FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    19 10-2017

    2642

    Menteri Susi Tambah 3.945 ha Lahan untuk Swasembada Garam

    Kategori Berita Pemerintahan | noor.iza

    Jakarta, Kominfo - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan swasembada garam pada 2020. Guna mendukung target tersebut, saat ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti  akan menambah lahan garam seluas 3.945 hektare.

    Target penambahan lahan itu akan menjadi  fokus di sisa dua tahun Kabinet Kerja.  Demikian disampaikan Menteri Susi, dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Rabu (18/10/2017).

    Dalam paparannya,  Menteri Susi mengatakan tambahan luas lahan garam tersebut melalui pemanfaatan lahan menganggur, antara lain di Kabupaten Kupang. "Ada HGU seluas 225 hektare di Kabupaten Kupang yang tadinya ditetapkan sebagai tanah terlantar akan dimanfaatkan oleh PT Garam," jelasnya.  

    Menteri Susi menyampaikan, total luas tambahan lahan garam 3.945 hektare terdiri dari lahan seluas 3.720 hektare dengan hak guna usaha (HGU) atas nama PT Panggung Guna akan diambil alih. Kemudian sisanya seluas 225 hektare di Kupang Tengah dan Kupang Timur akan dikelola PT Garam.

    Menurut dia, penambahan lahan garam tersebut bisa membuat Indonesia stop impor garam, bahkan mewujudkan swasembada garam konsumsi. Guna meningkatkan kesejahteraan petambak garam, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memfasilitasi 939,7 ha geoisolator, 12 unit gudang garam dan pemberian sarana produksi garam. 

    Selain itu, Susi juga memberikan bantuan usaha garam rakyat melalui perbaikan tanggul, peralatan tambak garam, dan kendaraan roda tiga di 21 kabupaten. Ada pun salah satu capaian untuk mendorong kesejahteraan petambak garam yang sudah dilakukan KKP, yakni menjaga harga garam konsumsi di tingkat petani sebesar Rp1.000 per kilogram.

    Ia menjelaskan selama ini harga petani anjlok karena importir garam industri menjual garam tersebut ke pasar sebagai garam konsumsi. Oleh karena itu, garam petambak hanya dihargai Rp200 per kilogram. "Minimal petani dihargai Rp1.000. Kalau dihargai Rp800, marginnya tipis, dan kalau cuaca sedang jelek, hasilnya sedikit bisa rugi. Harga Rp1.000 per kilogram ini supaya menarik petani menambak garam," ungkapnya.

    Acara dismed GMB9 dalam rangka Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK bertajuk "Pengembangan Ekonomi Maritim dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Laut" di Kantor Staf Presiden,

    Hadir dalam pemaparan kinerja tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Diskusi yang digagas Kantor Staf Presiden dan Kementerian Kominfo ini dipandu oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi SP. (Dee)

     

    Sumber

    Berita Terkait

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    Pemerintah akan Lakukan Pengetatan Impor Sejumlah Barang

    Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pengawasan kepada importir umum, dari awalnya post-border menjadi border. Selengkapnya

    Ini Tiga Pesan Wapres untuk Kemajuan Papua Barat Daya

    Wapres meminta sentra Pemprov Papua Barat Daya agar dapat memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat. Selengkapnya

    Perkuat Kolaborasi di Ranah Digital untuk Kemajuan UMKM

    Pemerintah akan habis-habisan mendukung perkembangan UMKM. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA