Menkominfo: Dokumen AASCS Dibahas di KTT

Bandung, Kominfo  - Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengapresiasi kegiatan Asia Africa Smart City Summit (AASCS) yang telah secara konkret membangun kerjasama antar walikota dari benua Asia dan Afrika dalam pembangunan Smart City.

"Saya gembira ini merupakan pengejawantahan yang dokumennya dibahas dalam konferensi tingkat tinggi di Jakarta," ujar Menkominfo di Bandung, Kamis (23/4).

Rudiantara menjelaskan pemikiran tentang membangun kerjasama antar kepala negara tengah dibahas oleh pemerintah pusat melalui berbagai pertemuan dalam rangkaian Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Hasilnya akan ditindaklanjuti dalam bentuk penguatan kerjasama New Asia Africa Partnership dalam berbagai bidang perekonomian.

Ajang AASCS, lanjut Menteri Rudiantara, merupakan contoh yang patut dicontoh, karena secara konkret telah menentukan kerjasama yang akan dijalin dari pertemuan ini. "Saya mendukung summit yang dilakukan teman-teman di bandung disaat saya sedang menghadiri comemorasi di JCC Jakarta," imbuhnya.

Dia berharap, kerjasama yang terjalin dari ajang ini dapat mewujudkan tata kota dengan konsep Smart City di Indonesia, serta dapat diimplementasikan di seluruh kota di kedua benua Asia dan Afrika. "Layanan apa yang diberikan kepada masyarakat dari mulai lahir sampai meninggal dapat dilakukan dengan menggunakan konsep Smart City," pungkasnya.

Peserta AASCS Sepakati Pembangunan Berbasis Teknologi

Seluruh walikota yang hadir dalam kegiatan Asia Africa Smart City Summit (AASCS) sepakat pembangunan kota berbasis teknologi.

"Kita menggunakan teknologi supaya mampu memberitahukan rakyat akan adanya bencana," ujar Walikota Sorsogon, Filipina, Manuel Fortes Jr di Acara Asia Africa Smart City Summit, Bandung, Kamis (23/4).

Pembangunan dengan mengutamakan teknologi, sangat membantu pemerintah dalam menghadapi serangkaian permasalahan. Diakui Manuel Fortes, jika pembangunan kota dengan konsep Smart City mampu membantu ia dalam memprediksi potensi bencana alam. Adanya teknologi tersebut dapat meminimalkan jumlah korban didaerah yang terkena dampak bencana.

Dia menjelaskan, penggunaan teknologi untuk melacak terjadinya bencana alam uang terkadi diwilayah akan terus dikembangkan. Dalam rangka mencegah terjadinya bencana alam yang dapat menimbulkan kerugian secara materi dan non materi. "Itu yang sedang kami hadapi dan fokuskan saat ini, maka kami membangun kota dengan berbasiskan smart city," imbuhnya.

Senada dengan hal di atas, Walikota Rabbat, Maroko, Abdelmonnime El Madani menjelaskan, saat ini tengah membangun kota dengan konsep smart city dengan mengutamakan pengelolaan sampah sebagai fokus utamanya. "Kita membangun pengaturan sampah melalui komputer dari mulai mengumpulkan hingga mengolah sampah," imbuhnya.

Sampah yang dikumpulkan, lanjut dia, menggunakan teknologi GPS, sehingga dapat menampilkan daerah mana yang memiliki sampah yang banyak.

Pembangunan kota dengan menggunakan konsep smart city juga dapat menjadi solusi dalam kemacetan yang dihadapi oleh Walikota Bogor Bima Arya, Indonesia, ia mengatakan teknologi dapat mencarikan solusi dalam mengatasi kemacetan yang melanda kotanya. "Biarlah teknologi yang menjadi solusi dalam setiap permasalah di Kota Bogor," tuturnya(yura)