FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    19 12-2018

    1988

    Hari Bela Negara, Menkominfo Ajak Bekerja 'Beyond Duty'

    Kategori Berita Kominfo | mth
    Menteri Kominfo Rudiantara menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bela Negara di Lapangan Anantakupa, Kementerian Kominfo, Rabu (19/12/2018). - (AYH)

    Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam bela negara dengan berbuat sesuatu yang melebihi tugas keseharian. 

    "Kita memperingati hari bela negara, sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa dan mau berpartisipasi  dalam memberikan sesuatu kepada negara kita," ujarnya usai menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bela Negara di Lapangan Anantakupa, Kementerian Kominfo, Rabu (19/12/2018). 

    Menurut Rudiantara, membela negara merupakan upaya untuk melakukan pekerjaan yang melebihi dari keseharian. Rudiantara menyontohkan seorang profesional sebagai ASN di Kominfo bidang Aptika yang menanganani platform atau media sosial tidak hanya bekerja berdasarkan aturan saja. Namun ASN itu juga berupaya untuk mencegah dan menjaga agar informasi yang beredar di media sosial tidak bertentangan dengan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.  

    "Bela negara itu artinya kita melakukan sesuatu di luar yang seharusnya kita lakukan, bukan sekadar tugas, tapi beyond duty," tandasnya.

     

    Isi Media Sosial dengan Berita Baik 

    Dalam sambutan yang bacakan Menteri Rudiantara, Presiden Joko Widodo menyatakan peringatan Hari Bela Negara setiap 19 Desember dimaksudkan untuk menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.  

    "Bela Negara tidak bisa hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. Bela Negara tidak hanya dilakukan oleh aparatur negara saja, tetapi juga harus dilakukan secara bersama-sama oleh segenap elemen bangsa dan negara," ungkap Presiden.

    Bela Negara merupakan wadah peran dan kontribusi segenap komponen  masyarakat, termasuk dunia usaha, dunia pendidikan, media, hingga tokoh  pemuda dan tokoh agama, untuk memberikan sumbangsih kepada negara  melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. 

    "Seluruh warga  negara dengan segala kelebihan dan kekurangannya tetap dapat memberikan sumbangsihnya dalam Bela Negara," tegas Presiden. 

    Upacara peringatan hari bela negara di lingkungan Kementerian Kominfo diikuti oleh seluruh pejabat eselon I dan II Kementerian Kominfo dan staf.  

    Menurut Presiden, keberadaan teknologi transportasi dan teknologi komunikasi memang mempermudah  kehidupan manusia Indonesia. Tetapi, di saat yang sama, juga memudahkan masuknya pengaruh budaya dan ideologi yang belum tentu sesuai dengan  apa dimiliki. 

    "Interaksi antar-bangsa dan antar-budaya ini menuntut kita  untuk membuka diri berdialog dengan bangsa lain, tetapi harus berpegang  teguh pada kepentingan bangsa Indonesia. Saya yakin, setiap warga negara Indonesia bisa memberikan kontribusi dengan kemampuan yang dimilikinya," ungkap Presiden optimistis.

    Khusus untuk generasi muda yang aktifi di media sosial, Presiden Joko Widodo mengharapkan agar menggunakan media sosial sebagai media untuk belajar, dan media untuk  memberdayakan ekonomi masyarakat.   

    "Saya menyaksikan banyak generasi muda kita yang menebarkan berita-berita  baik dan menyejukkan di media sosial, di tengah ujaran kebencian dan  kebohongan yang menyebar di mana-mana.  Banyak generasi muda yang  menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan terus  mempererat Bhinneka Tunggal Ika. Merekalah yang telah ikut Bela Negara, yang mewujudkan kecintaan pada bangsa melebihi tugas dan tanggung  jawabnya," papar Presiden Joko Widodo. 

    Momentum Hari Bela Negara, menurut Presiden adapat dimanfaatkan untuk bersyukur atas keragaman dalam wadah NKRI. "Tidak ada negeri yang  seberagam dan sekaligus sebersatu negeri kita ini. Untuk itu saya mengajak semua elemen bangsa untuk mewujudkan rasa syukur atas anugerah  kemerdekaan dan persatuan serta kesatuan kita dengan Aksi Nasional Bela  Negara di berbagai bidang," ujar Presiden. 

    Dalam bagian akhir pidato, Presiden menyatakan tugas bela negara bukanlah tugas yang ringan seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi.  "Namun saya yakin, melalui sinergi  antar segenap elemen Bangsa Indonesia, kita semua mampu membawa  Indonesia menjadi negara yang berdaulat, adil, dan makmur, serta  berkepribadian dalam kebudayaan," kata Presiden sebagaimana dibacakan oleh Menteri Kominfo. 

    Berita Terkait

    [Berita Foto] Menkominfo Gelar Griya di Rumah Dinas Widya Chandra

    Dalam gelar griya hadir Wamenkominfo Nezar Patria dan Ibu Siti Murtiningsih tampak hadir dalam acara itu. Selengkapnya

    [Berita Foto] Kunjungan Kerja di Barcelona Berakhir, Menkominfo Kembali ke Tanah Air

    Menkominfo telah menyelesaikan beberapa agenda utama, di antaranya pertemuan dengan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Unio Selengkapnya

    [Berita Foto] Menkominfo Hadiri Mobile World Congress 2024

    Selengkapnya

    [Berita Foto] Tiba di Barcelona, Menkominfo Mulai Lawatan ke Spanyol

    Dalam lawatan ke Spanyol, Menteri Budi Arie akan menghadiri Mobile World Congress (MWC) 2024. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA