FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 11-2017

    2262

    Konsep 1.000 Kampung, Cara Pemkab Bandung Bangun City Branding

    Kategori Sorotan Media | Evita Devega

    Rombongan Batang yang dipimpin Kabag Humas, Triyossi Juniarto, itu ditemui langsung Kabag Kominfo Setda Kabupaten Bandung, Wawan A Ridwan beserta para kasubbagnya, termasuk Kasubbag Kehumasan. Kunjungan itu fokus ke beberapa hal, seperti fungsi kehumasan, kemitraan dengan wartawan, serta pengelolaan DBHCT yang dialokasikan untuk mendukung fungsi kehumasan.

    Namun, saat sesie sharing dan diskusi, kedua daerah itu banyak mengeksplorasi tentang strategi pengembangan daerah berbasis potensi lokal, termasuk soal city branding. Pemkab Bandung ingin tumbuh dan lepas dari bayang-bayang Kota Bandung. “Padahal, bicara Bandung Raya itu tidak hanya Kota Bandung, tetapi ada Kabupaten Bandung, lalu pemekaran Bandung Barat, dan Cianjur. Tetapi setiap bicara Bandung, orang tahunya Kota Bandung, inilah yang sedang kami bangun strateginya,” ungkap Wawan.

     

    Soal ketenaran, kata dia, Kota Bandung memang luar biasa. Selain sangat kaya dengan warisan heritage, Kota Bandung juga jadi pusat perdagangan jasa hingga pusat mode. Namun demikian, menurut Wawan banyak yang tidak tahu bahwa barang-barang khas Bandung yang banyak dipasarkan di Kota Bandung itu sebetulnya diproduksi di Kabupaten Bandung. “Itu sebabnya, Pak Bupati akhirnya memilih mengembangkan konsep 1.000 kampung,” ucapnya.

     

    Konsep itu menunjuk pada strategi pembangunan kota berbasis kampung dengan penataan yang baik. Beberapa kampung itu saat ini sudah tumbuh dan terus dilakukan penataan, seperti kampung atlet, kampung sunda, kampung UKM, seni, dan banyak lagi. “Kabupaten Bandung ingin jadi pusat pariwisata dengan branding 1.000 kampung,” imbuhnya.

     

    Soal city branding, Pemkab Batang juga tengah bekerja keras membangun identitas daerah. Menurut Triyossi, belum lama ini Bupati Wihaji juga melaunching program’Visit Batang 2022, Heaven of Asia’ dengan mengandalkan sektor pariwisata. Sebab, meski penduduknya hanya sekitar 800 ribuan jiwa, tetapi kondisi alam Batang sangat potensial, baik pantai, daratan, maupun pegunungan.

     

    “Selama beberapa tahun, Batang juga sering jadi baying-bayang Kota Pekalongan yang lebih dulu maju dan berkembang. Itu sebabnya, Pak Bupati yang baru ini mengusung sebuah brand baru yang khas dan diharapkan mampu menarik wisatawan dan investor. Misal jargon kota seribu curug, akan terus dikembangkan untuk menata pariwisata Batang,” jelas Triyossi.

     

    Untuk mendukung program itu, Pemkab tengah berupaya membenahi infrastruktur daerah, terutama jalan akses pariwisata. Selain itu, Bupati juga akan mencetak 1.000 wirausawan muda desa untuk mendukung pariwisata daerah.

    Sumber: http://radarpekalongan.co.id/3897/konsep-1-000-kampung-cara-pemkab-bandung-bangun-city-branding/

    Berita Terkait

    Indonesia ajak Perancis bangun konektivitas nasional

    Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak pemerintahan Perancis membahas kerja sama antara dal Selengkapnya

    Kominfo Imbau Masyarakat Pakai Tanda Tangan Digital, Apa Itu?

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau agar masyarakat mulai menggunakan tanda tangan elektronik (TTE) sebagai upay Selengkapnya

    Kominfo Luncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan tema # Selengkapnya

    Kominfo dukung gerakan Bangga Buatan Indonesia

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan dukungan untuk gerakan Bangga Buatan Indonesia, untuk mendorong produk-produk lo Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA