FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    04 01-2019

    4599

    BRTI Blokir Nomor Telepon Terindikasi Penipuan

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memblokir nomor kartu SIM telepon seluler yang terindikasi disalahgunakan untuk penipuan dengan cara memanipulasi nomor customer service bank pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM). 

    Respons cepat itu diambil BRTI setelah menerima aduan masyarakat dan melakukan pemantauan terhadap peredaran video yang viral dalam berbagai grup WhatsApp (WA). Video itu berisi tentang manipulasi nomor customer service pada ATM salah satu Bank BUMN di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. 

    "Setelah beberapa hari terakhir beredar viral dalam berbagai grup WA, soal video indikasi penipuan itu, kami ingin cepat tanggap terhadap pengaduan masyarakat,” tegas Ketua BRTI Ismail melalui keterangan tertulis yang diterima oleh Kontan.co.id pada Kamis (3/1). 

    Menurut Ismail yang juga menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, langkah cepat diambil sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap masyarakat. 

    "BRTI telah melakukan koordinasi dengan bank cabang setempat serta dengan operator seluler. Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak masuknya pengaduan, nomor yang diindikasikan melakukan penipuan tersebut telah diblokir oleh operator telekomunikasi yang bersangkutan," jelas Ismail. 

    Ketua BRTI menjelaskan, dasar pemblokiran sesuai dengan Ketetapan (TAP) BRTI Nomor: 04 Tahun 2018 tentang Penanganan Pengaduan Penyalahgunaan Jasa Telekomunikasi, Ketetapan itu berlaku terhitung sejak tanggal 10 Desember 2018. 

    "Penyalahgunaan jasa telekomunikasi tersebut perlu ditangani dengan cepat dan terintegrasi sehingga kepercayaan masyarakat terhadap tujuan dan manfaat dari proses registrasi pelanggan jasa telekomunikasi terjaga dengan baik dengan tidak mengabaikan hak-hak pelanggan jasa telekomunikasi," jelasnya. 

    TAP BRTI Nomor 4/2018 yang dikeluarkan tanggal 30 November 2018 itu mengatur sanksi atas penyalahgunaan jasa telekomunikasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

    Untuk perlindungan pengguna jasa telekomunikasi, BRTI dan Kementerian Kominfo mengimbau kepada seluruh pengguna jasa yang mengetahui atau mengalami penipuan untuk segera melakukan pengaduan ke BRTI melalui helpdesk atau akun twitter @aduanBRTI. 

    Pelanggan jasa telekomunikasi dapat melaporkan panggilan dan atau pesan yang bersifat mengganggu dan/atau tidak dikehendaki (spam call and/or message), termasuk yang diindikasikan penipuan dalam berbagai bentuknya. 

    Baik itu berupa permintaan untuk segera mengurus pembayaran transaksi tertentu, transfer uang atau informasi pelanggan menjadi pemenang kuis dan undian.

    Sumber berita: www.kontan.co.id (03/12/2019)

    Pewarta: Kristianto Purnomo

    Berita Terkait

    110.000 Laporan Rekening Terindikasi Penipuan Online, Cek di Situs Kominfo Berikut

    KOMPAS.com - Sejak Januari 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerima sedikitnya 192.000 laporan rekening yang terindik Selengkapnya

    Kemenkominfo Blokir 1.500 Situs Terkait Radikalisme

    Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ferdinandus Setu mengatakan Kemenkominfo selama 2019 telah memblokir Selengkapnya

    Bertambah, Kominfo Blokir 1.815 Konten Terorisme Selandia Baru

    TEMPO.CO, Jakarta - Hingga Sabtu siang, pukul 12.00 WIB, 16 Maret 2019, tim Pengais Konten Negatif atau AIS Kementerian Komunikasi dan Infor Selengkapnya

    Menkominfo Proaktif Lindungi Masyarakat dari Penipuan Fintech

    Solo, Beritasatu.com- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berupaya proaktif melindungi masyarakat dari penipuan financial te Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA