FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    13 12-2017

    1891

    Bangun Infrastruktur, Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Tinggi

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Kepala BKPM Thomas Lembong (kedua kanan) menerima buku dari Direktur Eksekutif Institute of Economic and Financ (Indef) Enny Sri Hartati (kanan) di sela-sela Sarasehan Kedua 100 Ekonom Indonesia, di Jakarta, Selasa (12/12/2017). - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengungkap alasan mengapa pemerintah konsentrasi kepada percepatan pembangunan infrastruktur. “Ya karena ini dibutuhkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, baik di jangka menengah maupun jangka panjang,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan Keynote Speech pada acara  Sarasehan Kedua 100 Ekonom Indonesia, yang diselenggarakan di Puri Agung Convention Hall, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2017) pagi.

    Mengenai urgensi pembangunannya, Presiden menjelaskan, yang pertama kondisi infrastruktur masih jauh dari kondisi ideal, bahkan cenderung memburuk.

    Presiden menunjuk studi dari Bank Dunia, dan studi dari Bloomberg McKinsey di 2013, dimana dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia rata-rata sebesar 70% PDB, stok infrastruktur Indonesia termasuk rendah, hanya 38% dari PDB. Selain itu, dibandingkan dengan masa sebelum krisis ekonomi Asia di ‘97/98, jumlah stok infrastruktur Indonesia juga menurun dari 49% PDB di ’95 menjadi 38% PDB di 2012.

    “Ini fakta angka-angka yang harus kita sampaikan,” ungkap Presiden.

    Turunnya stok infrastruktur itu, menurut Presiden, karena pembangunan infrastruktur yang terus menerus menurun dalam 2 (dua) dasawarsa terakhir. Karena itulah, pemerintah berkonsentrasi, fokus ke pembangunan infrastruktur, baik berupa pembangunan jalan, pembangunan jalan tol, pembangunan pelabuhan, maupun pembangunan bandara di wilayah-wilayah yang memerlukan.

    Transformasi Ekonomi 

    Sementara yang kedua yang berkaitan dengan penguatan daya beli masyarakat, Presiden Jokowi menegaskan, ini tetap perlu dilakukan dengan menjaga laju investasi yang tinggi, stabilitas ekonomi terutama inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil, serta ketersediaan pasokan diseluruh penjuru tanah air.

    Adapun yang berkaitan dengan pengembangan sektor unggulan pembangunan, menurut Presiden, kita harus konsentrasi kepada sektor industri manufaktur non migas yang dititik beratkan pada pendekatan rantai pasok. “Pengembangan industri manufaktur  non migas diprioritaskan pada sektor yang berbasis sumber daya alam, resource based industry, menyerap lapangan kerja yang besar seperti industri kimia dasar, industri logam,” ujarnya.

    Presiden menilai, penting sekali melakukan transformasi ekonomi, yang menggeser ekonomi berbasis konsumsi menjadi ekonomi berbasis investasi. Sehingga menjadi lebih produktif dan memberikan efek pengganda, multiplier effect yang lebih besar dalam ekonomi.

    Ekonomi yang berbasis sumber daya alam mentah tanpa pengolahan menjadi ekonomi yang berbasis proses, yang berbasis manufaktur, dinilai Presiden Jokowi menjadi kunci. Karena itu, Presiden mengingatkan, jangan sampai kita terus-teruskan lagi mengeskpor sumber daya alam mentah kita tanpa pengolahan.

    “Jangan. Ini harus stop dan mulai masuk ekonomi yang berbasis proses manufaktur,” tegas Presiden.

    Presiden juga menyampaikan, bahwa kebijakan ekonomi Indonesia harus terus diarahkan untuk pembangunan ekonomi yang  lebih inklusif dan berkualitas yang pada akhirnya bertujuan mengurangi kemiskinan, yang mengurangi ketimpangan, dan meningkatkan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya.

    sumber

    Berita Terkait

    Susun RKP 2025, Pemerintah Fokus Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

    Pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen. Selain itu pemerintah juga menargetkan penuru Selengkapnya

    Gelar Safer Internet Day, Pemerintah Dorong Perlindungan Anak di Ranah Digital

    emenko PMK mengajak seluruh kementerian dan lembaga terkait, institusi swasta, relawan, hingga pembina dan pengasuh anak-anak. Selengkapnya

    Kepadatan Pelabuhan Penyeberangan Merak Masih Terkendali

    Hari Jumat dan Sabtu diprediksi menjadi puncak pergerakan arus mudik yang pertama di masa libur Natal tahun 2023. Selengkapnya

    Presiden Dorong Pengembangan Investasi Industri Pertahanan di Tanah Air

    Presiden Joko Widodo menilai bahwa modernisasi alutsista sangat diperlukan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA