FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    23 04-2015

    2606

    Menkominfo Anugerahkan Penghargaan Kartini Next Generation 2015

    Kategori Berita Kominfo | brs

    Menkominfo Anugerahkan Penghargaan Kartini Next Generation 2015Jakarta, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menganugerahkan penghargaan Kartini Next Generation (KNG) 2015 kepada enam perempuan yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan di bidangnya dengan memanfaatkan teknologi informatika dan komunikasi.

    Penganugerahan penghargaan tersebut di gelar di Auditorium Lantai 3 Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Rabu (22/4) dan dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Asdep Pengetahuan dan Tekhnologi Bambang Christiono, Dirjen Aplikasi Informatika Bambang Heru Cahyono, Direktur Pemberdayaan Informatika Septiana Tangkary bersama Menpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti.

    Dalam sambutannya, Rudiantara mengatakan, semangat Kartini harus terus melekat dalam perempuan Indonesia untuk memanfaatkan teknologi secara positif.

    Api semangat Kartini saat inilah yang harus kita jaga dan kemajuan teknologi yang dijadikan nilai tambah, apresiasi saya setinggi-tingginya kepada para pemenang semoga ilmu yang didapat dapat dimanfaatkan bagi kebaikan Kartini lain di seluruh Indonesia, kata Rudiantara.

    Terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menkominfo dan kita semua atas kerjasama yang baik ini, ke depan semoga lahir Kartini-Kartini baru yang akan mengantar Indonesia ke arah yang lebih baik, kata Menpora Imam Nachrawi pada sambutannya pada KNG 2015 yang 

    mengangkat Tema Woman As A Driver Of Progress.

    Imam Nachrawi sangat mengapresiasi terselenggaranya acara KNG 2015. “Kartini bukan semata-mata mengajak kita semua untuk berpendidikan, mencari pengalaman dan pengetahuan tetapi kita ingin dimanapun kita berada lahir Kartini-Kartini baru dengan ketulusan dan kelembutannya mampu mengawal generasi muda yang akan menjadi kebanggaan Indonesia,” ujar Imam.

    Menurutnya sesuai dengan pepatah Arab yang mengatakan, Ibu adalah pendidikan pertama, merupakan sekolah pertama bagi anak-anak kita.

    Dengan teknologi yang luar biasa dahsyat memungkinkan bagi kita untuk mengajarkan yang terbaik bagi anak-anak kita dan jangan sampai lengah karena saat ini Indonesia menjadi negara bebas peredaran narkotika, pornografi dan pornoaksi tetapi terimakasih kepada Menkominfo yang telah memblokir situs-situs tidak bertanggungjawab tersebut, kepada para pemenang KNG 2015 semoga bisa memberikan nilai positif bagi penerus-penerus kita, pungkas Imam.

    Sebelumnya, Ketua Pelaksana Kegiatan Heru Cahyono menjelaskan bahwa KNG 2015 diikuti 48 peserta yang berasal dari Aceh hingga Papua dan beberapa yang berdomisili di luar negeri nantinya dari 48 peserta akan diseleksi menjadi 22 finalis dengan tahapan akhir menjadi 6 pemenang dari KNG 2015.

    Seminar dan talkshow ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada penerus Raden Ajeng Kartini sekaligus memperingati Hari Kartini yakni para perempuan Indonesia yang telah berkontribusi nyata untuk bangsa berupa kepemimpinan, keteladanan, serta upaya-upaya yang mendorong untuk kemajuan di lingkungannya secara konsisten serta memberikan dampak positif bagi kepentingan khalayak banyak dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara produktif di berbagai bidang.

    Dengan seminar ini diharapkan kaum perempuan Indonesia semakin terbuka, tergerak dan mengajak perempuan Indonesia lainnya menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan dan di lingkungan sehari-hari, kata Heru.

    Sementara itu, Juri Kartini Next Generation 2015, Carlia Isneniwati megatakan, penggunaan teknologi informatika dan komunikasi oleh kaum perempuan kini telah meluas.

    Meski mereka bukan ahli, tapi pengguna, para perempuan ini mampu menggunakannya untuk hal-hal yang positif, mengubah keadaan dan memperbaiki situasi, kata Carlia.

    Adapun keenam perempuan yang meraih penghargaan tersebut adalah Siti Rohayah, asal Banyuasin, Sumatera Selatan, yang mengembangkan lembaga keuangan mikro di kawasan transmigrasi, meraih penghargaan kategori Ekonomi, menyisihkan empat perempuan finalis lainnya.

    Laurencia Ika Wahyuningrum, perempuan yang mengelola sekolah anak berkebutuhan khusus di Sidoarjo, dan juga aktivis hak pendidikan anak berkebutuhan khusus, memperoleh penghargaan di bidang pendidikan.

    Alia Noor Anoviar, wirausaha sosial pengelola sanggar belajar yayasan Dreamdelion meraih penghargaan kategori sosial-budaya. Alia mampu menyisihkan tiga finalis lainnya.

    Vania Santoso, perempuan yang mengembangkan ecopreneurship di Surabaya dengan melibatkan kaum marjinal, meraih penghargaan di bidang kesehatan dan lingkungan.

    Sidrotum Naim, perempuan yang memiliki keahlian khusus dalam masalah penyakit udang dan dikenal sebagai dokter udang, mendapatkan penghargaan kategori perempuan pendorong perubahan di bidang riset perikanan.

    Penghargan khusus untuk pemberdayaan perempuan dianugerahakan kepada Maizidah Salas, mantan TKW yang kini mengembangkan kampung TKI agar para perempuan tidak lagi harus bekerja ke luar negeri meninggalkan keluarganya. (Az)

    Berita Terkait

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    Lantik 88 PPPK dan 12 Jafung, Kominfo Targetkan Peningkatan Kinerja dan Kompetensi

    Kepala BKO Setjen Kementerian Kominfo meminta seluruh pegawai yang baru dilantik terus aktif meningkatkan kompetensi dan mengubah mindset Selengkapnya

    Menkominfo Ingatkan Masyarakat Hormati Perbedaan Pilihan Politik

    Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA