FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    21 02-2019

    1802

    Diresmikan Bulan Depan, Pemerintah Usulkan Tarif MRT Jakarta Rp8.500 – Rp10.000

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Petugas melakukan pengecekan kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Jelang peresmian MRT yang akan dilaksanakan pada Maret 201 - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Pemerintah mengusulkan tarif Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta atau Ratangga Fase I yang pengoperasiannya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret depan pada kisaran angka Rp8.500–Rp10.000.

    “Pemerintah mengusulkan untuk tarif dengan rute HI ke Lebak Bulus berada di kisaran Rp. 8.500–Rp. 10.000,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menjajal MRT Jakarta Fase I dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Lebak Bulus dan Lebak Bulus ke Bundaran HI, Jakarta, Rabu (20/02/2019) siang.

    Namun demikian, Menhub menyampaikan, bahwa masalah tarif MRT merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena hal tersebut berkaitan dengan subsidi. “Mereka akan hitung komersialnya berapa dan nanti subsidinya berapa, kemudian tarif nett-nya itu ditentukan oleh DKI,” terang Menhub.

    Sebelumya Wapres Jusuf Kalla mengemukakan, bahwa transportasi massal yang digunakan untuk publik harus disubsidi untuk menekan biaya operasional sehingga bisa murah. Kalau tidak disubsidi, jelas Wapres, maka harganya akan mahal seperti taksi.

    “Ya tidak ada di dunia ini angkutan umum yang tidak disubsidi, kecuali taksi. Angkutan umum massal semuanya  itu umumnya disubsidi,” kata Wapres.

    Dengan disubsidi, lanjut Wapres, maka rakyat akan memperoleh keuntungan ekonomis secara langsung. Sedangkan keuntungan ekonomis, menurut Wapres, akan diperoleh pemerintah dalam jangka panjang.

    “MRT itu kreditnya 40 tahun, saya yakin uang tersebut tahun ini dapat menguntungkan secara bisnis,” sambung Wapres.

    Wapres Jusuf Kalla menilai, MRT Jakarta telah memenuhi modal transportasi yaitu, nyaman, aman dan tepat waktu. Moda transportasi ini, sambung Wapres, juga sangat ramah dengan disabilitas, di haltenya MRT menyediakan toilet khusus disabilitas, blok taktil, ruang kursi roda pada kereta api ke 3 dan 4, serta lantai yang selevel dengan peron dan evalator.

    Bulan Depan

    Mengenai pembangunan MRT Jakarta dari Bundaran HI ke Stasiun Kota (Fase IIA), Menhub Budi K. Sumadi menginformasikan, akan dilakukan Bulan Maret 2019. Sedangkan Stasiun Kota ke Ancol (fase IIB), sambung Menhub, akan dilakukan studi terlebih dahulu agar pembangunan lebih efektif.

    “Untuk tahap ke II bulan depan sudah akan dimulai pembangunan dari HI ke Stasiun kota. Sedangkan Stasiun Kota ke Ancol kita studi, kita harapkan keduanya selesai pada tahun 2024,” jelas Menhub.

    Berita Terkait

    Integrasikan Layanan Digital, Pemerintah Kebut Digital ID dan Government Cloud

    Kementerian Kominfo juga diminta untuk segera menyelesaikan kebijakan Government Cloud yang memperluas ekosistem Pusat Data Nasional. Selengkapnya

    Jelang Libur Nataru, Pemerintah Pastikan Layanan Masyarakat Tetap Berjalan

    Pemerintah menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan. Saat ini, sudah tidak ada kebijakan yang berlaku tentang pem Selengkapnya

    Siapkan Govtech, Pemerintah Integrasikan Layanan secara Bertahap

    Digitalisasi pelayanan bukan melulu soal penguasaan teknologi. Yang jauh lebih penting adalah soal komitmen dan kepemimpinan Selengkapnya

    Resmikan Bandara Mentawai, Presiden Berharap Efek Berganda Dongkrak Pariwisata

    Saat ini, Bandara Mentawai sudah bisa didarati oleh pesawat jenis ATR sehingga jumlah turis pun diharapkan terdongkrak naik. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA