FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 01-2018

    5768

    Mesin Pengais Konten Negatif Difungsikan, Tim "Trust Positif" Kominfo Dilebur

    Kategori Sorotan Media | Ayu Yuliani

    Mesin pengais konten negatif Kominfo (Mesin Ais) mulai resmi difungsikan hari ini, Rabu (3/1/2018). Sejalan dengan hal itu, tim Trust Positif (Trust+) di Kementerian Komunikasi di Informatika (Kominfo) dilebur dalam tim Cyber Drone 9.

    Selama ini, tim Trust Positif  yang menangani laporan masyarakat tentang konten-konten negatif di ranah maya. Kendati begitu, prosedur dan mekanisme dari Trust+ tetap dipertahankan, bahkan dikembangkan lebih lanjut ke tempat dan sistem anyar yang dinamai “Cyber Drone 9” (CD9).

    “Semua squad Trust+ bergabung di Cyber Drone 9,” kata Kasubdit Penyidikan dan Penindakan Kominfo, Teguh Arifiyadi, saat dihubungi KompasTekno, Rabu (3/1/2018).

    Cyber Drone 9 adalah nama ruangan di lantai 8 Gedung Kominfo, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat yang berisi mesin-mesin pengais konten negatif. Tak hanya berperan pasif menerima laporan masyarakat, tim CD9 juga aktif mencari konten negatif dengan memanfaatkan mesin khusus bernama “Ais”.

    Mesin berbasis crawling tersebut mulai dioperasikan hari ini, Rabu (3/1/2018), berguna untuk membantu tim CD9 menemukan situs dan akun penyebar konten pornografi, perjudian online, penipuan online, radikalisme, dan sebagainya.

    “Dulu pemblokiran sifatnya pasif (laporan), kecuali ada permintaan khusus. Sekarang aktif dan pasif,” Teguh menegaskan.

    Intinya, Trust+ dibubarkan untuk berintegrasi dengan CD9. Konten negatif internet masih bisa dilaporkan masyarakat melalui situs aduankonten.id yang ditangani tim CD9. Paralel dengan itu, tim CD9 terus mengais konten negatif dengan mesin Ais.

    Cara kerja Mesin Ais di CD9

    Dengan memasukkan kata kunci tertentu, Ais hanya membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 menit untuk menemukan situs dan akun media sosial penyebar konten negatif. Potensi viral-nya konten negatif tersebut juga bisa teridentifikasi.

    Namun, Teguh mengimbau masyarakat tak perlu khawatir soal privasi atau kemungkinan internet di Indonesia bakal penuh sensor. Ia menjamin tim CD9 tak akan digunakan pemerintah untuk mengawasi semua pengguna internet dan media sosial.

    “Kami paham bahwa perlindungan terhadap privasi pengguna internet Indonesia adalah harga mati. Demokrasi masih menjadi alat kendali setiap rencana aksi dan manuver kami di CD9,” ia menjelaskan.

    Mesin Ais di CD9 hanya mempercepat proses crawling konten negatif yang tadinya dilakukan secara manual. Mesin itu tak dibekali “senjata pembunuh” situs, akun media sosial, portal berita, dan lainnya.

    Hasil temuan mesin Ais akan diverifikasi ulang oleh tim verifikator yang terpilih dan terlatih. Bukti nyata konten negatif akan di-screencapture, lalu diteruskan ke tim eksekutor untuk tindakan terakhir.

    Jika sebuah situs atau akun memang dianggap meresahkan dan melanggar aturan yang berlaku di Indonesia, tim eksekutor CD9 akan memblokirnya dengan berkoordinasi ke penyedia jasa internet dan penyelenggara media sosial.

    Sumber: http://tekno.kompas.com/read/2018/01/03/13593927/mesin-pengais-konten-negatif-difungsikan-tim-trust-positif-kominfo-dilebur

    Berita Terkait

    Kominfo: Generasi Muda Perlu Mengisi Kegiatan Positif Agar Terhindar Dari Narkoba

    Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat jumlah penyalahguna narkoba di Tanah Air mencapai 3,5 juta orang pada 2017. Hampir 1 juta Selengkapnya

    Perlindungan konsumen harus diperhatikan di era ekonomi digital

    Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengingatkan upaya mendorong tumbuhnya ekonomi digital harus dibarengi juga dengan perhatian Selengkapnya

    Perangi Hoax di Internet, Kominfo Gaet Qlue

    Jakarta -- Genderang perang terhadap hoax atau berita palsu, khususnya di internet, terus ditabuhkan. Pemerintah melalui Kementerian Komunik Selengkapnya

    Kemkominfo Pastikan Konten Pornografi Hilang dari Google per Minggu Ini

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengumumkan update tentang konten pornografi di mesin pencari yang tidak bisa lagi diaks Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA