FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    25 10-2017

    2000

    Lebih Mandiri Dengan Kuasai TIK

    Kategori Berita Kominfo | daon001
    Para Peserta Jambore TIK penyandang disabilitas (Fisik) sedang mengikuti kegiatan

    Manado, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika Kegiatan itu ditujukan untuk membentuk kemandirian dan peluang kerja di bidang TIK bagi penyandang disabilitas.  “Kalau adik-adik yang disable (dengan) menguasai TIK sudah menjadi able. Tidak hanya dalam lingkungan yang tadinya tergantung dengan orang lain, penyandang disabilitas yang sudah menguasai TIK diharapkan dapat mandiri," jelas Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Basuki Yusuf Iskandar dalam Jambore TIK Nasional untuk Penyandang Disabilitas Wilayah Sulawesi di Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (25/10/2017).
    Kepala Balitbang SDM menjelaskan hal itu sangat dimungkinkan karena saat ini tengah berlangsung era knowledge based society. "Sehingga yang menjadi dasar keunggulan individu adalah knowledge. Dengan menguasai TIK, istilah disable itu tidak ada lagi,” jelas Basuki.
    Menurut Basuki keberadaan TIK memungkinkan aspek mobilitas tidak lagi menjadi masalah. "Karena yang bergerak adalah informasi. Informasi yang bergerak bebas, bukan orangnya. Itulah, kita mengatakan bahwa ruang dan waktu tidak menjadi masalah,” tegasnya.
    Jambore TIK ini bertujuan untuk meningkatkan peran vital Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pemberdayaan dan inklusivitas kalangan disabilitas dalam proses pembangunan dan penciptaan lapangan kerja.
    "Dalam memanifestasikan tugas dan fungsi Kominfo sejalan dengan agenda pembangunan nasional yaitu pengembangan sumberdaya manusia. Ada tiga pendekatan yang kami ambli yaitu pertama, peningkatan kompetensi dan profesionalisme angkatan kerja dan UKM. Kedua, peningkatan e-literasi masyarakat terutama kalangan disabilitas, anak-anak, dan ibu rumah tangga. Dan ketiga menumbuhkan kreativitas dan inovasi masyarakat," jelas Basuki.
    Kegiatan Jambore TIK berlangsung selama empat hari dengan tujuh jenis pelatihan dan kompetisi, yaitu Microsoft Excel, Microsoft Word, Adobe Photoshop, internet, Public Speaking, membuat cerpen interaktif menggunakan Microsoft Power Point dan membuat Presentasi dengan Microsoft Power Point.
    Total peserta Jambore wilayah Sulawesi sebanyak 100 orang peserta yang terdiri dari 43 orang peserta dengan disabilitas Pendengaran, 34 peserta dengan disabilitas Penglihatan, 20 orang peserta dengan disabilitas Fisik, dan 3 orang dengan disabilitas intelektual.
    Tahun sebelumnya kegiatan Jambore dilakukan dalam skala nasional, tidak berjenjang seperti tahun ini. Jambore ini merupakan salah satu pengejawantahan upaya membangun bidang komunikasi dan informatika yang inklusif. "Setelah bekerjasama dengan BP3TI, yaitu lembaga yang dibentuk Kementerian Kominfo yang tugasnya membiayai hal-hal yang diperlukan dalam rangka pemberdayaan wilayah dalam bentuk telekomunikasi beserta ekosistem yang diperlukan masyarakat desa. Selain itu juga melakukan pemberdayaan bidang manusia yang inklusif," tutur Kepala Balitbang SDM Kominfo.(awp)

    Berita Terkait

    Menteri Keuangan RI Resmi Mundur? Itu Hoaks!

    Video tersebut merupakan video lama saat Menteri Sri Mulyani menyampaikan salam perpisahan pada tahun 2010, ketika beliau mundur sebagai Men Selengkapnya

    Wamenkominfo akan Bincang Transformasi Digital dengan Sivitas STMM

    Wamenkominfo akan berbincang dengan sivitas STMM Yogyakarta mengenai transformasi digital yang mencakup tangan dan antisipasi perubahan indu Selengkapnya

    Penggantian ID Pelanggan Atas Nama PLN? Itu Hoaks!

    Faktanya, bukti kuitansi penggantian ID pelanggan mengatasnamakan PLN tersebut tidak benar. Selengkapnya

    [Berita Foto] Menteri Johnny Terima Kunjungan Dubes AS

    Menkominfo Johnny G. Plate menerima kunjungan kerja Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Yong Kim. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA