FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 03-2018

    2840

    Indonesia Rebut 12 Posisi Champion dalam WSIS Prizes 2018

    Kategori Berita Kominfo | ivon001
    Menteri Kominfo, Rudiantara beserta jajarannya saat berfoto bersama para pemenang serta kontingen Indonesia dalam acara Konferensi Pers, yang digelar pada Jum’at siang kemarin (16/03/2018), bertempat di Ruang Ops Room Kementerian Kominfo. - (Rizky Putri S)

    Jakarta, Kominfo - Indonesia merebut 12 posisi champion (2nd Best) dalam The World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2018. Ajang penghargaan inisiatif pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diselenggarakan International Telecommunication Union (ITU) itu menempatkan Indonesia dalam delapan kategori dari 18 kategori yang dikompetisikan.

    “Tahun lalu kita mendapatkan empat champion, tahun ini alhamdulilah dapat dua belas champion. Jadi dari delapan belas kategori yang diperlombakan di dunia kita masuk di delapan kategori. Itu merupakan peningkatan apresiasi dunia kepada Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Konferensi Pers di Ops Room, Gedung Utama Kementerian Kominfo, Jum’at (16/03/2018) kemarin.

    Anugerah WSIS yang dimulai sejak 2012 itu mengumpulkan dan mengevaluasi usula dari seluruh dunia mengenai aktivitas industri TIK, baik perangkat keras, jaringan dan aplikasi.

    "Aktifitas pegiat dalam bidang TIK jangan dilihat dari telekomunikasi saja, tetapi juga ada internet, media sosial yang masuk dalam ajang kompetisi WSIS," ungkap Menteri Rudiantara.

    Menteri Kominfo mengucapkan terima kasih kepada komunitas TIK yang menjadi nominasi. Menurutnya, dari total 685 karya yang masuk dari seluruh dunia, sekitar 90 inisiatif dinominasikan. Setelah itu dalam setiap kategori masing-masing dipilih 5 inisiatif karya. Jadi merupakan suatu apresiasi bagaimana dunia menilai Indonesia, karena Indonesia berhasil merebut 12 posisi champion," jelasnya.

    Kompetisi WSIS mengundang seluruh pemangku kepentingan bidang TIK dari berbagai belahan dunia untuk menyampaikan inisiatif karya yang terbagi atas 18 kategori yang ada. Penentuan champion melalui saringan yang ketat, sejak dari fase nominasi awal oleh kelompok Pakar PBB, dilanjutkan dengan fase voting oleh publik, hingga kemudian penyaringan kembali oleh para pakar tersebut.

    “Ini bukan Indonesia Idol, bukan WSIS Idol, bukan dimana semua orang voting pakai SMS. Ini ada panel expert di dunia yang mereview masing-masing nominasi. Jadi ada 8 kategori Indonesia masuk champion, mudah-mudahan nanti disana kita menjadi nomor satu,” tambah Menteri Rudiantara.

    Dalam WSIS Forum 2018 di Jenewa, yang berlangung pada 19 s.d. 23 Maret 2018 mendatang, akan diumumkan inisiatif yang berhak mendapatkan posisi Winner atau Juara Pertama dari setiap kategori yang ada.

    “Titip pesan saya Indonesia harus berbangga bahwa kita ini bangsa yang besar, kita ini bangsa yang di dalam dunia ICT tidak ketinggalan dari bangsa-bangsa lain, tidak usah takut sama Amerika,” ungkap Menteri Kominfo di akhir Konferensi Pers.

    Berikut ke-12 inisiatif karya dari Indonesia yang berhasil merebut penghargaan Champion pada WSIS Prize 2018:

    a)     Kategori #1: “The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development”. Karya Indonesia sebagai Champion

     

    1.   Knowledge Building toward Indonesian Digital Society (cfds.fisipol.ugm.ac.id)


    2.   National Movement on Digital Literacy #Siberkreasi (siberkreasi.id)


    b)   Kategori #2: “Information and communication infrastructure: an essential foundation for the Information Society”. Karya Indonesia sebagai Champion:

     

    3.   Indonesia Broadband Internet Access with A Strong Focus on Affirmative Policy (kominfo.go.id/content/all/pp_broadband)

     

    c)   Kategori #3: “Access to information and Knowledge”. Karya Indonesia sebagai Champion:

     

    4.   Pusat Pemberdayaan Informatika dan Pedesaaan, Pemalang (puspindes.id)

     

    d)   Kategori #4: “Capacity Building”. Karya Indonesia sebagai Champion:

     

    5.   Relawan TIK Goes to School (regos.web.id) 

     

    6.   INCAKAP, Internet Smart - Creative – Productive) (incakap.id) (kategori #5, #6, #7, #8, #9 tidak ada karya Indonesia sebagai Champion) 

     

    e)   Kategori #10: “ICT App: e-health”. Karya Indonesia sebagai Champion:

     

    7.   Lacak Malaria, Mobile/Featured Phone Rapid Malaria Reporting System in Rural Area (malariacenter.or.id) 


    8.   MedUp, AI Powered Healthcare Platform (medup.id) 

     

    f)    Kategori #11: “ICT App: e-employment”. Karya Indonesia sebagai Champion: 

     

    9.   Kerjabilitas, Job Portal for Persons with Disabilities (kerjabilitas.com) (kategori #12 tidak ada karya Indonesia sebagai Champion)

     

    g)   Kategori #13: “ICT App: e-agriculture”. Karya Indonesia sebagai Champion

     

    10. Baktiku Negeriku (baktikunegeriku.com) (kategori #14, #15 tidak ada karya Indonesia sebagai Champion)

     

    h)   Kategori #16: “Media”. Karya Indonesia sebagai Champion:

     

    11.  IndonesiaBaik.id Government Portal for Viral-able Public Policy Communication (indonesiabaik.id)


    12.  Tambo News Media Using Intelligent Positive Content Generator (tambo.co.id) (kategori #17, #18 tidak ada karya Indonesia sebagai Champion) *SW

    Berita Terkait

    Lima Startup Indonesia Rebut Penghargaan G20 DIN

    Dirjen Semuel optimistis kemenangan itu dapat menginspirasi perusahaan digital lainnya agar terus berinovasi. Selengkapnya

    Keramahan Khas Indonesia Pukau Delegasi Italia di DEWG G20

    Penyelenggaraan berjalan dan diatur dengan baik. Delegasi selalu mendapat panduan yang jelas dan disampaikan dengan ramah oleh penyelenggara Selengkapnya

    Bangun Indonesia Lewat Konten Positif di Media Sosial

    Perkembangan teknologi digital tidak lepas dari pengaruh media sosial. Ironisnya, beragam informasi yang tersedia tidak jarang dikemas dalam Selengkapnya

    Menkominfo Sebut Indonesia Punya Potensi Lahirkan Decacorn Baru

    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebut Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan lebih banyak lagi startup. B Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA