24 Penerima Beasiswa S2 Kominfo dilepas Balitbang SDM

Jakarta, Kominfo - Kepala Badan Penelitian dan Pengemban Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar. melepas sebanyak 24 penerima program beasiswa Strata Dua (S2) Luar Negeri Kominfo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu(13/8).

Menurut Basuki, para penerima beasiswa tersebut akan berangkat menuju 4 negara yaitu Inggris, Jerman, Belanda dan Jepang. Mereka akan mengambil program studi di bidang teknik, seperti Ilmu Komputer, sistem informasi, keamanan informasi, kebijakan publik, bidang hukum yang terkait dengan TIK dan ilmu komunikasi.

Basuki mengatakan program beasiswa S2 Luar Negeri, Badan Litbang SDM telah mengembangkan program sejak tahun 2007. Landasan pertimbangan program tersebut antara lain adalah perlunya peningkatan jumlah dan kualitas SDM yang handal, profesional, dan memenuhi standar internasional dalam rangka mendukung pencapaian visi masyarakat informasi Indonesia. 

Menurutnya, Badan Litbang SDM bertekad melanjutkan dan mengembangkan program Beasiswa S2 dalam negeri dan luar negeri karena kominfo menyadari bahwa perkembangan komunikasi dan informatika dewasa ini, khususnya dengan banyaknya perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia dalam rencana perwujudan masyarakat ekonomi ASEAN pada 2015 yang berimplikasi adanya arus bebas tenaga kerja, semakin menuntut ketersediaan sumber daya manusia Indonesia yang profesional, berdaya saing tinggi, dan unggul yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan Industri dalam negeri.Tetapi juga mampu bersaing dengan tenaga kerja asing serta dapat berperan, serta dalam memajukan industry komunikasi dan informatika nasional.

"Hal ini yang mendorong kami untuk melanjutkan program beasiswa yang fokus pada pemberian beasiswa untuk bidang terkait komunikasi dan informatika dan meningkatkan kualitas program tersebut,"katanya.

Basuki berharap para peserta penerima program beasiswa S2 Kominfo Luar Negeri selain menimba ilmu di Luar Negeri  juga perluas wawasan seperti pergaulan internasional pada saatnya nanti akan pendapat kesempatan interaksi global. "Berhubungan dengan internasional ini juga harus dimanfaatkan. Jelajahi disana. Jangan mudah menyerah. Intinya, dan jangan cemen,  karena disana kita bertempur untuk berjuang mendapat gelar yang nantinya dapat berkontribusi buat bangsa dan negara. Yang penting spirit dan motivasi. "Harap Basuki

Selain itu, lanjut Basuki, jika sudah di sana jangan takut berpendapat, karena apapun pendapatnya  dihargai disana dan juga bergaul dengan para mahasiswa lain agar  dapat memperbaiki juga mempercepat belajar bahasa inggris. "Disana Bukan hanya belajar studi tapi belajar hidup. Artinya belajar studi tersusun rapi, tapi belajar hidup sulit nah itu yang menentukan kita kedepan."Tutur Basuki (yura)