FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 08-2017

    4448

    Sektor Informasi dan Komunikasi Tumbuh 10,88 Persen

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Dua anak bermain gawai dengan latar BTS Combat Telkomsel di Ranu Pane, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (4/8). Dengan hadirnya BTS tersebut diharapkan dapat meningkat perekoniman pertanian warga setempat dan pelayanan komunikasi bagi para pendaki yang akan menuju ke Gunung Semeru. - (antara foto)

    Jakarta, Kominfo - Pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi di Indonesia tercatat paling tinggi dalam triwulan II Tahun 2017. “Pertumbuhan tertinggi oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 10,88 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 8,63 persen, dan Transportasi Pergudangan sebesar 8,37 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta, Senin (07/08/2017) pagi.
    Secara umum, menurut Kepala BPS, dibandingkan dengan triwulan II tahun 2016 (YoY), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2017 tumbuh sebesar 5,01 persen. Pertumbuhan didukung oleh hampir semua lapangan usaha kecuali Pengadaan Listrik Gas, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial wajib yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,53 persen dan dan 0,03 persen. “Pertumbuhan terjadi hampir di semua lapangan usaha, kecuali Pengadaan Listrik Gas yang mengalami penurunan sebesar 0,99 persen,” jelas Suhariyanto.
    Sedangkan dibandingkan dengan triwulan I tahun 2017 (Q-to-Q), menurut Suhariyanto, ekonomi Indonesia  tumbuh 4 persen. Ia menyebutkan, faktor musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mewarnai pertumbuhan ekonomi, dimana terjadi panen raya beberapa komoditas Tanaman Perkebunan, seperti kopi dan tebu.
    Disamping itu, lanjut Suhariyanto, hari raya Idul Fitri turut mendorong pertumbuhan beberapa lapangan usaha seperti: Transportasi-Pergudangan, Informasi-Komunikasi, dan Jasa Lainnya.  Dibandingkan dengan semester I tahun 2016, menurut Kepala BPS K. Suhariyanto, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen. Pertumbuhan terjadi di hampir semua lapangan usaha, kecuali Pengadaan Listrik Gas yang mengalami penurunan 0,50 persen.
    Dari sisi pengeluaran, BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2017 dibandingkan triwulan II tahun 2016, terjadi hampir pada semua komponen, kecuali komponen konsumsi Pengeluaran Pemerintah (PK-P). “Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga sebesar 8,49 persen, diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,35 persen, dan komponen pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,95 persen,” jelas Suhariyanto.
    Menurut Kepala BPS Suhariyanto, struktur perekonomian Indonesia pada triwulan II-2017 secara spasial masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa, yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domesti Bruto (PDB) sebesar 58,65 persen, diikuti oleh Pulau Sumatra sebesar 21,69 persen, Pulau Kalimantan 8,15 persen, Pulau Sulawesi 6,12 persen, dan sisanya 5,39 persen di pulau-pulau lainnya.

    Sumber

    Berita Terkait

    Presiden Instruksikan Realisasi Anggaran Tahun 2023 Minimal 95 Persen

    Kepala Negara mengingatkan jajarannya untuk mempersiapkan segala hal dalam menghadapi libur Natal dan tahun baru (Nataru), utamanya yang ber Selengkapnya

    Bertemu Raja Yordania, Presiden: Posisi Indonesia dan Yordania Sama Soal Palestina

    Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Indonesia dan Yordania memiliki posisi yang sama dalam perjuangkan kemerdekaan Palestina berdasarkan sol Selengkapnya

    Presiden Joko Widodo Lepas Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

    Menurut Presiden, bantuan kemanusiaan tersebut merupakan wujud solidaritas dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan. Selengkapnya

    Presiden Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Disertai Budi Pekerti

    Presiden berharap para pelajar muhammadiyah dapat menjadi contoh teladan generasi muda muslim yang berkemajuan dengan karakteristik baik. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA