FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 01-2018

    4321

    Cara Kerja Sensor Konten Dua Lapis Ala Kominfo

    Kategori Sorotan Media | Ayu Yuliani
    Tampilan pusat komando tim Cyber Drone 9 yang mengoperasikan mesin sensor Kominfo (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)

    Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan mulai mengoperasikan mesin sensor konten negatif mereka besok, Rabu (3/1). Mesin sensor ini ditempatkan di pusat komando yang terletak di lantai delapan Gedung Kemkominfo di Jakarta.

    Kominfo sempat mengajak awak media untuk mengunjungi pusat komando yang akan digunakan untuk mengoprasikan perburuan konten negatif yang beredar di situs-situs yang bisa diakses di Indonesia. 

    Sensor mesin

    Kepala Sub Direktorat Penyidikan Kemenkominfo Teguh Arifiyadi pun menjelaskan cara kerja mesin sensor tersebut. Menurutnya, sebelum keberadaan sebuah situs atau konten media sosial bisa dilenyapkan, ada proses berlapis yang dilakukan.

    Proses berlapis ini melibatkan mesin perayap (crawling) dan manusia. Proses pertama dilakukan oleh mesin dengan memasukkan kata kunci pencarian. 

    Jika kata kunci sudah ditentukan, mesin pemburu bisa menarik jutaan konten dalam sekali kerja. Menurutnya, mesin sensor ini bisa merengkuh jutaan situs dan konten media sosial hanya lewat satu kata kunci. 

    Kecepatan pengumpulan datanya pun terbilang sangat cepat, cuma sekitar 5 menit sampai 10 menit saja.

    "Mesin ini mempercepat waktu, meningkatkan volume, dan penindakan oleh penegak hukum," kata Teguh, saat ditemui di markas tim operasional mesin sensor Kominfo, di Jakarta, pekan lalu (29/12).

    Situs dan konten media sosial yang ditemukan ini lalu akan dilempar ke mesin pendamping. Tugas mesin pendamping ini adalah memilah mana situs dan konten yang relevan terhadap kata kunci. 

    Mesin tersebut juga akan mengurutkan hasil pencarian berdasarkan dampaknya. Semakin viral atau populer suatu situs dan konten media sosial, semakin tinggi ia dinilai berbahaya oleh mesin itu.

    Sensor manusia

    Setelah dampak dihitung, selanjutnya mesin akan menangkap layar (screen-capture) situs dan media sosial yang kena ciduk mesin. Hasil tangkapan layar itu akan dikirim ke tim verifikator yang sepenuhnya terdiri oleh manusia, dalam hal ini anggota tim Cyber Drone 9. 

    Tim verifikator akan jadi gerbang terakhir yang menentukan apakah situs atau media sosial terciduk tadi pantas untuk disensor oleh pemerintah.

    "Biar keputusan akhirnya humanis dan bisa dipertanggungjawabkan," imbuh Teguh.

    Telah diuji coba

    Dalam sebuah demo yang Cyber Drone 9 sudah selesaikan, mesin pemburu itu berhasil menjaring 1,2 juta situs porno dan hampir 200 ribu domain. Jumlah situs yang berhasil dikonfirmasi sebagai situs porno adalah 959.547 buah, sisanya tak terbukti sebagai situs porno.

    Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyebut angka itu masih terbilang tak banyak. Sebab pemburuan konten negatif dalam demo itu masih terbatas menggunakan kata kunci berbahasa Indonesia.

    "Tapi kemampuan mesin ini akan lebih baik karena mesin pakai AI (kecerdasan buatan/artificial intelligence) sehingga hasilnya akan lebih akurat ketika makin sering bekerja," ujar Semuel.

    Cara Kerja Sensor Konten Dua Lapis Ala KominfoCara kerja mesin sensor Kominfo (CNN Indonesia/Timothy Loen)

    Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180102155546-185-266123/cara-kerja-sensor-konten-dua-lapis-ala-kominfo

    Berita Terkait

    Targetkan Transformasi Digital dalam 3Tahun,Kominfo Gagas 5 Langkah

    Pandemi Covid-19 membuat transformasi digital menjadi keharusan. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Pemerintah bahkan berkomitmen memper Selengkapnya

    Bersih-bersih Konten Pornografi, Kominfo Tingkatkan Koordinasi

    Jakarta - Sebagai upaya optimalisasi penanganan konten negatif, seperti pornografi, di internet, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kom Selengkapnya

    Ada 431.065 Aduan Konten Negatif, Mayoritas Pornografi

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan sebanyak 431.065 aduan konten negatif telah merek Selengkapnya

    Jaga Persatuan Bangsa Lewat Komunikasi Positif

    Sebagai negara yang multikultur, agama dan etnis, Indonesia paling rawan terjadinya konflik berlatar Suku, ras dan agama (SARA). Komunikasi Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA