FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    06 01-2018

    1199

    OJK: 63 Persen Masyarakat Gunakan Produk dan Jasa Keuangan

    Kategori Sorotan Media | Winda Ferrissa
    Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso (Foto: Okezone.com)

    JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan jumlah penduduk Indonesia yang memanfaatkan produk dan jasa keuangan atau yang dikenal dengan inklusi keuangan sudah mencapai 63 persen hingga akhir tahun 2017.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengaku optimistis inklusi keuangan akhir tahun ini akan menyentuh 70 persen dan memenuhi target 75 persen pada tahun 2019.

    "Kalau 2019 target kami 75 persen, dan sekarang 63 persen. Ya di akhir tahun 2018 sudah di angka 70 persen, kami yakin," kata Wimboh saat ditemui usai rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (4/1/2018).

    Selain Wimboh, rapat koordinasi tersebut dan dihadiri antara lain Gubernur BI Agus Martowardojo dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Adapun rapat itu dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

    Wimboh menjabarkan beberapa strategi pemerintah, BI dan OJK untuk memperluas inklusi keuangan antara lain dengan mengoptimalkan layanan teknologi untuk memperluas produk dan jasa keuangan ke berbagai kelompok masyarakat.

    "Teknologi harus diperluas jangkauannya dengan teknologi seluler 4G. Jadi bagi daerah-daerah yang tidak dapat sinyal, jangkauannya akan lebih luas lagi," ujar dia.

    Strategi peningkatan keuangan inklusif juga akan melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di berbagai daerah untuk memutakhirkan data penduduk yang belum memiliki produk dan jasa keuangan.

    "Bisa juga program di mana akses sektor keuangan tersebut tidak hanya dari tabungan tetapi juga dari kreditnya, seperti kredit usaha rakyat (KUR) atau kredit kecil lainnya, bisa diidentifikasi dengan baik masyarakat mana," ujarnya.

    Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan peningkatan bantuan sosial melalui nontunai pada 2017 akan turut memperluas akses produk dan jasa keuangan ke masyarakat di berbagai daerah.

    "Pada 2018, jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 6 juta sasaran dan akan meningkat menjadi 10 juta sasaran," ujar Agus.

    Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan, saat ini jangkauan 4G di berbagai daerah di Indonesia sudah mencapai 50 persen. Untuk mendukung program inklusi keuangan, kata dia, pihaknya akan mempercepat pembangunan jaringan serat optik nasional Palapa Ring.

    "Saya kan tanggungjawab di infrastruktur TIK (teknologi, informasi, dan komunikasi). Infrastruktur TIK enggak ada masalah. Di 2019 kan Palapa Ring harus selesai. Kalau Palapa Ring Barat selesai kuartal I ini," katanya. 

    Sementara itu, lanjut Rudiantara, Palapa Ring Tengah juga akan selesai pada pertengahan tahun ini. Sementara Palapa Ring Timur yang cukup menantang diharapkan selesai paling lambat 2019.

    "Kan paling banyak itu timur, Papua dan Papua Barat ada 30 lebih kabupaten atau kota yang tidak ada infrastruktur TIK-nya sekarang. Infrastruktur internet kecepatan tinggi atau broadband itu yang tidak ada, akan dibangun," ujarnya.

    Sumber : http://www.inews.id/finance/read/ojk-63-persen-masyarakat-gunakan-produk-dan-jasa-keuangan?sub_slug=makro

    Berita Terkait

    Kominfo Imbau Masyarakat Pakai Tanda Tangan Digital, Apa Itu?

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau agar masyarakat mulai menggunakan tanda tangan elektronik (TTE) sebagai upay Selengkapnya

    Kominfo Ajak Masyarakat Sebar Pesan Positif Hadapi Pandemi Covid-19

    Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak seluruh masyarakat di Tanah Air untuk terus menebarkan pesan-pesan positif terkait Covid-19 Selengkapnya

    Tak Perlu Ragu Gunakan Sertifikat dan Tanda Tangan Elektronik

    Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan dokumen atau transaksi Selengkapnya

    Jaga Persatuan Bangsa Lewat Komunikasi Positif

    Sebagai negara yang multikultur, agama dan etnis, Indonesia paling rawan terjadinya konflik berlatar Suku, ras dan agama (SARA). Komunikasi Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA