FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    12 07-2018

    2690

    Presiden Ingin Ada Koperasi Nasional Masuk 100 Besar Koperasi Global

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), dan Ketua Dewan Koperasi Indonesia Nurdin Halid (kanan) meninjau stan pameran usai acara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke- 71 di ICE Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (12/7). Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo melakukan sosialisasi pajak penghasilan (PPh) final Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 0,5 persen. - (antarafoto)

    Tangerang, Kominfo - Presiden Joko Widodo meminta koperasi-koperasi nasional belajar dari yang terbaik-terbaik di dunia sehingga kelak ada koperasi dari Indonesia yang masuk ke-100 besar koperasi global atau 300 besar koperasi global.

    Permintaan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-71 Tahun 2018 dan Sosialisasi Pajak Penghasilan (PPh) Final Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 0,5%, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Kamis, (12/7) pagi.

    “Saya tadi sudah sampaikan, Kospin Jasa sudah melantai di bursa. Saya tahu koperasi Sidogiri juga omsetnya/perputaran uangnya sudah lebih dari Rp16 triliun. Seperti ini yang harus diikuti oleh koperasi-koperasi yang lain,” kata Presiden.

    Presiden menunjuk contoh Koperasi Fonterra dari Selandia Baru, yang bergerak di bidang susu dan produk susu yang dimiliki bersama oleh 10.500 petani, menghasilkan omset 17,2 miliar dollar Selandia Baru atau sekitar Rp165 triliun rupiah per tahun.

    “Coba datangi saja Fonterra. Memulainya dari seperti apa, kemudian berkembang menjadi Rp165 triliun per tahun itu kuncinya di mana. Belajar di sana seminggu, 2 minggu, 3 minggu,” tutur Presiden Jokowi.

    Ia menyampaikan, bahwa orang kita ini pintar kalau disuruh meng-copy/menjiplak/meniru. Tapi menurutnya tidak apa-apa, modifikasi menjadi lebih dari Fonterra. “Tiru, modifikasi sedikit, melompat kita,” ujar Presiden.

    Dengan omset Rp165 triliun per tahun, lanjut Presiden, Fonterra telah menjadi perusahaan terbesar di Selandia baru baru.

    “Kita ingin di Indonesia juga sama, ada perusahaan Indonesia yang terbesar, dan itu adalah koperasi. Pak Menteri dan Pak Ketua Dekopin, ajak bareng-bareng ke sana, tapi jangan banyak belanjanya. Ke sana untuk betul-betul belajar, bagaimana mereka me-manage koperasinya sehingga menjadi perusahaan terbesar di Selandia Baru,” tutur Kepala Negara.

    Skala Ekonomi Besar

    Menurut Presiden, koperasi memang harus menjadi sebuah wadah, tapi dengan sebuah skala ekonomi yang besar, memiliki efisiensi diproduksi dan distribusinya.

    Bahkan, Presiden menilai, koperasi harus menjadi wadah untuk inovasi dan penggerak inovasi. Inovasi bagaimana cara berproduksi yang baik, inovasi bagaimana membuat variasi-variasi produk yang baik, inovasi bagaimana membuat kemasan-kemasan yang baik, inovasi bagaimana memasarkan produk-produk yang ada.

    Koperasi, lanjut Presiden, juga selayaknya menjadi tempat para anggota untuk belajar bersama mengenai marketing, mengenai kemasan, mengenai variasi produk. Tempatnya memang harus di koperasi.

    “Inilah sistem ekonomi gotong royong yang ingin kita kembangkan terus. Mengumpulkan serta menebarkan pengetahuan informasi-informasi yang terkini, dan juga mengembangkan keterampilan-keterampilan baru di antara anggota anggota koperasi,” ucap Presiden.

    Mengenai penurunan Pajak Penghasilan (PPh) final dari 1% menjadi 0,5%, Presiden Jokowi mengaku, karena setiap bertemu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dirinya menerima keluhan keluhan agar pajak itu bisa diturunkan.

    “Tetapi kalau sudah diturunkan dari 1% menjadi 0,5%, saya mengajak marilah kita bersama-sama membayar pajak,” kata Presiden Jokowi.

    Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Koperasi dan UMK Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. 

    Sumber

    Berita Terkait

    Presiden dan Anggota Kabinet Indonesia Maju Sampaikan SPT Pajak di Istana Negara

    Batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2023 adalah tanggal 31 Maret 2024. Selengkapnya

    Dorong Aktivasi Gim Nasional Lewat Partisipasi dalam India Gaming Show 2024

    Jadi salah satu tindak lanjut dari amanat Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional. Selengkapnya

    Presiden Hadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2024

    Kepala Negara menyampaikan apresiasi terhadap seluruh insan pers di Tanah Air yang telah konsisten menemani masyarakat Indonesia dalam kehid Selengkapnya

    Presiden Minta Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah

    Presiden memerintahkan jajarannya untuk melakukan penyederhanaan layanan berbasis digital yang dimiliki serta mencegah terjadinya pemborosan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA