FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    12 12-2018

    1820

    Pertahankan Pasar Rakyat, Presiden Minta Bangun Ekosistem Online

    Kategori Berita Pemerintahan | vera002

    Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo menyatakan pasar rakyat harus terus diberikan perhatian agar bisa terus mempertahankan eksistensinya di tengah hadirnya supermarket dan hypermarket. Salah satunya dengan membangun ekosistem yang menghubungkan pasar offline dengan pasar online.

    "Pasar menjadi tempat berkumpul berbagai produk dan hasil dari petani, nelayan, pengrajin dan peternak. Semua berkumpul di pasar rakyat. Oleh sebab itu pasar rakyat memerlukan perhatian khusus agar eksistensi bisa survive di tengah hadirnya supermarket, hypermarket dan pasar modern di semua kota," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Rakernas Asparindo 2018 di Aryaduta Jakarta, Rabu (12/12/2018).

    Menurut Presiden, pemerintah akan membuatkan ekosistem online dan offline. Tujuannya agar pasar yang offline bisa terhubung dengan pasar online. 

    “Dua ekosistem ini kalau tersembang, pasar rakyat ini pasti cepat berkembang. Karena dari sisi harga bisa bersaing, harganya jauh. Ibu-ibu untuk urusan 200 atau 300 perak penting. Apalagi jika punya marketplace sendiri yang bisa antar sampai rumah," jelasnya. 

    Presiden juga mengungkapkan perubahan perilaku konsumen pasar dengan kehadiran ekosistem online.

    "Sekarang mau makan sate tidak perlu datang ke warung sate, saya tinggal minta ke go food saja. Ini menyambungkan ekosistem offline di pasar dan ekosistem online. Semua produk di pasar bisa langsung dipesan dan sampai ke rumah dalam waktu tidak lebih dari 30 menit, dengan perbedaan harga seperti itu,” ungkap Presiden.

    Pemerintah, menurut Presiden, dalam empat tahun terakhir sudah membangun infrastruktur pasar rakyat. 

    "Sampai Tahun 2017 kita sudah membangun kurang lebih 2660 pasar. Pada Tahun 2018 sekitar 1500-an plus pasar-pasar di desa 6500 pasar desa. Meskipun pasar-pasar itu kecil-kecil namun sangat bermanfaat bagi bagi ekonomi di Indonesia,” jelas Presiden.

    Lebih lanjut Kepala Negara menjelaskan dari sisi kompetisi, produk yang dijual di pasar rakyat bisa bersaing. 

    "Saya masuk pasar di Bogor juga pasar di Lamongan, beli kangkung seikat Rp 2.000. Saya masuk ke supermarket harga kangkung dijual disana Rp 3.400. Artinya secara daya saing pasar kita menang, tapi minimal jangan dibiarkan kumuh, becek,tidak rapih dan tidak ada tempat parkir. Ini tugas dari kementerian, pemerintah, BUMD dan swasta untuk menarik konsumen untuk tetap ke pasar," lanjutnya.

    Secara khusus, Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk membantu agar cara-cara pembayaran tanpa uang cash bisa ditempatkan di pasar-pasar. 

    “Di intervensi dengan pembayaran tanpa uang cash, diberikan pelatihan agar pasar rakyat bisa naik tingkat dan bisa bersaing dengan hypermarket dan supermarket. Saya  yakini bisa bersaing hanya saja manajemen perlu diperbaiki bersama-sama,” pungkasnya. (VE)

    Berita Terkait

    Pemerintah Siapkan Desa Wisata Topang Pembangunan di IKN

    Sektor pariwisata di IKN mempunya prospek cerah untuk terus berkembang karena turut ditopang oleh daerah-daerah sekitar yang telah mapan sep Selengkapnya

    Buka IIMS 2024, Presiden: Mobil Listrik Masa Depan Otomotif Indonesia

    Kepala Negara menyebut bahwa pemerintah telah memberikan sejumlah insentif guna mendorong peningkatan produksi kendaraan listrik di tanah ai Selengkapnya

    UMKM dan Pedagang Jadi Pasar Tulang Punggung Ekonomi Nasional

    Menurut Mendag, digitalisasi sebuah keniscayaan sehingga perdagangan perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selengkapnya

    Serahkan Bantuan Program Indonesia Pintar, Presiden: Semua Harus Sekolah

    Guna mewujudkan hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan bantuan dalam bidang pendidikan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA