Tingkatkan Layanan Publik, Kominfo - Pemprov DKI Jakarta Jajaki Kerja Sama

Jakarta, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menjajaki sinergitas da kerja sama program kerja berkaitan dengan transformasi digital pemerintahan. Targetnya meningkatkan layanan publik kepada masyarakat.

“Pemprov DKI ingin mencoba bersinergi dan bekerja sama dengan Ditjen Aptika guna kemajuan penduduk DKI Jakarta. Kita ingin membuat sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan dan berguna untuk kemajuan masyarakat di DKI Jakarta,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Jumat (03/02/2019).

Gubernur Anies menyatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki sumber daya dan data yang cukup besar untuk saling mengisi kekurangan penerapan program-program di bidang TIK.

Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyambut baik upaya Pemprov DKI Jakartadan mempersilakan masing-masing direktorat untuk sharing knowledge. 

“Kita menerima dengan tangan terbuka kerjasama ini, kita bisa sharing dan develop bersama single platform for Jakarta,” ujar Dirjen Aptika yang didampingi oleh sejumlah pejabat di lingkungan Ditjen Aptika.

Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) menjelaskan mengenai kebijakan dan strategi menuju smart government melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Melalui SPBE ditargetkan terjadi transformasi dari pemerintahan tradisional menjadi smart nation.

Sementara itu, Direktorat Pemberdayaan Informatika menjelaskan progam transformasi digital dari hulu sampai hilir. Di bagian hulu ada program-program seperti literasi digital dan SMK Coding. Dan di hilir ada Program 1000 Startup yang mendorong para startup baru membangun ekosistem hingga bertaraf unicorn.

Adapun Direktorat Ekonomi Digital menjelaskan mengenai Program Petani Go-Online, Nelayan Go-Online, dan UMKM Go-Online. Ditjen Aptika menggandeng berbagai stakeholder karena cakupan yang sangat luas dan dampaknya dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Terakhir Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika menyampaikan program “identitas digital” untuk pengidentifikasian seseorang di era digital.

Pemprov DKI menyatakan sangat tertarik dan memberikan sejumlah tanggapan. "Terkait SPBE, DKI Jakarta adalah daerah otonomi tingkat 1, kompleksitasnya cukup tinggi sehingga hanya aplikasi-aplikasi umum yang bisa digabungkan," ungkap Anies Baswedan.

Berkaitan dengan Ekonomi digital, Pemprov DKI Jakarta akan mempraktikan sebuah kawasan untuk cashless, misalnya Pasar Mayestik. Untuk startup, dunia fashion di DKI Jakarta berkembang cepat, terbukti saat acara Jakarta Fashion Week, untuk itu bisa dibuat smart fashion.

Mengenai literasi digital, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan cyber campaign seperti taman literasi digital di Menteng. "Taman dipilih karena merupakan ruang selain sekolah, kantor, dan rumah tempat masyarakat berinteraksi, jadi fungsi taman bukan hanya hiburan tapi juga edukasi," ujar Anies.

Dirjen Aptika mengingatkan harus ada satu aplikasi khusus yang dapat memenuhi seluruh aspek yang dibutuhkan masyarakat agar masyarakat tidak bingung mengunduh banyak aplikasi.

“Terkait big data kita harus hati-hati dengan undang-undang perlindungan data pribadi, jangan sampai terjadi kebocoran data,” ujar Dirjen.

Dalam jangka pendek Kementerian Kominfo dan Pemprov DKI Jakarta menyepakati sinergisitas program taman literasi dan pasar cashless. Sedangkan tahap berikutnya akan dibentuk tim dari Ditjen Aptika untuk mengkaji lebih rinci lagi bentuk kerjasama yang dapat dilakukan.

Sumber