FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 10-2018

    774

    Kominfo Dukung Sensor Deteksi Tsunami Dipasang di Palapa Ring

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan mendukung konsep dasar Badan Penelitian dan Pengkajian (BPPT) terkait Cable Based Tsunameter (CBT) untuk deteksi awal tsunami. CBT ini dicanangkan sebagai alternatif untuk menggantikan Buoy yang memakan biaya operasional (operation expenditure) yang sangat besar.

    Kendati demikian BPPT mengakui belanja modal (capital expenditure/CAPEX) CBT jauh lebih mahal dari buoy. Biaya pengeluaran modal bisa mencapai triliunan rupiah dengan asumsi BPPT membangun kabel bawah laut CBT sendiri.

    Oleh karena itu BPPT berencana untuk menggunakan kabel broadband Palapa Ring untuk menaruh sensor sehingga bisa menekan CAPEX CBT. Rudiantara mengatakan akan mendukung konsep ini sebagai langkah mitigasi bencana.

    "Saya sudah bicara dengan BMKG & BPPT. Kami dukung (CBT)," tutur Rudiantara saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (5/10).

    Sebelumnya, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Hammam Riza menceritakan biaya operasional buoy sangat tinggi. Bisa mencapai Rp600 juta per tahun dengan harga buoy sekitar Rp6 miliar.

    "Dari Rp6 miliar tadi pukul rata maintenance bisa 10 sampai 20 persen per tahun," kata Hammam.

    CBT sudah diterapkan di Jepang dan Amerika. Amerika memanfaatkan kabel optik komunikasi bawah laut untuk memasang sensor. deteksi tsunami. Opsi yang paling cocok dalam penerapan CBT DI Indonesia adalah opsi yang dilakukan Amerika. 28

    "Kalau sudah ada kabel ya tinggal pasang sensor di kabel. Kalau pasang kabel sendiri itu baru harganya triliunan. Makanya saya bilang penting agar Palapa Ring juga bisa terkoneksi dengan CBT. Jadi tidak hanya broadband tapi juga bisa CBT," tutur Hammam.

    CBT ini juga telah dikembangkan di beberapa negara dan dimanfaatkan antara lain oleh Kanada, dan Oman. Dalam forum komunikasi antar perekayasa CBT di seluruh dunia disepakati CBT menjadi pilihan sebagai alternatif terhadap permasalahan yang dihadapi oleh buoy, yakni vandalisme dan mahalnya biaya operasi buoy.

    Sumber berita : www.cnnindonesia.com (05/10/2018)

    Berita Terkait

    Kominfo Bangun 4.200 BTS Demi Desa Teraliri Internet di 2021

    Untuk memperluas jaringan layanan internet yang mengalir sampai desa, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membangun 4 Selengkapnya

    Peran BAKTI Kominfo Mulai Dirasakan Publik

    Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastru Selengkapnya

    Cara Kominfo Dukung Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendukung upaya pemulihan ekonomi Indonesia usai terhantam pandemi covid-19. Salah sa Selengkapnya

    UMKM Didorong Berbasis Digital di Era Pandemi

    Di masa pandemi, pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah perlu berpindah ke ruang digital agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas, ba Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA