FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    19 09-2017

    2685

    Bandung Tanpa Kabel, Sinergisitas untuk Bandung Makin "Cantik"

    Kategori Berita Kominfo | daon001
    - (Catur-Setditjen SDPI)

    Bandung, Kominfo - Kota Bandung Jawa Barat akan makin cantik dalam waktu dekat. Pasalnya jaringan kabel fixed broadband yang melintas jalanan di kota kembang itu akan lebih tertata. Lewat Program Bandung Tanpa Kabel, sinergisitas pembangunan infrastruktur pasif diharapkan lebih baik dalam melayani publik.
    “Selama ini infrastruktur digelar sendiri-sendiri oleh operator dan ditempatkan di bawah tanah dengan duct atau menggunakan kabel udara. Bolehlah operator bersaing di layanan kepada masyarakat, namun pembangunan infrastruktur pasif adalah tempatnya bersinergi,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail di Aula YPK, Kantor Dinas Pendidikan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Senin (18/09/2017).
    Di hadapan Kepala Dinas Pekerjaan Umum yang mewakili Wali Kota Bandung serta penyelenggara layanan telekomunikasi, Dirjen Ismail menyambut baik peluncuran Program Bandung Tanpa Kabel. Menurutnya, peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan broadband internet yang cepat dan tersedia dimana saja seharusnya sudah menjadi pengingat bagi penyelenggara layanan untuk bersinergi dalam pembangunan infrastruktur pasif.
    "Di negara-negara maju, infrastruktur pasif sudah dibangun bersama dengan infrastruktur untuk utilitas seperti air dan listrik," papar Ismail.
    Infrastruktur telekomunikasi memiliki dua lapisan, yakni infrastruktur aktif dan pasif. Infrastruktur aktif merujuk pada perangkat telekomunikasi yang menyalurkan informasi secara elektronis. "Sedangkan infrastruktur pasif mencakup bidang civil, mechanical, dan electrical, termasuk pipa (duct), tiang, menara, kabinet, manhole, handhole, ruang shelter dan lainnya. Penyelenggara layanan diwajibkan menyiapkan infrastruktur aktif dan pasif," kata Ismail.

    Berkaitan dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, Ismail menyebut ada istilah "brown field" dan "green field". Sebutan "brown field" merujuk pada wilayah yang telah memiliki infrastruktur, sedangkan "green field" adalah wilayah yang infrastrukturnya baru akan dibangun.
    Wilayah "brown field" terbentuk karena penyelenggara dituntut perkembangan zaman untuk melakukan pembangunan di mana izin pembangunan sulit didapat. "Dengan tata kelola birokrasi yang lebih baik saat ini, Kementerian Kominfo berharap agar penyelenggara menyesuaikan diri dengan penataan ulang infrastruktur," harapnya.
    Dirjen Ismail memaklumi perbedaan orientasi pelaku usaha jika dibandingkan dengan pemerintah dalam membangun infrastruktur. Menurutnya, karena secara undang-undang layanan telekomunikasi sifatnya komoditas maka para pelaku usaha berorientasi pada profit, sementara pemerintah sebaliknya. "Namun untuk tujuan efisiensi, dalam pembangunan infrastruktur pasif diperlukan sharing," paparnya.

    Pedoman Bersama
    Pedoman Infrastruktur Pasif Bersama Telekomunikasi dalam Rencana Pitalebar Indonesia
    Sarana internet sudah menjadi kebutuhan. Dengan penggunaan yang terus meningkat untuk kebutuhan sosial, hiburan, kepemerintahan, hingga bisnis, masyarakat membutuhkan koneksi berkapasitas besar yang makin handal melalui jaringan pita lebar.
    Saat ini Kementerian Kominfo tengah menyusun pedoman skema sharing pembangunan infrastruktur pasif. "Kemungkinan kedepannya akan dibuat juga pedoman untuk infrastruktur aktif," kata Ismail.
    Melalui Rencana Pitalebar Indonesia, menurut Ismail, pemerintah menjalankan visi untuk mempercepat transformasi Indonesia menjadi negara maju dengan pengembangan dan pemanfaatan pitalebar. "Dengan cara ini, pemberdayaan masyarakat akan berjalan meski pembangunan infrastruktur yang dilakukan pihak penyelenggara jasa dan layanan hanya berpusat pada kota-kota besar saja," tutur Ismail.
    Guna mencapai visi tersebut, pembangunan jaringan pitalebar dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2010-2014 pemerintah melakukan penguatan konektivitas, dilanjutkan dengan pengembangan inovasi yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. "Tahap selanjutnya adalah transformasi yang sejalan dengan RPJMN 2020-2025, yakni dengan meningkatkan aksesibilitas sampai daerah pedesaan dan mendorong penggunaan TIK di seluruh Indonesia," papar Dirjen SDPPI.
    Tahap transformasi itu, dijelaskan oleh Dirjen Ismail dilakukan melalui Program Palapa Ring, peningkatan penggelaran fiber ethernet dan FTTH (Fiber to The Home), Kewajiban Pelayanan Umum dan penataan spektrum frekuensi.
    "Ke depannya, Kementerian Kominfo akan mendorong penggunaan atau pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi bersama. Ini artinya, dua atau lebih penyelenggara telekomunikasi dapat memberikan layanannya melalui penggunaan bersama infratruktur pasif sehingga lebih efisien," papar Ismail.
    Secara umum, skema penggunaan bersama infrastruktur pasif memungkinkan penyedia layanan berbagi semua hal yang berkaitan dengan infrastruktur. "Seperti hak kepemilikan atau hak untuk menggunakan lokasi," tambah Dirjen SDPPI.
    Melalui skema itu, penyelenggara layanan telekomunikasi dapat menghemat sekitar 40-60 persen biaya CAPEX/OPEX. Alhasil, mereka dapat fokus pada perluasan jangakauan layanan serta memperkuat kegiatan penjualan dan pemasarannya. Tak mengherankan jika skema ini merupakan skema yang terbanyak diterapkan di dunia.

    Berita Terkait

    KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Pemilih? Itu Hoaks!

    Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya

    Kemlu dan Kominfo Gelar Lokakarya Diplomasi Digital untuk Negara Pasifik

    Menurut Dirjen Teuku Faizasyah, pokok materi berupa ringkasan and implementasi e-government dan Digital Public Relations bertujuan untuk mem Selengkapnya

    Kominfo Gandeng TNI-AL Tingkatkan Sinergi Dukungan Data dan Informasi

    Kerja sama dengan TNI AL merupakan momentum yang sangat baik untuk saling mendukung ketersediaan data dan informasi. Mengingat kerjasama ter Selengkapnya

    Sinergisitas Kominfo - Jabar untuk Cetak Talenta Digital

    Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menciptakan talenta digital melalui Program Digita Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA