FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 10-2017

    2078

    Trade Expo Indonesia 2017, Momentum Ekspansi dan Penguatan Ekspor Indonesia

    Kategori Berita Pemerintahan | anni005
    Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah), Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kedua kanan) dan Gubernur Banten Wahidin Halim (kanan) membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 Tahun 2017, di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Rabu (11/10). - (antarafoto)

    Serpong, Kominfo – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang berlangsung 11-15 Oktober 2017 mencapai transaksi sebesar USD 1,268 miliar atau setara Rp 16,86 triliun. Nilai ini melampaui target yang ditetapkan sebesar USD 1,10 miliar. Penegasan ini disampaikan oleh Enggar pada penutupan TEI 2017 di Indonesia Convention Exhibition, Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Minggu (15/10/2017).

    Pada penutupan ini tercatat sebanyak 22.088 pengunjung dari 113 negara. Negara dengan jumlah kunjungan buyer tertinggi selain dari Indonesia, antara lain berasal dari Jepang, Afganistan, Arab Saudi, India, dan Malaysia.

    Presiden Ajak Seluruh Stakeholders Optimistis
    Sebelumnya dalam Pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 Tahun 2017 di Nusantara Hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (11/10/2017) siang. Presiden Joko Widodo mengemukakan, dibanding periode yang sama tahun 2016 lalu, nilai ekspor Indonesia periode Januari – Agustis 2017 mencapai 108,79 miliar dollar AS.
    Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar 17,58 persen. Sementara ekspor non migas Januari – Agustus 2017 mencapai 98,76 miliar dollar AS atau naik 17,73 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Naiknya lumayan tinggi bila dibandingkan dengan  periode yang sama tahun 2016,” kata Presiden.
    Semua ini, lanjut Presiden, merupakan perpaduan kerja sama beriringan  antara eksportir, swasta, dunia usaha dengan pemerintah, dan tentu saja juga karena adanya pembangunan infrastruktur  konektivitas yang telah dipercepat pemerintah dalam 3 tahun terakhir ini.
    Presiden juga menunjukkan bukti dalam peringkat indeks persaingan global atau Global Competitiveness Index, dimana posisi Indonesia pada 2017 berada di peringkat ke-36 dari 137 negara atau naik 5 peringkat dibanding tahun 2016 lalu yang masih berada di peringkat 41.
    “Ya , cukup baik. Bahkan,  menurut World Economic Forum, kondisi Indonesia ini sama seperti yang dialami Korea Selatan (Korsel) saat pertama bangkit menuju negara industri dunia,” ungkap Presiden.
    Harusnya kalau mendengar  peringkat-peringkat kita naik ini, menurut Presiden, harusnya kita percaya diri, harusnya optimistis. “Jangan ada pesimisme diantara kita,” ujarnya.
    Kalau ada masalah, Presiden mengajak untuk diselesaikan. Kalau masih ada yang harus diperbaiki ya harus kita perbaiki, dibenahi. Tetapi  ia menegaskan, bahwa ke depan kita semuanya  harus optimistis.
    “Momentum kuat ini harus kita  maksimalkan agar perdagangan Indonesia benar-benar menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi kita,” tutur Presiden.
    Kepala Negara mengingatkan, bahwa pertumbuhan ekonomi kuncinya saat ini hanya ada dua. Yang pertama ekspor, ini harus naik, ekspor harus naik. Kedua, investasi juga harus naik. Tanpa dua hal ini, menurut Kepala Negara, tidak mungkin perekonomian kita ikut meningkat.

    Sumber

    Berita Terkait

    Presiden dan Anggota Kabinet Indonesia Maju Sampaikan SPT Pajak di Istana Negara

    Batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2023 adalah tanggal 31 Maret 2024. Selengkapnya

    Wapres Harapkan Pers Indonesia Jaga Integritas dan Independensi

    Wapres berharap pers Indonesia tetap mampu menjaga integritas dan independensinya. Selengkapnya

    Lewat Digitalisasi, Pemerintah Perkuat Pengawasan dan Berantas Korupsi

    Menteri Anas menyampaikan bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipatgandakan pencapaian sebuah negara dan mendorong pelayanan masya Selengkapnya

    Bahas Visi Indonesia Emas 2045, Pemerintah Undang Pemuda

    RPJPN 2025-2045 menargetkan pendapatan per kapita Indonesia setara dengan negara maju mencapai USD30.300 di 2045. Kementerian PPN/Bappenas t Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA