Siaran Pers No. 267/HM/KOMINFO/10/2018
Selasa, 9 Oktober 2018
Tentang
Kerja Sama Pelatihan untuk Kembangkan Talenta Digital Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan penandatangaan kerja sama dengan United In Diversity Foundation dan Tsinghua University untuk pelaksanaan pelatihan dan pendidikan talenta digital Indonesia. Hal itu ditujukan untuk menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia dalam menghadapi ekonomi digital dan berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia.
Menurut Menteri Kominfo Indonesia membutuhkan banyak talenta digital. "Kita membuthihkan banyak talent. Tantangan terbesar ekonomi digital di seluruh negara, tidak hanya di dunia adalah soal talenta," kata Rudiantara dalam Groundbreaking/Launching Tsinghua University SEA Center and Sustainable Development Solutions Network and Showcase of Global Crowdsourcing of Ecological Solution di Three Mountain, Kura Kura Bali, Selasa (09/10/2018) petang.
Dengan adanya penandatanganan dan pencanangan hari ini , Menteri Rudiantara mengharapkan dalam tiga tahun ke depan akan ada B keempat yaitu Bali. "Jika kita bicara soal talenta digital di dunia, itu ada empat B. B yang pertama Bay Area San Fransisco Silicon Valley. B kedua Beijing dan B ketiga Benglore. Dan keempat, tiga tahun lagi di sini, Bali," tandasnya.
Masa depan dunia menurut Rudiantara ada pada ekonomi digital. "Perbincangan dalam AM IMF-WBG salah satunya adalah ekonomi digital. Kita percaya pada ekonomi digtal. Saya baru kembali dari G20, Asean World Economic Forum. Semua orang bicara ekonomi digital," paparnya.
Menteri Kominfo menyatakan Indonesia percaya bahwa angka ekonomi digital bisa mencapai USD 130 Juta pada tahun 2020. "Nilai itu sebesar 12% dari PDB Indonesia. Bagaimana mewujudkannya? Ada banyak tantangan yang harus dihadapi pemerintah. Salah satunya adalah mendorong pengembangan talent atau sumberdaya manusia," ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Rudiantara dalam dua tahun terakhir kementeriannya berupaya menyiapkan sumberdaya manusia baik di lingkungan birokrasi pemerintahan dan pemangku kepentingan untuk menghadapi ekonomi digital.
"Itulah kenapa pemerintah mengambil inisiatif, Kementerian Kominfo sampai akhir tahun kemarin memberikan beasiswa ke Amerika, Eropa dan Australia. Tapi mulai tahun ini kita tidak lagi mengirimkan ke negara-negara itu. Kita mengirimkan hanya ke dua negara, China dan India. Kita hanya kirim ke Tsing Hua dan RIT Bangalore," jelas Rudiantara.
Rudinatara mengapresasi peran dan kontribusi semua pihak dalam pengembangan pusat pendidikan inovatif dan kreatif di kawasan Bali. "Saya menyampaikan terima kasih kepada Cherry dan ibu Mary Elka Pangestu atas arahan Menko Bidang Kemaritimam Luhut Binsar Pandjaitan untuk pengembangan pusat pendidikan dan pelatihan Tsing Hua University South East Asia ini," paparnya.
Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax : 021-3504024
Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id
Menteri Budi Arie menilai keberadaan regulasi yang komprehensif memiliki arti penting seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi y Selengkapnya
Spektrum frekuensi radio merupakan sumberdaya penting bagi operator seluler untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan. Selengkapnya
Konferensi akan membahas berbagai masalah terkait spektrum frekuensi diantaranya tentang mobile broadband, 5G, 6G, WiFi, satelit, dan isu ke Selengkapnya
Menurut Wamen Nezar Patria perkembangan praktik judi online makin memprihatinkan karena memakan korban rakyat kecil. Selengkapnya