Menkominfo Sayangkan Sikap Vimeo Tidak Penuhi Filtering Pornografi

Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyayangkan sikap situs berbagi video “Vimeo” yang tidak memenuhi permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk melakukan filtering akses pornografi.

Namun, Rudiantara juga mengaku keberadaan Vimeo di Indonesia dibutuhkan oleh parapelaku industri kreatif. Walaupun lebih banyak mudharatnya, pihaknya masih tetap memberlakukan blokir terhadap Vimeo.

Kita juga mendoronbg keberadaan Vimeo karena dibutuhkan oleh pelaku kreatif yang cenderung lebih fleksibel. Tapi, kan ada konten-konten yang tidak boleh, kata Rudiantara, usai acara Sosialisasi Sertifikasi Tenaga Kerja Industri Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Senin (2/2).

Rudiantara mengungkapkan telah mengobrol dengan para netizen dan meminta Kemkominfo secepatnya membuka blokir situs tersebut. “Mereka (para Netizen-red) juga gregetan karena lama banget filteringnya. Bahkan, para Netizen ada yang bilang, ya sudahlah ditutup saja. Saya sendiri ‎sudah ultimatum Vimeo, minggu ini mesti selesai,” kata Rudiantara, mengutip jawaban para Netizen.

Rudiantara sendiri menilai, tidak ada sistem buatan manusia yang bisa sempurna 100 persen. “Ya nggak mungkin lah bisa menutup semua. Tapi, sudah ada usaha. Jadi, jangan belum dicoba apa-apa sudah bilang tidak bisa,” kata Rudiantara.

Rudiantara memang sempat mengajak sekitar 25 netizen untuk melakukan video conference dengan CEO Vimeo Kerry Trainor untuk membahas soal pembukaan blokir dengan cara melakukan filtering pornografi.

Bahkan, dirinya juga telah meminta bantuan para netizen tersebut untuk mendiskusikan skema filter‎ yang tepat sesuai kebutuhan Indonesia. Namun sayangnya, hingga saat ini, filtering belum juga terwujud (Az).