Menkominfo: Informasi Vaksin Covid akan Disampaikan Akurat
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, informasi terkait kedatangan vaksin akan disampaikan kepada masyarakat secara Selengkapnya
MALANGTODAY.NET – Bagi para penyebar hoax kini tak bisa lagi leluasa dalam menyebarkan konten negatif dan ujaran kebencian di perselancaran dunia maya
Pasalnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia telah mengaktifkan sebuah mesin pelacak (crawling) hoax atau konten-konten negatif di internet.
Yup, dari informasi yang dihimpun dari kanal media kominfo.goid, baru-baru ini Kemenkominfo telah mendatangkan mesin sensor pencari konten negatif tersebut, sebelum dampaknya mulai meluas.
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan, mesin ini bekerja secara efektif dalam mengidentifikasi konten negatif. Dikatakan konten negatif bisa dilihat dari seberapa besar pengaruh (impact) dan tingjat keviralannya dalam dunia siber.
“Sekali mengais, mesin ini dapat memberikan hasil berupa URL atau tautan yang bisa jutaan dan langsung mengklasifikasi. Secara kerja, mesin ini akan lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan volume untuk menyaring konten negatif,” kata Samuel saat menguji AIS di War Room Kominfo, Jakarta baru-baru ini.
Tentang keunggulan mesin ini, dijelaskan Samuel, dalam satu kali perayapan (crawling) selama 5-10 menit saja, bisa menghasilkan jutaan konten yang kemudian diperkecil lagi berdasarkan jumlah kunjungan dan potensi keviralan konten tersebut.
Dalam pengujian itu, mesin bernama AIS ini berhasil menemukan 120 ribu situs porno dari 1,2 juta situs terayap di Indonesia hanya dalam 3 hari. “Padahal selama beberapa tahun ini pemerintah hanya sanggup menepis 700 ribu situs terlarang itu,” terangnya.
Dikatakan Samuel, mesin ini akan bekerja, apabila menemukan konten negatif atau yang melanggar aturan, tim verifikator akan menandai kiriman tersebut (screen-capture) lalu diserahkan ke tim eksekutor untuk ditindaklanjuti.
Dalam jangkauannya, hingga saat ini pihak Kominfo sudah bekerjasama dengan sejumlah layanan media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter, BBM, Line, Bigo, dan Google.
“Namun berbeda, jika konten negatif tersebut terpasang pada sebuah portal berita, maka sesuai UU Pers pihak pemilik portal memiliki kesempatan untuk mengklarifikasi beritanya terlebih dahulu,” tambahnya.
Sebagai informasi, mesin AIS tidak hanya digunakan oleh Kominfo, tetapi juga bisa dimanfaatkan sejumlah instansi terkait lain seperti BNPT untuk melacak aktivitas terorisme, OJK untuk kegiatan investasi bodong, melacak aktitas narkotika oleh BNN, dan aktivitas perdagangan obat-obat ilegal oleh BPOM, Kepolisian, dan pihak mana saja yang diberi mandat menjaga kesatuan negara.
Editor : Aan Imam Marzuki
Reporter : M. Ulul Azmy
Sumber: https://malangtoday.net/inspirasi/tekno/kemenkominfo-aktifkan-mesin-pelacak-hoax-dan-ujaran-kebencian/
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, informasi terkait kedatangan vaksin akan disampaikan kepada masyarakat secara Selengkapnya
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melatih penggunaan aplikasi administrasi kependudukan (adminduk) pada 30 desa di Kabupat Selengkapnya
Kemenkominfo melalui Badan Layanan Umum (BLU) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mengirimkan bantuan pemasangan jaring Selengkapnya
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menilai produk-produk buatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki potensi yang Selengkapnya