FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    21 03-2019

    875

    Tahun Politik, Kominfo Imbau 'Jari' Masyarakat Lebih Bijak

    Kategori Berita Kominfo | mth
    Sekretaris Ditjen Aptika Kemkominfo Sadjan di Program Rumah Demokrasi TVRI, Rabu, (20/03/2019) malam. - (AYH)

    Jakarta, Kominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau kepada masyarakat khususnya generasi milenial, untuk terus menebar pesan-pesan poisitf di media sosial. Terlebih di tahun politik seperti sekarang.

    Saat ini ada kecenderungan informasi yang terkait dengan pemilu ini bisa sampai ke telinga masyarakat dan generasi milenial, dengan sangat cepat. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo gencar melakukan sosialisasi mengenai pemanfaatan media sosial.

    “Dalam konteks penggunaan media sosial memang masyarakat harus memahami betul informasi yang dikemas. Kalau informasi itu mengandung kebenaran dan sudah dicek sebelumnya, ya silahkan disebarkan. Berarti itu kan membawa manfaat kepada orang banyak,” kata Sekretaris Ditjen Aptika Kemkominfo Sadjan di Program Rumah Demokrasi TVRI, Rabu, (20/03/2019) malam. 

    Tapi sebaliknya, kata Sadjan, apabila telah ditelusuri sumber dan narasumbernya tidak mengandung kebenaran, maka tidak perlu disebarkan. Sebagai warga bangsa, Kominfo mengimbau jika menerima informasi melalui media sosial harus benar-benar dipertimbangkan terlebih dahulu.

    Menurut Sadjan, jari yang dimiliki tiap orang dapat menentukan informasi seperti apa yang disampaikan kepada masyarakat. Sehingga diharapakan melalui gerakan jari dapat memberikan pesan positif, terutama terkait pemilu. 

    “Manfaatkan jari kita secara positif untuk kebaikan sebagai warga bangsa, jangan asal pencet (tekan). Kemudian yang dipencet mengandung ketidakbenaran yang membuat keresahan di masyarakat. Apalagi sudah menjelang pemilu yang banyak interpretasi yang kadang tidak relevan dengan kepemiluan itu sendiri,” jelas dia. 

    Selain itu, Sadjan mengatakan konten yang berkaitan dengan pemilu juga terkadang bermuatan kedaerahan yang juga menimbulkan fanatisme, juga sama halnya dengan masalah agama. Sebagai warga negara yang tentunya sepakat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seyogyanya yang bersifat fanatisme harus dihilangkan. 

    “Jika rasa fanatisme itu menjadi hilang karena munculnya rasa kecintaan kepada nilai-nilai Pancasila maka munculah rasa persatuan, kebersamaan,” pungkasnya.**

    Berita Terkait

    Hindari Sanksi, Kominfo Dorong Importir Penuhi Perizinan Perangkat Telekomunikasi

    Penerapan perizinan ditujukan untuk melindungi keamanan nasional atau kepentingan umum dan melindungi hak kekayaan intelektual, melindungi k Selengkapnya

    Menkominfo Ingatkan Masyarakat Hormati Perbedaan Pilihan Politik

    Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya

    Adaptasi Dinamika Teknologi, Kominfo Ubah Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Jastel

    Dalam Perdirjen yang ditandatangani pada tanggal 14 November 2023 itu terdapat pengaturan mengenai bentuk layanan, konfigurasi, perangkat da Selengkapnya

    Kominfo Ajak Masyarakat Dukung Pertandingan Piala Dunia U-17

    Gelaran itu menjadi salah satu peluang untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam kancah global. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA