FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 10-2017

    3276

    Presiden Sambut Kunjungan Pertama Presiden Niger di Istana

    Kategori Berita Pemerintahan | anni005
    Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Niger Issoufou Mahamadou bersiap memeriksa pasukan kehormatan saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10). Presiden Jokowi dan Issoufou Mahamadou melakukan pertemuan bilateral dan menyepakati kerja sama di bidang ekonomi, pemberian visa gratis bagi pejabat dan pemegang paspor diplomatik serta sejumlah kerja sama lainnya. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Senin siang (16/10/2017), Presiden Niger Mahamadou Issoufou tiba di halaman Istana Merdeka. Ia disambut secara hangat oleh Presiden Joko Widodo. Upacara penyambutan berlangsung dalam beberapa rangkaian acara yang berlanjut ke pertemuan bilateral antara Indonesia dan Niger. Kunjungan itu membuka era baru dalam hubungan kerja sama kedua negara, terutama sejak hubungan diplomatik dimulai tahun 2011. Presiden Mahamadou Issoufou  tercatat sebagai Presiden Niger pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

    "Kita baru saja memulai hubungan diplomatik kedua negara, enam tahun lalu, namun Presiden Mahamadou Issoufou sudah datang dan berkunjung ke Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen besar untuk memajukan hubungan bilateral kedua negara," ucap Presiden Joko Widodo.

    Bagi Presiden Joko Widodo, Indonesia dan Niger memiliki setidaknya memiliki tiga tali ikatan yang kuat seperti persaudaraan Islam, demokrasi dan kebebasan beragama, dan sesama negara berkembang. Melalui ketiga kesamaan tersebut, ia berharap hubungan kedua negara dapat terjalin semakin baik. "Saya berharap dengan bermodalkan ikatan itu, kedua negara dapat terus meningkatkan hubungan persaudaraan dan kerja sama konkret di berbagai bidang," ujarnya.

    Kesepakatan dan Kerja Sama Kedua Negara

    Kunjungan kenegaraan Presiden Niger merupakan kunjungan yang bersejarah. Presiden Joko Widodo sendiri berpandangan bahwa sebagai dua negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, hubungan kedua negara yang lebih jauh dapat mendorong kemajuan umat Islam dan menyampaikan nilai-nilai Islam yang toleran.

    "Sebagai dua negara dengan penduduk mayoritas Islam, kunjungan Yang Mulia Presiden Mahamadou Issoufou terasa penting dalam mendorong Islam yang rahmatan lil alamin, Islam dengan nilai modernisasi dan toleransi, dan kerja sama memajukan umat Islam baik dalam Organisasi Kerja Sama Islam, maupun kerja sama bilateral," ucapnya saat memberikan pernyataan pers bersama usai pertemuan bilateral.

    Presiden menyatakan hubungan kerja sama dengan Niger merupakan hal yang sangat penting diupayakan mengingat Afrika merupakan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia saat ini. Kedua negara pun telah mencapai kata sepakat untuk meningkatkan sejumlah kerja sama. "Presiden Mahamadou Issoufou dan saya telah membahas upaya peningkatan kerja sama berbasis ekonomi, yaitu kerja sama di bidang infrastruktur, industri strategis, energi, teknis, dan SDM," ujarnya.

    Dalam bidang teknis, Indonesia dipandang memiliki sejumlah pengalaman dalam mengembangkan sejumlah sektor seperti pertanian dan perikanan. Untuk itu, pihaknya menawarkan bantuan teknis bagi pengembangan sejumlah sektor tersebut kepada Niger. "Indonesia memiliki pengalaman yang dapat dibagi kepada Niger. Untuk itu Indonesia akan dengan senang hati menawarkan kerja sama teknis antara lain untuk pertanian, perikanan, pendidikan, usaha kecil menengah, di bidang kesehatan, dan keluarga berencana," ucapnya.

    Sementara di bidang perdagangan, kedua negara sepakat untuk mengambil langkah penurunan hambatan tarif dan nontarif. Selain itu, sebagai negara anggota The Economic Community of West African States (ECOWAS), Niger juga dimintai dukungannya dalam pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dengan ECOWAS. "Saya mengundang para pengusaha Niger yang akan membuat kesepakatan bisnis dengan Indonesia untuk hadir pada acara Indonesia-Africa Forum di Bali pada April 2018," ia menambahkan.

    Presiden Mahamadou Issoufou, mengungkap bahwa dirinya mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Baginya, Indonesia dapat menunjukkan peran pentingnya bagi perdamaian dunia, khususnya dalam hal penanggulangan terorisme. "Saya sudah menyampaikan dukungan saya untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," ujar Presiden Niger.

    Sumber: Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden

    Berita Terkait

    Presiden Minta Segera Integrasikan Layanan pada Portal Nasional

    Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 27.000 aplikasi yang ada di tingkat pusat dan daerah. Selengkapnya

    Presiden dan Anggota Kabinet Indonesia Maju Sampaikan SPT Pajak di Istana Negara

    Batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2023 adalah tanggal 31 Maret 2024. Selengkapnya

    Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin Serahkan Zakat melalui Baznas

    Pada tahun 2023 total pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di SKL Baznas dan LAZ seluruh Indonesia mencapai Rp32 triliun, atau mening Selengkapnya

    Presiden Tinjau Kesiapan Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi

    Dalam penjelasannya kepada Presiden, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa dua F-16 yang ditampilkan adalah F-16 C/D dan F-16 AM/BM Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA