FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    02 07-2018

    3762

    2018, BAKTI Targetkan Dana USO Rp 2,7 Triliun

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Dana USO dihimpun dari pendapatan kotor operator sebesar 1,25%. Kemudian, perolehan dana tersebut dikelola untuk membangun akses telekomunikasi, terutama di wilayah-wilayah terpencil, terluar, dan terdepan (3T) yang tidak digarap operator karena tidak memiliki skala ekonomi dan bisnis yang menguntungkan. Sektor-sektor yang mendapatkan akses pelayanan dari sarana telekomunikasi yang dibangun terdiri atas pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, dan pos lintas batas negara, serta sentra-sentra usaha kecil dan menengah (UKM). 

    "Harapannya, tahun ini, kami bisa memperoleh dana USO sebesar Rp 2,7 triliun. Kita doakan yah, karena walaupun dengan dana sebesar itu, kami akan berusaha membangun berbagai infrastruktur telekomunikasi, sehingga semua masyarakat Indonesia dapat menikmatinya hingga ke wilayah 3T," kata Fadhilah Mathar, direktur umum BAKTI, saat menerima Kunjungan Kerja Panitia Kerja Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di wilayah Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/6). 

    Menurut dia, pihaknya fokus dan berkomitmen untuk membangun akses internet ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga, pada 2020, Indonesia ditargetkan merdeka sinyal internet. Artinya, seluruh wilayah Indonesia sudah bisa mememperoleh akses internet yang memadai. 

    Target utama BAKTI adalah wilayah-wilayah yang secara komersial tidak menarik bagi operator, umumnya karena lokasinya yang sulit dijangkau dan karena jumlah penduduknya yang sedikit Kehadiran pemerintah dituntut untuk melayani wilayah prioritas tersebut sehingga mencanangkan dan meminta dukungan semua pihak menuju Indonesia Merdeka Sinyal 2020. 

    "Beberapa program utama yang telah dan sedang dilakukan antara lain melalui program penyediaan jaringan kabel fiber optik utama (backbone) Palapa Ring, BTS (Base Transceiver Station) Sinyal 3T, Aksi (akses internet), dan satelit multifungsi," ujarnya. 

    Fadhilah juga menjelaskan, jumlah pembangunan akses internet di Indonesia yang dilakukan oleh Kemen Kominfo sudah mencapai 2.717 lokasi hingga Juni 2018. Dari jumlah tersebut, penggunanya meliputi 56% instansi pendidikan, 17% instansi pemerintah, 13% instansi kesehatan, 6% layanan publik, 5% Balai Latihan Kerja (BLK), 2% karantina Pertanian, serta 1% Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Khusus tahun ini, BAKTI juga merencanakan untuk membangun 1.224 akses internet dengan mayoritas lokasi di wilayah Papua dan Kalimantan. 

    Khusus di wilayah Jawa Tengah, lanjut dia, pada 2016, sesuai dengan komitmen kerja sama bersama Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Pariwisata tahun 2015, BAKTI telah membangun 31 lokasi layanan akses internet di wilayah Jawa Tengah yang tersebar di BLK, instansi pemerintah, dan lokasi pelayanan publik. 

    "Ada kebutuhan utilisasi dari internet yang begitu banyak di wilayah ini. Selain memperhatikan ketersediaan internetnya, kami juga akan menambah kecepatan dan kapasitasnya sesuai kebutuhan setiap sektor tersebut dan itu kami akan respons dengan cepat" jelas Fadhilah. 

    Tinjauan DPR 

    Sementara, Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengungkapkan, kunjungan kerja dengan menyambangi wilayah Jawa Tengah dilakukan karena Kemen Kominfo merupakan mitra kerja dari Komisi I DPR RI. Dalam kunjungan ini, DPR melakukan fungsi pengawasan untuk melihat penggunaan internet oleh BAKTI. 

    Pasalnya, saat ini, Kemen Kominfo telah menyediakan layanan internet untuk sejumlah fasilitas di Semarang, Jawa tengah. "Dari pengamatan Saya, memang internet sudah tersedia, tetapi kecepatannya masih kurang. Kami harapkan dalam waktu secepatnya bisa dinaikkan, sehingga sektor-sektor yang dilayani bisa menggunakan internet tanpa harus menunggu delay waktu yang lama," ungkap Abdul Kharis. Di sisi lain, tambah Abdul Kharis, "kalau kecepatan internet bagus, pelatihan yang dilakukan oleh BLK bisa lebih banyak lagi yang didapatkan oleh para peserta latihan. Ini BLK yang bagus. Saya kira BLK ini menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja di sekitar sini," tuturnya.

     

    Sumber Berita : Investor Daily

    Berita Terkait

    2019, Kominfo Targetkan 1000 Nelayan dan Petani Go-Online

    KBR, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan sekitar seribu nelayan dan petani bisa go-online pada tahun ini. Selengkapnya

    Menkominfo Targetkan Transaksi 2020 Rp 130 Miliar

    Sementara itu, ketika peluncuran program 1.000 start-up pada 2016, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan b Selengkapnya

    BAKTI ditargetkan raih pendapatan Rp 3,16 triliun di 2019

    JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dibebani meraih pendapatan sebesar Rp3,16 triliun dalam Rancangan Anggara Selengkapnya

    BAKTI pastikan Palapa Ring siap mengudara di 2019

    JAKARTA – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menyatakan kesiapan Proyek Palapa Ring untuk mengudara pada 2019 mendat Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA