FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    30 06-2017

    3092

    Inilah Langkah Hindari Serangan Ransomware Petya

    Kategori Berita Kominfo | patr001

    Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berbagi langkah untuk menghindari serangan Ransomware Petya. Bagaimana kita coba menghindarkannya agar kita tidak terkena?” tanyanya retoris dalam Konferensi Pers Antisipasi dan Langkah Preventif terhadap Serangan Malware Ransomware Petya di Cikini, Jakarta, Jumat (30/06/2017).

    Lebih rinci, Menteri Rudiantara menyebut ada empat hal yang harus dilakukan guna menghindari serangan ransomware. “Kita lakukan sosialisasi kepada siapapun di Indonesia agar kita mendisiplinkan diri untuk melakukan empat hal,” tandasnya. 

    Empat kebiasaan itu menurut Menteri Kominfo harus dibiasakan bagi pengguna komputer. “Pertama, back up semua data. Yang kedua, rajin download anti virus yang terbaru. Yang ketiga, selalu gunakan software operating system yang original dan upgrade terus. Yang keempat, selalu secara reguler ganti password,” urainya.

    Menteri Rudiantara menilai, saat ini kesadaran masyarakat akan empat hal tersebut masih rendah, oleh karena itu,  pemerintah akan terus melakukan sosialisasi. “Pemerintah akan terus lakukan sosialisasi soal ini. Kita siapkan sama-sama antara Kominfo, ID SIRTII, penggiat, NGO, LSM. Ini isu semua masyarakat,” tegasnya.

    Menteri Kominfo juga mengimbau agar masyarakat melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap Ransomware Petya. Secara sederhana, nomor satu putuskan hubungan sementara. Hubungan konektivitas ke dunia maya ke internet lewat wifi, lewat LAN, lewat apapun, sementara putuskan dulu. Kalau ada kabel, sementara putuskan dulu agar dia tidak terkoneksi dengan luar. Kedua lakukan back up, baik ke USB, ke CD, external drive, hardisk. Kalau sudah lakukan kedua itu, minimal aman karena sudah ada backup data,” jelasnya. 

    Selain itu, kepada pengelola TI, Menteri Rudiantara mengimbau segera melakukan pengamanan data. Pengelola TI menonaktifkan atau mencabut jaringan lokal atau LAN sementara sampai dipastikan semua aman. Back up data ke storage terpisah,” katanya.

    Menteri Kominfo juga mengimbau untuk menggunakan sistem operasi orisinal dan update berkala, install antivirus dan update berkala, gunakan password yang aman dan ganti berkala.

    Menurut Rudiantara saat ini ID SIRTII telah menginformasikan Ransomware Petya tersebut kepada sektor-sektor strategis. “Pada hari Selasa tengah malam, ID SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) telah memberikan notifikasi kepada sektor-sektor strategis yaitu sektor perhubungan, sektor keuangan perbankan, kemudian sektor energi terutama PLN dan Pertamina,” ujarnya.

    Hal itu sesuai dengan tugas ID SIRTI memitigasi mencegah terjadinya serangan yang masif ke publik dan melakukan pencegahan-pencegahan dan melakukan kurasi kalau terjadi serangan di Indonesia. "ID SIRTII itu organisasi yang diampu oleh Kominfo, isinya ada profesional, perguruan tinggi, penggiat. Intinya adalah bagaimana kita memitigasi agar malware Petya ini tidak atau sangat minimal terpapar di Indonesia,” jelas Rudiantara. (PS)

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Berganti

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim dalam unggahan video tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Temuan Gudang Kotak Suara Ganda Makassar? Itu Hoaks!

    Klaim narasi yang menyatakan bahwa ditemukannya gudang kotak suara ganda di Kota Makassar untuk kecurangan Pemilu 2024 adalah keliru dan tid Selengkapnya

    Kominfo Musnahkan Perangkat Telekomunikasi Ilegal Temuan Balmon Jayapura

    Terdapat 63 unit perangkat radio komunikasi untuk jenis penggunaan layanan dinas bergerak darat khususnya sistem komunikasi radio konvension Selengkapnya

    [Berita Foto] Hari Pertama Kunjungan Kerja Menteri Budi Arie ke Riau

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA