FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 05-2018

    3298

    Usulkan Digitalisasi Pesantren untuk Permudah Informasi

    Kategori Berita Kominfo | Yusuf
    Staf ahli Menteri Kominfo Bidang Sosial Budaya, Lala M. Kolopaking mengatakan bahwa saat ini belum ada pesantren digital, dan Kementerian kominfo selama ini baru membangun kota digital, mungkin kedepannya akan diusulkan untuk mewujudkan pesantren digital seperti yang diharapkan oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Qosim Al Hadi, Muhafidz pada acara Bakti Sosial dan Safari Ramadhan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-110 yang digelar di Pondok Pesantren Qosim Al Hadi, Mijen, Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/05/2015). - (Yusuf)

    Semarang, Kominfo - Ketua Pondok Pesantren Qosim Al Hadi Mijen, Muhafidz, mengusulkan agar Desa Wijen Kota Semarang, Jawa Tengah dapat dijadikan sebagai desa digital, sehingga keberadaan ponpes asuhannya pun dapat menjadi Ponpes Digital. 

    "Saya harap seiring dengan perkembangan TIK, anak-anak didik kami dapat memperoleh informasi dan publikasi dimanapun serta mendapat perbaikan infrastruktur telekomunikasi yang dapat menunjang kecepatan berkomunikasi via internet seperti adanya penguatan sinyal seluler untuk mempermudah kami dalam informasi," katanya dalam pembukaan acara Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 Tahun 2018 di Pondok Pesantren Qosim Al-Hadi, Jl. Raya Kuripan RT 2 RW 1, Kelurahan Wonolopo, Mijen - Kota Semarang, Senin (28/05/2018).

    Menurut Muhafidz dengan sarana dan prasana terbatas, seperti saat ini, tidak mengurangi antusiasme para santri dalam menuntut ilmu. "Hal ini dapat terlihat dengan prestasi Pondok Pesantren Qosim Al Had yang pernah menduduki peringkat dua se-kota Semarang pada kelulusan TA 2012/2013. Ini semua tujuannya untuk memajukan pretasi belajar para santri dan santriwati didikan kami,” ungkapnya seraya mengharapkan agar nantinya ada konsentrasi khusus dalam mewujudkan pesantren digital. 

    kominfo menggelar Safari Ramadhan, Pengobatan Gratis dan Bakti Sosial di Pondok Pesantren Qosim Al Hadi

    Pengasuh Ponpes juga menyampaikan penghargaan atas kesediaan Kementerian Kominfo berkunjung. “Kami merasa tersanjung dan terhormat Kementerian Kominfo sudah meluangkan waktu untuk bekunjung melihat keberadaan anak-anak didik kami disini. Untuk itu kami menghaturkan terima kasih. Kami juga memohon maaf apabila ada kekurangan selama penyambutan disini. Walaupun di tengah hutan tidak mengurangi semangat belajar para santri kami," tambah Muhafidz.

    penyuluhan layanan kesehatan oleh dokter kominfo pada acara baksos

    Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya Lala M. Kolopaking menyatakan saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika selama ini baru membangun kota digital atau smart city. "Mungkin kedepannya akan diusulkan untuk mewujudkan pesantren digital dan desa digital. Para santri juga bisa membaca buku literasi digital dari Kemkominfo untuk meningkatkan pengetahun dan tidak salah dalam menggunakan teknologi digital dan menjadi sangat bermanfaat," katanya. 

    Menyambung penyataannya, Lala Kolopaking menjelaskan bahwa TIK adalah soal masa kini untuk menyelesaikan soal masa depan. Menurutya, TIK merupakan inovasi sebagai unsur sumber perubahan yang dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam memperoleh pendidikan yang bermanfaat. 

    “Berbicara soal digital, maka masyarakat kita sudah terbiasa dengan budaya menunduk, hal yang menjadi sebuah kegelisahan bagi kita semua, tentunya dapat teratasi apabila kita sering membaca buku-buku tentang memanfaatkan teknologi karena informasinya begitu banyak dan serba digital. Ini istilahnya literasi, artinya kita membuka wawasan dengan digital," katanya. 

     

    batuan kominfo untuk ponpes qosim al hadi

    Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya juga menghimbau kepada kepada semua hadirin menjaga kesehatan sebagai bekal memiliki badan yang sehat juga jiwa yang sehat. "Dengan adanya pengawasan dan dukungan dari pak ustad disini, saya harap para santri dapat memanfatkan buku-buku itu untuk memanfaatkan teknologi yang memberi informasi yang cepat untuk kebaikan, untuk hal-hal positif. Adik-adik dapat membaca hal-hal yang produktif, memperoleh informasi yang baik dan memberikan kemajuan bagi bangsa, negara, dan lingkungan sekitar sehingga dapat menumbuhkan iklim hidup yang sehat serta menambah sarana pembelajaran," tambahnya.

    Lala Kolopaking saat berbicara tentang literasi digital di hadapan para santri ponpes qosim al hadi

     

    Sekretaris Ditjen SDPPI, Sadjan menyebut pondok pesantren sebagai pusat pengembangan pendidikan berazaz agama. Oleh karena itu harus didukung dari segi kesehatan serta pengetahuan di era digital. “Agama menjadi nilai dasar dari segi pengetahuan dalam era digital yang ada sekarang para santri juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman terutama teknologi agar tidak tertinggal di era milenial ini,” ujarnya.

    Kota Semarang merupakan kota keempat atau terakhir yang dikunjungi Tim Bakti Sosial Peringatan Harkitnas ke-110  Tahun 2018 Kementerian Kominfo, setelah sebelumnya Surabaya (Jatim), Yogyakarta, dan Solo (Jateng).  “Bakti sosial tahun ini dilakukan di empat kota besar seperti Semarang, Surabaya, Solo dan Yogyakarta sebelumnya tiga tahun lalu hanya diadakan di satu kota saja,” papar Sadjan.

    Acara ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bid Sosbud Lala M Kolopaking, Sesditjen SDPPI Sadjan, Kepala PDSI Munzaer, beserta para dokter kominfo dan dokter setempat.

     

    Sebagaimana di tiga kota yang lain, bakti sosial diisi dengan seminar kesehatan oleh dokter Klinik Pratama Kementerian Kominfo yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Ada tes gula darah, pemeriksaan gigi gratis dan poli umum. 

    Sadjan berharap dengan diadakan bakti sosial dan pengobatan gratis serta pengenalan tekonologi di era digital dapat mendorong para santri untuk mampu lebih kritis lagi belajar di era digitalisasi ini.

    Tak hanya itu, Tim juga memberikan bantuan alat-alat penunjang kesehatan dan sembako guna membantu masyarakat di sekitar pondok pesantren.Kementerian Kominfo juga memberikan sumbangan khusus untuk Pondok Pesantren Qosim Al Hadi berupa Al Quran, buku literasi digital, perlengkapan ibadah, serta sembako. 

    Kegiatan yang disambut antusias oleh warga sekitar ini turut dihadiri Kepala Biro Umum Munzaer, Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Ditjen SDPPI Hasyim Fiater, Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Semarang Jhoni Adrian, perwakilan Kodim Mijen, Kapolsek Mijen, serta perangkat desa setempat.  (HM.YS)

    Foto bersama Staf Ahli Menteri Bid Sosbud Lala M Kolopaking, Sesditjen SDPPI Sadjan, Kepala PDSI Munzaer usai acara

    Berita Terkait

    KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Pemilih? Itu Hoaks!

    Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya

    Kematian Petugas KPPS Pemilu 2019 Karena Diracun? Awas Disinformasi!

    Konon, dalam narasi video dinyatakan bahwa IDI sepakat memutuskan bahwa penyebab kematian tersebut karena diracun, bukan karena kelelahan. Selengkapnya

    Dirjen PPI: Digitalisasi Penyiaran Peluang Lahirkan Konten Kreator Baru

    Digitalisasi penyiaran meningkatkan kualitas siaran yang diharapkan dapat mempertahankan kepemirsaan televisi di tengah pesatnya perkembanga Selengkapnya

    Tahun 2023, Motor Dilarang Isi Pertalite? Itu Disinformasi!

    Dalam berita tersebut, tidak ditemukan pernyataan bahwa pemerintah Indonesia sudah menerapkan aturan baru pelarangan bagi seluruh jenis sepe Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA