FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 02-2016

    3971

    Kominfo Matangkan Konsep Kurikulum Coding SMK

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo - Direktorat Jenderal  Aplikasi  Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo mematangkan konsep dan standar kurikulum coding tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Kegiatan ini untuk mendukung Roadmap e-Commerce, dimana salah satu inisiatif utamanya yaitu pengembangan SDM dengan menciptakan atau menumbuhkan 1000 startup wirausaha baru,” jelas Direktur Jenderal Aptika, Bambang Heru Tjahjono, di Ruang Ali Murtopo, Kementerian Kominfo Jakarta, Rabu (03/02/2016). 

    Sesuai rencana, penerapan kurikulum coding di SMK mengadopsi Sistem Science,Technology, Engineering, Mathematics (STEM) dari Carnegie Mellon University. “STEM merupakan sebuah metode yang berprinsip pada praktik dengan mengembangkan konsep berpikir secara komputasi (computational thinking),” jelas Bambang Heru Tjahjono.  

    Kurikulum STEM akan diberikan sebagai pengganti pelajaran TIK dengan durasi 2 x 45 menit per minggu. Keluaran (output) dari pembelajaran STEM agar siswa SMK mampu membuat 3 hal yakni Aplikasi, Game & 3D modeling, Mekanisme robotik. Turut Hadir dalam rapat tersebut Direktur Pemberdayaan Informatika Septiana Tangkary,  Peneliti LIPI Ashwin Sasongko, Indra Charismiadji  (PT. IT Eduspec Indonesia), Narendara Wicaksono (Dicoding Indonesia), dan 4 orang perwakilan dari Asosiasi Guru TIK serta para pejabat dan staf Ditjen Aptika.

    Dicoding Indonesia dilibatkan agar membantu implementasi Program Kurikulum Coding di SMK sebagai rumah yang mewadahi para lulusan SMK tersebut.Narendara Wicaksono dari Dicoding Indonesia menyatakan pihaknya mengembangkan Dicoding sebagai platform yang mempertemukan para pengembang aplikasi, mengembangkan mereka dan membawa mereka ke industri. “Saat ini terdapat 708 developer yang sedang mempelajari pengembangan aplikasi, 1.402 aplikasi yang dihasilkan, dan 11.316 developer yang terdaftar,” jelasnya. 

    Lebih lanjut Narendara menyatakan total unduhan aplikasi yang dihasilkan mencapai 36 juta kali. “Salah satu pengembang aplikasi yang masih SMK mampu membuat aplikasi “uangku” dan aplikasi “kumpulan doa” yang diunduh 5 juta kali,” tuturnya. 

    PT Eduspec Indonesia pernah menangani proyek serupa bersama Kemdiknas pada tahun 2010-2012 untuk program RSBI (sekarang SMK Rujukan). “Kurikulum Coding ini ditargetkan pada 1.650 SMK Rujukan di seluruh Indonesia. Adapun kurikulum yang tersedia telah menggunakan Learning Management System (LMS) yang lengkap dan menyeluruh dan dapat dimonitor melalui dashboard oleh Kemkominfo, Kemdikbud, dan instansi terkait lainnya,” jelas Indra Charismiadji dari Eduspec

    Para pihak yang hadir dalam rapat tersebut menyepakati bahwa PT Eduspec Indonesia akan menyediakan kurikulum dan  mengadakan demo account dengan Menteri Kominfo. Kemudian akan segera diadakan pertemuan dengan Pusat Kurikulum Kemdikbud terkait pola baku penyusunan kurikulum Coding tingkat SMK tersebut. 

    “Meskipun pada tingkat kebijakan telah disetujui oleh Menteri Kominfo dan Menteri Dikbud akan tetapi pada tahap implementasi perlu dipersiapkan segala sesuatunya secara teknis agar implementasinya dapat berjalan dengan baik. Terutama bagaimana cara menstandarisasi guru TIK dan cakupan wilayah penerapan kurikulum tersebut,” pungkas Dirjen Aptika. (MOW/*).

    Berita Terkait

    Kominfo Antisipasi Gangguan SFR Saat Mudik Lebaran di Bali

    Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    Kominfo Gelar Pekan Literasi Digital di Labuan Bajo

    Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam b Selengkapnya

    Kominfo Bagikan 5 Ribu Set Top Box untuk Warga Miskin Buleleng

    Bagi masyarakat yang mampu untuk membeli Set Up Box, Kementerian Kominfo juga menjamin kestabilan harga STB pada rentang harga yang terjangk Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA