Berau Terima Bantuan Jaringan Internet dari Kominfo
Kabupaten Berau mendapatkan bantuan jaringan internet dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi Selengkapnya
PROKAL.CO, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, tingkat penggunaan jasa keuangan di Indonesia, atau akrab disebut inklusi finansial sudah mencapai 63 persen dari jumlah populasi sampai akhir 2017 lalu. Jumlah itu setara 84 persen dari target 75 persen populasi pada 2019 mendatang.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, kenaikan tingkat inklusi finansial ini disebabkan karena cakupan layanan seluler sudah makin meluas di Indonesia. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, layanan 3G sudah mencakup 60 ribu desa di seluruh Indonesia. Sementara itu, cakupan 2G sudah menjangkau 73 ribu desa.
“Saat ini (inklusi finansial) sudah mencapai 63 persen. Tapi, kalau teknologi coverage seluler 4G sudah lebih banyak, ini memungkinkan bisa lebih luas. Jadi, daerah yang selama ini belum dapat sinyal, bisa dapat coverage lebih luas lagi,” kata Wimboh ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (4/1).
Dengan capaian seperti ini, dia optimistis target inklusi keuangan di tahun 2019 bisa mencapai target. “Tahun 2018 kami harapkan paling tidak inklusi keuangan bisa di atas 70 persen. Ya 2019 bisa mencapai target,” jelas dia
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan, membaiknya tingkat inklusi keuangan di Indonesia juga disebabkan karena berbagai bantuan pemerintah mulai berbentuk nontunai di tahun lalu. Dia mencontohkan, Program Keluarga Harapan (PKH) yang digelontorkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) telah dibagikan kepada 5,9 juta penerima manfaat sepanjang tahun 2017.
“Dari Kementerian Sosial juga bilang akan ada Bantuan Pangan Nontunai di tahun 2018. Penerima manfaatnya adalah 10 juta kepala keluarga (KK). Lalu, inisiatif seperti elektronifikasi jalan tol juga meningkatkan inklusi keuangan,” terang dia.
Menurut Agus, capaian inklusi keuangan sejauh ini terbilang memuaskan. Sejak Bank Dunia menyebut bahwa indeks inklusi keuangan ada di angka 36 persen di tahun 2014, Indonesia bisa bergerak maju ke angka 57 persen hanya dalam dua tahun saja.
Senada dengan Wimboh, dia yakin, tingkat inklusi keuangan bisa mencapai target dua tahun kemudian. “Nanti akan ada program kerja lagi bagaimana inklusi keuangan bisa capai target. Nanti akan ada rapat lagi,” pungkasnya.
Ketentuan mengenai inklusi keuangan tercantum di dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Beleid itu menyebut, pemerintah harus mencapai target inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun 2019 dan difokuskan kepada masyarakat berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan masyarakat lintas kelompok. (ant/man/k15)
Sumber: http://kaltim.prokal.co/read/news/321470-inklusi-keuangan-sudah-63-persen.html
Kabupaten Berau mendapatkan bantuan jaringan internet dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi Selengkapnya
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) dalam layanan publik p Selengkapnya
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut Indonesia harus siap melakukan Data Free Flow with Trust (DFFT) atau pertukaran data Selengkapnya
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai implementasi smart city masih menjadi tantangan dalam pembangunan teknologi di seti Selengkapnya