FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    12 11-2017

    1809

    Night Bus” Terpilih sebagai Film Terbaik FFI 2017

    Kategori Berita Pemerintahan | ivon001
    Nominasi Film Terbaik dalam Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2017 di Grand Kawanua Convention Center, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/11/2017) dimenangkan oleh film Night Bus. Sumber foto: Agi Bahari, BKLM Kemendikbud

    Manado, Kemendikbud --- “Night Bus” terpilih sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Penganugerahaan Piala Citra kepada film yang dibintangi Teuku Rifnu Wikana itu dilakukan dalam Malam Anugerah Piala Citra FFI 2017 yang dihelat pada Sabtu malam (11/11), di Grand Kawanua, Manado, Sulawesi Utara. Produser film ini, Darius Sinathrya menerima langsung piala yang merupakan lambang supremasi tertinggi bagi insan perfilman sejak 1955 itu. 

     

    "Mari kita buat film Indonesia beragam, bukan seragam," ujar Darius saat didapuk untuk memberikan pidato kemenangan pada puncak acara. 

     

    Piala Citra untuk kategori film terbaik diserahkan oleh Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri. Sementara pengumuman peraih Piala Citra untuk kategori ini dibacakan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid bersama dengan aktris Widyawati.

     

    Film “Night Bus” juga meraih lima Piala Citra untuk lima kategori lainnya, yaitu penulis skenario adaptasi terbaik, penyunting gambar terbaik, penata busana terbaik, penata rias terbaik, dan pemeran utama pria terbaik.

     

    “Night Bus” berhasil meraih total 6 kategori penghargaan. Film yang disutradarai oleh Emil Heradi ini bercerita tentang perjalanan sekelompok orang dalam sebuah bus yang menyusuri daerah konflik antara pemerintah dengan milisi gerakan kemerdekaan. 

     

    Sementara itu, meski tidak meraih penghargaan untuk kategori film terbaik, “Pengabdi Setan” berhasil meraup Piala Citra terbanyak dengan 7 kategori. Sedangkan film “Cek Toko Sebelah” meraih 1 kategori penghargaan, yakni penulis skenario asli terbaik oleh Ernest Prakarsa. Film “Posesif” menerima 3 kategori penghargaan, dan “Kartini” mendapat 1 kategori penghargaan. 

     

    Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi berharap film Indonesia yang kembali bergelora menjadi tuntunan sekaligus tontonan yang menarik bagi bangsa Indonesia. "Penontonnya semakin tahun semakin meningkat," tuturnya saat membuka Malam Anugerah Piala Citra FFI 2017.  

     

    *Apresiasi Sineas Film Berdedikasi* 

     

    Dalam FFI 2017, diberikan pula penghargaan khusus Pengabdian Seumur Hidup (Lifetime Achievement) diberikan kepada Produser Budiyati Abiyoga. Budiyati merupakan produser sejumlah film yang pernah meraih Piala Citra, seperti Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985, Skenario Terbaik FFI 1986), Naga Bonar Jadi 2 (2007, Film Terbaik FFI 2007), dan film terbaru “Iqro: Petualangan Meraih Bintang” (2017) yang meraih nominasi FFI 2017. Pembacaan pemberian penghargaan khusus ini dilakukan oleh Produser Mira Lesmana. 

     

    Budiyati berterima kasih pada penonton yang mau melangkahkan kaki ke bioskop untuk mengapresiasi karya para sineas dalam negeri. "Saya merasa bukan apa-apa. Karena di balik itu semua, ada banyak sekali pihak yang terlibat," ujar Budiyati. 

     

    Berikut daftar lengkap penerima Piala Citra untuk ke-22 kategori penghargaan: film terbaik, Night Bus; sutradara terbaik, Edwin (Posesif); pemeran utama pria terbaik, Teuku Rifnu Wikana; pemeran utama wanita terbaik, Putri Marino (Posesif); pemeran pendukung pria terbaik, Yayu Unru (Posesif), pemeran pendukung wanita terbaik, Christine Hakim (Kartini); pemeran anak, Muhammad Adhiyat (Pengabdi Setan). 

     

    Adapun penulis skenario adaptasi terbaik diraih oleh Rahabi Mandra dan Teuku Rifnu Wikana (Night Bus); pencipta lagu tema terbaik, The Spouse dengan lagu “Kelam Malam” (Pengabdi Setan); penata musik terbaik, Aghi Narottama, Tony Merle, dan Bemby Gusti (Pengabdi Setan); penata suara terbaik, Khikmawan Santoso, Mohamad Ikhsan Sungkar, dan Madunazka (Pengabdi Setan). 

     

    Sedangkan penghargaan piala Citra untuk film pendek terbaik, Ruah; film dokumenter panjang terbaik, Bulu Mata; film dokumentasi pendek terbaik, The Unseen Word; film animasi pendek terbaik, Lukisan Nafas; penyunting gambar terbaik, Kelvin Nugroho dan Sentot Sahid (Night Bus). 

     

    Piala Citra tahun 2017 juga diberikan kepada penata busana terbaik, Gemailla Gea Geriantiana (Night Bus); penata rias terbaik, Cherry Wirawan (Night Bus); pengarah sinematografi, Ical Tanjung (Pengabdi Setan); pengarah artistik terbaik, Allan Sebastian (Pengabdi Setan); penata efek visual terbaik, Finalize Studio (Pengabdi Setan). (*) 

     

    Sumber: 

    Siaran Pers Tanggal 11 November 2017

    Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Berita Terkait

    Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan IPDC UNESCO

    Pada pemililhan hari sebelumnya, Indonesia juga terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027. Selengkapnya

    Badan Bahasa Tetapkan Vaksin sebagai Kata Tahun Ini

    Popularitas kata vaksin pada 2021 sangat tinggi karena sejak awal tahun pemerintah berupaya melakukan vaksinasi untuk menanggulangi Covid-19 Selengkapnya

    ASN Tidak Boleh Terlibat Dalam Organisasi Terlarang

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa aparatur sipil negara (ASN) dilarang un Selengkapnya

    Dua ASN Kominfo Terpilih Jadi 100 Nomine Anugerah ASN 2020

    Dua orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Komunikasi dan Informatika terpilih menjadi 100 Nomine Anugerah ASN 2020 yang digelas Keme Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA