerasi berbagai inovasi di bidang teknologi dan digital juga harus terus diperkua Selengkapnya

    Kasus Covid-19 Luar Jawa-Bali Meningkat, BOR RS dan Isoter Terkendali

    BOR RS di tiga provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus aktif tertinggi, di atas 15 ribu kasus, juga masih memadai dengan tinggal konversi te Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA