Alokasi dana USO akan ditingkatkan

JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan meningkatkan alokasi dana Universal Service Obligation (USO) untuk membangun fasilitas telekomunikasi di daerah tertinggal.

“Jangan salah ya, yang mau saya naikin itu alokasi dana USO, bukan tarikan ke operator. Tarikan besarannya tetap,” ungkap Menkominfo Rudiantara usai meresmikan kabel laut Australia-Indonesia-Singapura, kemarin.

Asal tahu saja, USO merupakan bentuk kewajiban pemerintah untuk memberikan layanan publik khususnya layanan telekomunikasi dan informasi.

Sementara pelaku usaha di sektor telekomunikasi biasanya memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk menyelenggarakan USO, sumbangan ini lebih dikenal dengan dana USO atau  KPU (dana Kewajiban Pelayanan Umum).

Sumbangan yang diberikan biasanya sebesar 1,25% dari pendapatan pelaku usaha. Dana ini disetor oleh operator per kuartal ke negara.

Pelaksana dari dana USO adalah Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI).

Rerata dana USO yang terkumpul sekitar 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun setiap tahunnya dari pelaku telekomunikasi.

Realisasi serapan dana USO pada 2015 hanya sekitar Rp400 miliar. Pada 2016, serapan menjadi Ro1,5 triliun atau 60% dari perolehan dana yang terkumpul senilai Rp2,5 triliun. Tahun 2017, BP3TI menargetkan bisa menyerap dana USO sekitar Rp 2 triliun.

Salah satu proyek yang tengah dijalankan BP3TI adalah  program desa broadband terpadu (DBT), dan penggunaan sistem informasi desa dan kawasan (SiDeKa). Program ini diselenggarakan setelah masing-masing desa mendapatkan akses internet vsat. Harapannya, pemerintah desa dapat memanfaatkan sarana tersebut untuk meningkatkan pelayanan melalui e- government pada penduduk desanya.

“Nantinya kita akan alokasikan dana USO itu untuk daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal,” pungkasnya.(id) 

Sumber: http://www.indotelko.com/kanal?c=in&it=alokasi-uso-ditingkatkan