FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 04-2018

    1208

    Menkominfo Ajak Masyarakat Puasa Medsos

    Kategori Sorotan Media | daon001
    Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat mengisi acara bertajuk Be Social Media Peacemakers! di Auditorium Universitas Sam Ratulangi Manado, Jumat (13/4/2018) - Kurniawan A. Wicaksono

    Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta agar masyarakat Indonesia sesekali berpuasa menggunakan media sosial.

    Hal ini disampaikannya saat mengisi acara bertajuk “Be Social Media Peacemakers!” di Auditorium Universitas Sam Ratulangi Manado, Jumat (13/4/2018). Menurutnya, puasa menggunakan media sosial (medsos) penting bagi masyarakat, terutama generasi 

    “Ayo, sekali-sekali kita puasa [menggunakan] medsos. Puasa di medsos bukan berarti kita tidak menggunakan medsos seterusnya. Sesekali bisa,” ajaknya.

    Jika terpaksa menggunakan medsos, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam menyampaikan data pribadi. Hal ini, sambungnya, untuk menghindari kejadian serupa dengan bocornya data pengguna Facebook.

    Maklum, Indonesia merupakan negara pengguna Facebook keempat terbanyak di dunia. Bekasi dan Jakarta, ungkapnya menduduki urutan ketiga dan keempat kota dengan pengguna Facebook teraktif di dunia.

    Tidak mengherankan pula jika ada pemanfaatan data masyarakat Indonesia. Seperti diketahui, sebanyak 87 juta data pribadi pengguna Facebook bocor dalam skandal Cambridge Analytica. Dari jumlah itu, sebanyak 1,1 juta merupakan pengguna dari Indonesia.

    “Bukan lagi mengimbau, tapi sangat-sangat sangat menyarankan kepada teman-teman, puasa lah sekali-sekali, enggak ada ruginya kok. Kalau terpaksa, sampaikan datanya hati-hati, jangan semua disampaikan,” imbuhnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar masyarakat menggunakan medsos atau aplikasi pesan buatan Indonesia. Pasalnya, saat ini sudah ada lebih dari 10 aplikasi buatan anak Indonesia. Beberapa diantaranya yakni Pesankita Indonesia dan Catfiz Messenger.

    Dia mengakui memang aplikasi-aplikasi buatan lokal ini masih kurang user friendly dibandingkan dengan aplikasi yang sudah ada secara global. Namun, penggunaan aplikasi ini menjadi wujud dukungan kepada perusahaan rintisan generasi muda.

    “Kalau kita tidak mempunyai kebijakan keberpihakan kepada produk karya anak bangsa, kapan lagi kita mau maju?” kata Rudiantara.

    Menurutnya, keberpihakan pada start-up menjadi penting untuk memberikan ruang generasi muda berinovasi. Terlebih, pada 2030, Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi dengan komposisi masyarakat usia produktif sekitar dua kali yang nonproduktif.

    Selain itu, pada 2030, akan ada tambahan 90 juta orang Indonesia yang masuk ke consuming class, dari totalnya 135 juta. Ini terjadi jika perekonomian Indonesia tumbuh 5%-6%. Jika perekonomian bisa didorong tumbuh 7%, tambahan bisa mencapai 190 juta.

    Selain itu, ekonomi Indonesia pada 2030 akan sama dengan penggabungan ekonomi negara Asean. Pada saat yang bersamaan, ada peluang Indonesia mencatatkan perekonomian terbesar kelima di dunia.

    Sumber: bisnis.com

     

    Berita Terkait

    Peran BAKTI Kominfo Mulai Dirasakan Publik

    Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastru Selengkapnya

    Menkominfo: Kebijakan Transformatif untuk Ciptakan Ekosistem Digital Mumpuni

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johny G. Plate menyatakan, pada tahun 2021, pemerintah mengambil langkah ekstra untuk memper Selengkapnya

    Kemkominfo Tambah Fitur Aplikasi Simonas

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menambahkan beberapa fitur terbaru di aplikasi Sistem Informasi Monitoring Alumni Sertif Selengkapnya

    Menkominfo Ajak Warganet Sebar Hal Positif di Dunia Digital

    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengajak, warga netizen (warganet) untuk menyebarkan hal-hal positif dan kreatif dalam dun Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA