FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 11-2017

    2394

    Festival Destika 2017, Majukan Desa dengan TIK

    Kategori Berita Kominfo | ivon001
    - (Festival Destika 2017, Aptika, Dirjen, Semuel)

    Pemalang, Kominfo - Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan mendorong Festival Destika 2017 sebagai wahana berbagi bagi pegiat desa dalam berbagi serta mengembangkan sistem informasi untuk memajukan desa. "Sistem informasi untuk berbagi untuk saling mengajari. Jadi apa yang sudah ada di desanya dan ini kita berbagi untuk kita memajukan desa," katanya dalam pembukaan Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (Destika) 2017 di Wisata Turangga Seta, Desa Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2017).

    Pemilihan desa sebagai salah satu pusat pengembangan teknologi bukan tanpa alasan. Menurut Dirjen Aptika, desa menjadi unit terkecil tata kelola Pemerintahan Indonesia. “Kenapa Desa? Karena Desa adalah bagian terkecil dalam tata pemerintahan kita. Desa kita bisa benahi, Indonesia juga bisa kita benahi. Indonesia sekarang menuju era digital, era yang dimana kita tidak bisa mengelak.

    Oleh karena itu, dalam pandangan Dirjen Semuel sangat penting untuk mempelajari dan mengadaptasi teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ini untuk kemakmuran kita. Sentral dari pembangunan adalah manusianya, teknologi hanya membantu, teknologi bukannya menguasai kita, kita yang mengatur teknologi khususnya adalah penggunaan sosial media," tegasnya.

    Dirjen Aptika menyoroti penggunaan media sosial yang kurang pada tempatnya. "Teknologi saat ini dalam penggunaan sosial media yang tidak pada tempatnya membuat kita saling bermusuhan, yang harusnya teknologi dapat mendekatkan kita untuk mempererat kesatuan satu sama yang lain," tandasnya.

    Apalagi di era industri generasi keempat, menurut Dirjen Semuel, Indonesia perlu mengadopsi seluruhnya untuk lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Teknologi akan meningkatkan kecerdasan umum memajukan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia. Itulah teknologi, jadi memang kalau kita lihat kita sedang menuju era dimana industri ini adalah era industri revolusi di 4.O," jelasnya.

    Dengan dinamika teknologi, Dirjen Aptika mengakui banyak negara-negara maju mengubah tenaga kerja manusia dan menggantinya dengan robot. "Tapi Indonesia memiliki begitu banyak tenaga kerja yang harus diberdayakan.
    Kita harus menggunakan teknologi untuk memberdayakan manusianya supaya manusianya bisa berkarya dan bisa berproduksi bukannya menggantikan. Itulah tujuan mengapa kita harus beradaptasi ataupun melakukan transformasi menuju era digital jadi untuk kesejahteraan kita,” paparnya.
     
    Acara tahunan Festival Destika berlangsung dari Selasa (21/11/2017) sampai dengan Kamis (23/11/2017). Bertema “Desa Bersuara untuk Indonesia”, Festival DesTIKa menjadi media berbagi informasi dan pengetahuan tentang regulasi terbaru dan pengembangan TIK di pemerintah daerah dan pedesaan.

    Festival di Pemalang Jawa Tengah tahun ini merupakan kali kelima diselenggarakan. Setelah sebelumnya Festival Destika di di Desa Melung, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada tahun 2013; Desa Tanjung Sari, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tahun 2014 dan Desa Lenggang, Kabupaten Belitung Timur tahun 2015 serta Desa Khalkote, Kabupaten Jayapura, Papua pada 2016. (IM)

    Berita Terkait

    Pemilu 2024 Tak Gunakan Undangan Fisik, Itu Hoaks!

    Komisioner KPU RI Idham Holik membantah surat pemberitahuan atau undangan fisik untuk pemilih tidak lagi ada pada Pemilu 2024. Selengkapnya

    Awas Hoaks! Kontrol Penyakit, WHO Lakukan Pengawasan

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com, informasi yang beredar tersebut merupakan Selengkapnya

    Manjakan Delegasi dengan Layanan 5G

    Operator seluler Telkomsel menyediakan kartu SIM (SIM card) gratis bagi para delegasi yang hadir dalam ajang Sidang Kedua Digital Economy Wo Selengkapnya

    Swedia Hentikan PCR untuk Deteksi Korona, Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari laman Kumparan.com, bahwa narasi yang menyebutkan Swed Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA