Sejak diluncurkan akhir 2017 lalu, Bank Indonesia gencar membuat gerakan agar masyarakat menukarkan kartu debit dan uang elektroniknya menjadi kartu berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Logo tersebut berupa bentuk burung garuda sebagai simbol program GPN. Kartu itu memungkinkan nasabah melalukan transaksi hingga tarik tunai di mesin ATM maupun perangkat EDC dari bank lain dengan biaya tambahan yang jauh lebih kecil. Sebelumnya, perbankan mengeluarkan kartu debit yang hanya bisa digunakan pada perangkat dari bank yang sama. Transaksi antar-bank bisa dilakukan, namun dikenakan biaya administrasi yang cukup tinggi, sekitar 2-3 persen pernilai transaksi. Dari total 100 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), 98 di antaranya merupakan bank penerbit yang sudah mendapatkan persetujuan penerbitan kartu berlogo GPN oleh BI. Menurut BI, ada tiga sasaran utama implementasi GPN yakni: 1. Menciptakan ekosistem sistem pembayaran yang saling interkoneksi, interoperabilitas, dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi yang mencakup otorisasi, kliring, dan setelmen secara domestik. 2. Meningkatkan perlindungan konsumen antara lain melalui pengamanan data transaksi nasabah dalam setiap transaksi. 3. Meyakinkan ketersediaan dan integritas data transaksi sistem pembayaran nasional untuk mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter, efisiensi intermediasi, dan resiliensi sistem keuangan. Apa keuntungan GPN? Penerapan GPN disebut dapat menghemat biaya yang selama ini dikenakan per transaksi melalui peranti EDC hingga Rp 1,8 triliun per tahun. GPN juga secara efisien memangkas nilai transaksi pembayaran domestik yang selama ini dilakukan di luar negeri. Adapun transaksi via asing berkurang Rp 17,7 miliar per hari. Sebelum adanya GPN, nilai transaksi rata-rata menggunakan kartu debit berlogo MasterCard dan Visa bisa mencapai Rp 25 miliar. Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh nasabah, namun juga oleh merchant (pedagang). Pasalnya, pedagang tidak perlu lagi menyediakan banyak mesin EDC di mesin kasir lantaran nasabah kini bisa melakukan transaksi dengan mesin EDC bank manapun.
Nilai transakai tembus Rp 11,58 triliun Selama Oktober 2017 hingga Juni 2018, tercatat ada 24 juta transaksi menggunakan kartu debit berlogo GPN. Nilai transaksinya mencapai Rp 11,58 triliun. Angka tersebut dihitung sejak awal pengimplementasian kartu debit berlogo GPN pada Oktober 2017. Saat itu, baru ada lima bank yang siap secara infrastruktur untuk menerbitkan kartu debit dengan logo GPN. Kini, setelah berjalan hampir setahun, sudah terdapat 60 bank yang terkoneksi dengan National Payment Gateway. Hingga Mei 2018, sudah tercetak sebanyak 937.000 dan kartu yang sudah terdistribusi 497.000. BI menargetkan hingga akhir 2018, 30 persen dari total komitmen kartu NSICCS berlogo nasional bisa selesai. Cara tukar kartu GPN Kartu debit GPN bisa didapatkan dengan menukarkan kartu debit di masing-masing bank. Penukaran juga bisa dilakukan di fasilitas penukaran lainnya yang diselenggarakan oleh perbankan di area publik. Sejak Senin (30/7/2018), BI menyelenggarakan pekan penukaran kartu berlogo Gerbang Pembayaran Nasional di 17 lokasi di Indonesia. Penukaran kartu debit menjadi kartu debit berlogo GPN itu dilakukan hingga Jumat (3/8/2018). Yang terpenting, mengganti kartu debit dengan kartu GPN tak dipungut biaya alias gratis. |