FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 09-2018

    2262

    Nasionalisme dan Generasi Muda Jadi Kekuatan Ekonomi Digital Indonesia

    SIARAN PERS NO. 233/HM/KOMINFO/09/2018
    Kategori Siaran Pers

    Siaran Pers No. 233/HM/KOMINFO/09/2018

    Tanggal 24 September 2018

    Tentang

    Nasionalisme dan Generasi Muda Jadi Kekuatan Ekonomi Digital Indonesia 

     

    Bogor, Jawa Barat - Generasi muda Indonesia saat ini oleh negara lain telah dianggap sebagai kelompok milenial yang berkualitas, khususnya dalam pemanfaatan kemajuan teknologi digital. 

    "Anak muda Indonesia mampu menginspirasi kalangan segenerasinya untuk siap memasuki era teknologi digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam Kuliah Umum dan Talkshow Nasionalisme di Era Digital di Gedung Graha Widya Wisuda Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/9/2018). 

    Soal pemanfaatan teknologi digital dan kontribusinya untuk ekonomi nasional, Rudiantara mencontohkan Go-Jek yang kini telah berstatus unicorn atau perusahaan start up yang telah memiliki valuasi di atas USD 1 Miliar.

    Bahkan, Rudiantara mengatakan, jejak tersebut diikuti oleh tiga rintisan start up lainnya yaitu Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak yang juga tercatat sebagai unicorn. Fakta itu jelas membanggakan sebab memberikan andil untuk ekonomi bangsa dari kreativitas anak muda. 

    "Saat peluncuran Go Viet di Vietnam, aplikasi telah diunduh oleh sekitar 1,5 juta pengguna. Padahal sebelumnya juga telah ada layanan sejenis di sana. Peluncuran itu amat membanggakan karena telah menorehkan legacy pada ruang digital Indonesia yang masih dalam tahapan amat muda," ujar Rudiantara. 

    Go-Jek menempati peringkat ke 17 sebagai perusahaan start up yang dapat mengubah dunia. Angka ini lebih tinggi dibanding Microsoft di urutan 25 dan Unilever ke- 21.

    Berdasarkan penelitian lembaga demografi UI, Go-Jek berkontribusi sebanyak Rp 8,2 Triliun per tahun ke perekonomian nasional dari total pendapatan mitra pengemudi yang bergabung. Sedangkan nilai transaksi layanan Go Food di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia mencapai Rp 1,7 Triliun per tahun. 

    Rudiantara menjelaskan, memang start up Indonesia masih membutuhkan kucuran investasi asing untuk menopang pendanaan perusahaan agar dapat berkembang. Kendati begitu, tetap dikendalikan secara nasionalis sebab manajemennya dikelola seluruhnya oleh sumber daya manusia lokal seluruhnya sehingga investor asing hanya memiliki saham minoritas. 

    "Kita menjaga nasionalisme dengan kelebihan yang ada yaitu sumber daya manusia. Sisi software juga harus kita perhatikan melalui TKDN agar bangsa tetap dapat maju," ucap Rudiantara.

    Rudiantara menuturkan, hal tersebut dilakukan agar start up lokal mampu bersaing secara global dan investor tetap tertarik karena dampak ekonomi yang dihasilkan juga signifikan. 

    Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria  menyampaikan, era digitalisasi kini berdampak kepada derasnya arus informasi. Situasi ini, kata Arif Satria, dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nasionalisme kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

    "Nasionalisme di era digital subway surf yang penting untuk kita pahami bersama dan tentu diharapkan para mahasiswa sekarang yang menjadi digital native yang mempunyai perberbedaan dengan generasi saya," ujar Arif Satria. 

    Turut hadiri pada kegiatan kuliah umum Nasionalisme di Era Digital yang digelar IPB yaitu CEO Impacts Digital Fahri Amirullah, Vice President Of Product Bukalapak Zakka Fauzan dan CEO etanee.id Herry Nugraha.

    Ketiga generasi muda pelaku start up tersebut juga didaulat menjadi pembicara talkshow kepada mahasiswa dan sivitas akademika IPB. Agenda kuliah umum dan talkshow Nasionalisme di Era Digital dihadiri oleh 3.000 mahasiswa dan sivitas akademika IPB.**

     

    Ferdinandus Setu
    Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
    e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
    Telp/Fax : 021-350402
    Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo


    Berita Terkait

    Siaran Pers No. 289/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Menteri Budi Arie Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

    Pemerintah membuka masukan dan saran dari negara-negara yang sudah lebih dulu mengaplikasikan teknologi 5G. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 288/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Jajaki RAM, Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

    Menteri Budi Arie menyatakan Indonesia menggunakan pendekatan horizontal dan vertikal untuk menyusun regulasi yang berkaitan dengan teknolog Selengkapnya

    Siaran Pers No. 287/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Kominfo Dorong Pemanfaatan Teknologi AI secara Etis

    Kehadiran pedoman etika menjadi acuan untuk mengurangi risiko pemanfaatan teknologi AI untuk sektor komunikasi publik. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 286/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Menkominfo Dorong Pelaku Komunikasi Publik Adopsi Teknologi AI

    Menkominfo mengingatkan pelaku komunikasi publik untuk memiliki strategi dalam beradaptasi dengan teknologi AI. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA