FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 02-2019

    10379

    Dari Bonus Demografi, Digital Talent Scholarship, Hingga Palapa Ring

    Kategori Artikel | Yusuf
    - (SINA)

    Jakarta, Kominfo -  Tahun 2030 Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi. Jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. 

    "Bonus demografi merupakan kesempatan emas bagi Indonesia dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan salah satu cara pendukung agar Indonesia menjadi negara maju. Kalau Indonesia bisa memanfaatkan masa emas tersebut maka Indonesia telah berhasil mengambil peluang dari bonus demografi," ungkap Plt. Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan siswa SMK Pasundan 2 Bandung dan SMK 4 Bogor di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (07/02/2019).

    Menurut Ferdinandus, Indonesia di masa depan diprediksi akan berada di kekuatan ekonomi nomor empat secara global. Negara-negara Eropa di dunia akan lewat oleh Indonesia pada tahun 2030. 

    "Oleh karena itu, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan salah satunya oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki bangsa itu,” ujarnya di hadapan rombongan pelajar dari dua sekolah kejuruan yang berbeda tersebut.

    Menyoal arus kemajuan ekonomi digital yang semakin pesat. Ferdinandus beranggapan, dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia maka pada tahun 2030 diperkirakan bakal membawa Indonesia ke posisi puncaknya. Untuk mempersiapkan masa puncak kemajuan ekonomi digital di Tanah Air, Ferdinandus menilai perlu dipenuhi aspek pendukungnya.

    Alasan tersebut, ucap Ferdinandus, yang membuat pemerintah Indonesia saat ini menerbitkan kebijakan keberpihakan. “Kominfo melalui Badan Litbang SDM memiliki program Digital Talent Scholarship untuk mencetak 20 ribu teknisi IT yang  menguasai salah satu diantara materi cybersecurity, cloud computing, big data analytics, artificial intelligence, dan digital business,” paparnya. 

    Lebih lanjut, Plt. Kapala Biro Humas memberikan penekanan saat ini Indonesia menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. "Dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh bagus, Indonesia adalah masa depan investasi dunia. Indonesia berkembang sangat cepat. Kemajuan dunia eCommerce harus kita raih, merangkulnya untuk mengambil kesempatan yang lebih besar," katanya.

    Mengenai peran Kementerian Kominfo, Ferdinandus menjelaskan upaya pembentukan ekosistem untuk mendukung perkembangan ekonomi digital. “Ekosistem menjadi penting untuk mendorong ekosistem yang telah diterbitkan dalam Roadmap e-Commerce. Di situ ada 7 isu yang harus ditangani, yaitu SDM atau talent, pendanaan, logistik, perlindungan konsumen, perpajakan, cyber security, dan infrastruktur komunikasi,” jelasnya.

    plt. karo humas memberi sambutan soal bonus demografi 2030
     

    Infrastruktur Telekomunikasi Daerah 3T

    Selanjutnya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Kominfo, Sugeng Pramono, menjelaskan saat ini Kementerian Kominfo memiliki fokus pada percepatan pembangunan broadband secara merata di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal).

    “Kementerian Kominfo mengatur beberapa hal antara lain penyelenggaraan telekomunikasi, internet broadband, dan sektor Kominfo lainnya," ujarnya.

    Menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan, Sugeng Pramono menyatakan Kementerian Kominfo terus berupaya mewujudkan pembangunan jaringan internet cepat di Indonesia melalui program Palapa Ring, khususnya di daerah-daerah pedalaman yang masih terkendala akses jaringan telekomunikasi.

    "Tujuannya selain untuk menghubungkan jaringan antarkabupaten/kota, internet cepat juga akan membantu layanan dasar kepada masyarakat seperti di bidang pendidikan, kesehatan, dan informasi," ucapnya.

    Suasana Kunjungan siswa di ruang anantakupa

    Sugeng mengatakan, guna mendukung Indonesia merdeka sinyal, Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) melakukan percepatan pembangunan infrastrkutur akses internet untuk memastikan pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan internet. 

    “Melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring di tahun 2019 ditargetkan pada 440 kota dan 514 kabupaten sudah terhubung dengan internet berkecepatan tinggi.

    Saat ini kemajuan penggarapan Palapa Ring Timur sudah mencapai 90 persen. Sedangkan untuk Palapa Ring Barat dan Tengah sudah rampung 100 persen,” papar Sugeng.

    Sebagai informasi, Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Palapa Ring terdiri dari tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) serta satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

    Dalam pertemuan yang berlangsung selama setengah hari tersebut, rombongan siswa asal Bogor dan Pasundan itu mendapatkan pembekalan dari Kepala bidang Infrastruktur Informatika Pusat Data dan Sarana Informatika, Suhartono tentang Kebijakan Sektor ICT Indonesia dan tugas sebagai seorang analisis data.

    “Dalam sektor ICT Indonesia terdapat Ekosistem ICT yakni devices, networks, applications, humans yang sangat berguna untuk menjalankan ekosistem ICT agar tetap berputar. Sedangkan tugas penting dari profesi data scientist antara lain mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan sebuah organisasi atau badan usaha,” paparnya.

    Kasubbag TU Humas saat menerima kunjungan di anantakupa
     

    Siapkan Diri dengan Skill dan Networking

    Menutup acara, Kasubbag TU Biro Humas Sugeng Pramono selaku moderator berpesan kepada para siswa agar dapat mempersiapkan diri baik skill maupun networking untuk persaingan di masa depan. Saat ini pengembangan SDM IT menjadi perhatian pemerintah guna menyiapkan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan ekonomi digial.

    “Pada tahun 2030 nanti akan ada permintaan tenaga kerja dengan keterampilan khusus sejumlah 113 juta orang. Apabila bila pengembangan SDM tidak segera diupayakan, maka akan ada kekurangan tenaga kerja terampil di Indonesia.

    Sebelumnya, saat memulai diskusi dalam kunjungan yang dihadiri sekitar 299 siswa, Kepala Sekolah SMK 4 Bogor Jono Awis mengatakan kunjungan tersebut ditujukan untuk silahturahmi sembari memahami Program Kerja Kementerian Kominfo. 

    Kunjungan tersebut juga  sekaligus untuk mendapatkan informasi tentang penerapan teknologi IT dan Kemajuan TIK ke depannya. “Teknologi IT sekarang ini sudah semakin canggih sehingga para siswa perlu diberikan pemahaman luas agar termotivasi dan mendapatkan bekal untuk bekerja di bidangnya nanti," tandasnya. (hm.ys/uki)

    penyerahan plakar kominfo di acara kunjungan siswa
    Kunjungan pelajar ke kantor kominfo

    Berita Terkait

    Memenuhi Layanan Digital hingga Pelosok

    Pemerintah tetap berkomitmen melanjutkan semua proyek teknologi infomasi dan komunikasi (TIK), termasuk pembangunan base transceiver station Selengkapnya

    Agar Keinginan Nonton Siaran TV Digital tak Tersandung Harga STB

    Pemerintah bentuk satuan tugas kecil untuk mengendalikan harga set top box (STB) agar tetap stabil dan terjangkau. Selengkapnya

    Literasi Digital Masyarakat Indonesia Membaik

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengukur indeks literasi digital nasional. Selain untuk mengetahui status literasi digital Selengkapnya

    Bersiap Migrasi Siaran TV Digital Tahap Pertama

    Lima provinsi akan menjadi yang pertama pada migrasi siaran TV digital. Indonesia menuju pemerataan kualitas penyiaran. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA