FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 02-2014

    19753

    98 Persen Anak dan Remaja Tahu Internet

    Kategori Berita Kominfo | brs

    98 Persen Anak dan Remaja Tahu InternetJakarta, Kominfo - Studi yang didanai oleh UNICEF dan dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan bahwa 98 persen dari anak-anak dan remaja tahu tentang internet dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna internet.

    Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewabroto menyatakan, temuan ini hasil dari kesimpulan utama yang menelusuri aktivitas online dari sample anak dan remaja usia 10-19 tahun dengan 400 responden yang tersebar di seluruh wilayah perkotaan dan pedesaan.

    Studi dibangun berdasarkan pada penelitian sebelumnya sehingga didapatkan gambaran yang paling komprehensif dan terkini tentang penggunaan media digital di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia, termasuk motivasi mereka, serta informasi tentang anak remaja berusia 10-19 yang tidak menggunakan media digital.

    Penelitian ini baru pertama kali dilakukan dibandingkan penelitian serupa lainnya di Indonesia, kata Gatot, Selasa (18/2).

    Kesimpulan lainnya, menurut Gatot, ada sekitar 20 persen responden yang tidak menggunakan internet. “Alasan utama mereka adalah tidak memiliki perangkat atau infrastruktur untuk mengakses internet atau bahwa mereka dilarang oleh orang tua untuk mengakses internet”, ujarnya.

    Gatot menyebut bahwa perubahan struktur media di Indonesia, terutama dengan meningkatnya penggunaan ponsel, telah mengubah akses dan penggunaan media digital internet di kalangan anak dan remaja yang cenderung menggunakan personal computer untuk mengakses internet di warung internet dan laboratorium computer sekolah, laptop di rumah dan di atas semua ponsel atau smartphone selama kegiatan sehari-hari.

    Anak-anak dan remaja memiliki 3 (tiga) motivasi utama untuk mengakses internet yaitu untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman lama dan baru dan untuk hiburan.

    Pencarian informasi yang dilakukan sering didorong oleh tugas –tugas sekolah, sedangkan penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi, tutur Gatot.

    Sementara itu, rekomendasi utama yang dihasilkan dari studi ini sebagai bahan masukan yaitu karena internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak dan remaja di Indonesia.

    Untuk itu diperlukan upaya meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kaitannya dengan keamanan berinternet. Hal ini dapat dicapai melalui osialisasi, pendidikan literasi maupun pelatihan, jelas Gatot.

    Dikatakannya, pemahaman penggunaan dan keamanan media digital sangat penting, utamanya dari perspektif anak-anak dan remaja sebelum merancang program-program informasi tentang kemanan digital.

    Termasuk memahami tentang cara mereka mengartikan dan menggunakan teknologi digital, komunikasi secara online dan perilaku berisiko atau tidak aman (Az).

    Berita Terkait

    Capai 92 Persen, Kominfo Targetkan BBPPT Berkelas Dunia

    Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Ismail menegaskan pembangunan akan rampung tahun ini dan menargetkan mendapat predikat World Class Testing Selengkapnya

    Peringatan Kiamat Internet dari NASA, Itu Disinformasi!

    Konon, dalam video disebutkan manusia akan dilanda kondisi di mana koneksi internet tidak dapat dipakai selama berbulan-bulan, bahkan bertah Selengkapnya

    Peringatan Serangan Gangster di Jabodetabek? Hoaks!

    Selengkapnya

    Sinyal 5G di Pertemuan Keempat DEWG dan DEMM G20 Berstandar Internasional

    Hadirnya sinyal 5G yang dilakukan oleh PT Telkomsel telah sesuai dengan acuan yang diterbitkan lembaga international Telecommunications Unio Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA