FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    10 10-2018

    1229

    Jaringan Telekomunikasi di Sulteng Sudah Berfungsi 75,65 Persen

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta - Jaringan telekomunikasi di Sulawesi Tengah pascagempa dan tsunami berangsur pulih. Hingga hari kesepuluh setelah gempa dan tsunami, 75,65 persen jaringan telekomunikasi seluler di wilayah tersebut telah kembali berfungsi.

    "Jaringan telekomunikasi seluler yang sudah berfungsi mencapai 75,65 persen atau sebanyak 2.662 BTS yang kembali aktif," ungkap Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ferdinandus Setu, dalam keterangan resminya, Selasa (9/10/2018).

    Selain itu, sejauh ini sebanyak 64 unit telepon satelit telah didistribusikan oleh Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kemkominfo.

    Puluhan telepon ini diberikan ke posko-posko penanganan pengungsi di Sulawesi Tengah.

    Petugas dan warga dapat menggunakan telepon satelit tersebut untuk koordinasi dan komunikasi percepatan pemulihan pasca bencana gempa.

    BAKTI Kemkominfo juga menyiapkan 19 perangkat internet satelit. Sampai saat ini, sebanyak 11 diantaranya sudah berfungsi dann tersebar di posko-posko di Kota Palu.

    Perangkat serupa juga akan dipasang di Donggala dan Sigi. "Sebanyak delapan perangkat akan dipasang di Donggala dan Sigi," tutur Ferdinandus Setu.

    Jaringan Operator Seluler

    Jaringan operator seluler di wilayah Sulawesi Tengah sudah berangsur pulih, salah satunya Indosat Ooredoo. 

    Layanan Indosat Ooredoo di wilayah gempa bumi di Palu dan Donggala dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat dan pelanggan, menyusul semakin pulihnya kondisi jaringan telekomunikasi di kedua wilayah tersebut setelah sebelumnya sempat mengalami kendala daya listrik.

    Khusus untuk lokasi utama bencana di Palu dan Donggala, lebih dari 90 persen dari total BTS di kedua wilayah tersebut, sudah beroperasi normal dan melayani masyakat dengan baik.

    Jaringan Indosat Ooredoo sebelumnya juga sudah pulih lebih awal antara lain untuk areaarea publik vital seperti pelabuhan, bandara, rumah sakit, serta kantor pemerintah sejak 1 Oktober 2018.

    Selain wilayah Palu dan Donggala, jaringan Indosat Ooredoo juga masih tetap melayani masyarakat dengan baik di beberapa kabupaten sekitar lokasi utama gempa bumi, seperti Mamuju Utara dan Sigi.

    Pasokan Listrik Terhambat

    Terhambatnya pasokan listrik menjadi kendala utama, ditambah dengan medan yang mengalami kerusakan dan sulit untuk mencapai lokasi setiap BTS sebagai dampak dari gempa, sehingga proses pemulihan BTS membutuhkan waktu.

    Pendistribusian Bahan Bakar Minya (BBM) untuk generator set BTS juga menjadi tantangan tersendiri dalam pemulihan beroperasinya BTS-BTS.

    "Secara berangsur-angsur berbagai kendala tersebut dapat diatasi dan kami berharap kondisi pemulihan jaringan dapat segera selesai 100 persen dalam waktu dekat," jelas Group Head Network Operations Indosat Ooredoo, Umar Hadi.

    Sumber berita : www.liputan6.com (09/10/2018)

    Berita Terkait

    Menkominfo RI Dukung Infrastruktur Telekomunikasi di Wilayah Pariwisata Desa Pagerharjo Kulon Progo

    Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Menkominfo RI), Johnny G. Plate melakukan kunjungan kerja dalam mendukung infrastruktur Selengkapnya

    Transformasi Digital Dorong Telemedis Jadi Solusi Layanan Kesehatan

    JAKARTA - Pemerintah mendorong pengembangan telemedis sebagai solusi kesehatan dengan pemanfaatan teknologi di tengah pandemi Covid-19, yang Selengkapnya

    Kolaborasi Telekomunikasi Meningkatkan Konektivitas dan Perekonomian

    Asosiasi Global System for Mobile Communications (GSMA), Proyek Telekomunikasi Infra (TIP/Telecom Infra Project), Universitas Telkom dan par Selengkapnya

    Kominfo Pantau Pemulihan Jaringan Telekomunikasi Pascabanjir

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika terus memantau pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah Jakarta, Depo Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA