FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 03-2019

    2073

    Pandu Digital, Gerakan Milenial Melawan Hoaks

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Apalagi jika dibakar oleh algoritma mesin-mesin platform media sosial yang menciptakan efek “ruang gema”. Internet dan media sosial mengumpulkan semua orang yang satu pola dalam pemikiran, satu kepercayaan, satu agama, bahkan hingga ke tahap yang ekstrem. Hingga bermuara pada tindak intimidasi seperti ujaran kebencian.

    Hal ini didiskusikan dalam Seminar dan Lokakarya Pandu Digital Bali di kampus STMIK Primakara, Denpasar pada Senin (4/3). Dihadiri sekitar 200 anak muda tingkat SMA dan mahasiswa. Dibuka oleh Ketua STMIK Primakara, Kominfo Bali, dan perwakilan Kementrian Kominfo.
     
    Donny BU, staf ahli Kemenkominfo mengatakan saat ini di Indonesia ada 155 juta pengguna internet, dan 60-70% adalah generasi milenial berusia 18-35 tahun, mereka pemilih pemula tahun ini. “Ini besar sekali, bayangkan memilih tanpa informasi benar. Ada hoaks, dan akan merugikan Indonesia tak hanya 5 tahun ke depan,” paparnya.
     
    Kegiatan online terus meningkat, ia menyebut tiap pengguna internet menghabiskan 3,5 jam di medsos per hari. Sedang literasi membaca buku, durasi 3,5 jam per minggu. Karena itu perlu konten-konten literasi digital. Ia mengajak menjaga kredibilitas dan integritas dengan memanfaatkan internet dengan aman.
     
    Pandu Digital adalah gerakan anak muda menggunakan internet secara bertanggungjawab. Mereka akan mendapat badge merah, biru, dan hitam. Bambang Tri dari Kemkominfo mengajak anak muda memanfaatkan program ini untuk mengembangkan diri dan menambah pengetahuan di bidang literasi digital.
     

    Anggota KPU Bali, I Gede John Darmawan menyebut hoaks tahun ini jauh lebih banyak dibanding Pemilu 2014. “Pemilu sebelumnya menyerang peserta tapi tahun ini ada upaya merusak kandang. Yang diserang penyelenggara Pemilu,” sebutnya. Ia menyontohkan pada 2 Januari ada kabar tersiar bahwa 7 kontainer surat suara masuk dari Cina dan sudah tercoblos.

    KPU dan Bawaslu langsung cek ke pelabuhan Tanjung Priuk. “Ternyata tidak ada kontainer itu. KPU langsung verifikasi. Tak hanya konter media resmi juga medsos pribadi komisioner,” jelasnya Faktanya 2 Januari surat suara belum divalidasi oleh dua pasang calon, 16 parpol, dan 4 parpol lokal di Aceh. Pada 16 Januari surat suara baru dicetak. “Sebelum dilipat, dicek, ada tercoblos atau tidak,” lanjut John.
    Hoaks lain adalah disebut 14 juta orang gila masuk DPT. Saat Pemilu sebelumnya di Bali ada 60 pasien RSJ Bangli yang direkomendasikan dokter untuk bisa mencoblos.
     
    Dilihat dari umurnya, di DPT Provinsi, John menyebut ada 67% pemilih melek informasi dan teknologi, dan harusnya tahu perkembangan situasi politik. Ia bertanya ke peserta seminar kapan Pemilu untuk memastikan anak muda peduli atau tidak dengan peristiwa ini.
     
    Tri Werthi, dosen STMIK Primakara dan Relawan TIK di Bali memaparkan hoaks terbanyak adalah soal sosial politik sekitar 90%, kemudian SARA sekitar 80%, informasi kesehatan, dan lainnya. Cara mengenali hoaks dengan memastikan sumbernya, website apa, penulis, dan penanggung jawab webnya. Selain itu bandingkan dengan informasi di media lain, atau cek sendiri dengan sejumlah aplikasi yang sudah bisa diunduh.
     
    Selain seminar, juga ada sesi lokakarya membuat konten medis sosial yang berdampak. Pematerinya adalah Putu Dian yang terkenal dengan kartun Beluluk yang merespon isu sosial dan lingkungan dengan kritis tapi lucu. Ada juga Geranuma Taswin dari Siberkreasi, Edi Prayitno (Torch Media), dan Iin Valentine (Balebengong).
     
    Seminar dan lokakarya ini menutup rangkain kampanye publik dari Siberkreasi dengan dukungan ICT Watch. Bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Pemkab Banyuwangi, Relawan TIK Indonesia, BaleBengong Bali, Sobat Literasi Jalanan Palembang, Torch Media, Ford Foundation, dan Indonesia Child Online Protection (ID-COP). (kanalbali/RLS)

    Sumber berita : kumparan.com(05/03/19)

    Kanal Bali

    Berita Terkait

    Jelang Pilkada, Kominfo Minta Pemilih Gunakan Media Daring untuk Mengenal Calon Kepala Daerah

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Muktiyo mengatakan, jelang pemilih Selengkapnya

    Migrasi TV analog ke digital, pemerintah akan berikan bantuan alat

    Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membagikan alat khusus yang akan memungkinkan untuk migrasi televis Selengkapnya

    Disiplin 3M, Kunci Utama Tekan Penularan Covid-19

    Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, kunci u Selengkapnya

    Kominfo digitalisasi kawasan Mandalika

    Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Kawasan Destinasi Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA