Presiden Minta Segera Integrasikan Layanan pada Portal Nasional
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 27.000 aplikasi yang ada di tingkat pusat dan daerah. Selengkapnya
Solo, Kominfo - Presiden Joko Widodo menegaskan, dirinya memantau dan menyiagakan seluruh jajaran pemerintah terkait untuk menghadapi segala kemungkinan setelah terjadinya gempa yang mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/09/2018) jelang Magrib.
Penegasan itu disampaikan Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi dan akun facebook miliknya, yang baru diunggahnya beberapa saat lalu.
Menurut Presiden, menjelang Magrib tadi, gempa bumi yang cukup keras mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dan terasa sampai ke daerah sekitarnya.
“Saya memantau dan menyiagakan seluruh jajaran pemerintah yang terkait untuk menghadapi segala kemungkinan pasca gempa bumi,” tulis Presiden.
Kepala Negara mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan Saudara-saudara di sana, semoga tetap tenang dan dalam keadaan selamat.
Secara terpisah Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya mengumumkan, gempa bumi tektonik telah terjadi di Kabupaten Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02.44 WIB dengan magnitudo 7,4, kedalaman 11 kilometer (km). Sementara di Palu dengan magnitudo 5,9 km dengan kedalaman 10 km terjadi pukul 17.25.07 WIB.
Beberapa gempa sebenarnya telah terjadi di Donggala sejak pukul 14.00 WIB dengan magnitudo bervariasi, dalam kisaran 5.0 SR sampai 5.9 SR.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 27.000 aplikasi yang ada di tingkat pusat dan daerah. Selengkapnya
Wapres menerangkan bahwa upaya pengelolaan sumber daya alam sejatinya harus dilakukan melalui praktik-praktik ekonomi yang bertanggung jawab Selengkapnya
Menyikapi percepatan lahan untuk investasi, Presiden memberikan arahan untuk memperjelas dan mempercepat status lahan, terutama dalam pembeb Selengkapnya
Presiden juga menyambut baik penandatanganan MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan National Capital Authority pada Februari lalu. Selengkapnya