FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    25 03-2019

    1777

    Tahun 2020, Tol Langit Indonesia Akan Hubungkan Sabang sampai Merauke

    Kategori Sorotan Media | daon001
    Kepala Divisi Layanan Teknologi Informasi BAKTI Kominfo RI, Yulis Widya Marfiah, saat menjadi pembicara seminar di Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI tengah berusaha membangun jaringan Palapa Ring di tahun 2019 untuk memeratakan layanan internet. Pada 2020 mendatang, ‘Tol Langit’ Indonesia ditargetkan terhubung dari Sabang hingga Merauke.

    Kepala Divisi Layanan Teknologi Informasi BAKTI Kominfo RI, Yulis Widya Marfiah, mengungkap pihaknya melalui Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), kini terus bekerja dan mengejar target selesai di semester pertama tahun 2019. Menurut dia, saat ini sudah 94 persen wilayah terkoneksi menyisakan Indonesia Timur yang memang sedikit terkendala geografis dan transportasi.

    “Target kami 514 Kota dan Kabupaten terhubung dan kami harapkan semester satu 2019 ini selesai. Secara infrastruktur sudah selesai semua, terutama untuk wilayah timur,” ungkapnya disela Seminar Merajut Nusantara, Kesiapan Masyarakat dan Dunia Usaha Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Yogyakarta. Kominfo menurut dia kini tengah memprioritaskan perkembangan di daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3 T) sementara di kawasan blankspot perkotaan diberikan tanggung jawab pada operator selular. “Harapannya ketika seluruhnya rampung pada 2020, sumber daya di dalam pemerintahan, maupun masyarakat pada umumnya sudah siap menerima infrastruktur yang ada sehingga tidak sia-sia,” sambungnya.

    Anggota DPR RI, Sukamta mengungkap, anakmuda masa kini termasuk di Yogyakarta, telah menyesuaikan dengan apa yang diwacanakan dalam Revolusi Industri 4.0. Namun begitu, tetap ada tantangan yang harus dijawab kedepan yakni membangun ekosistem berkelanjutan yang memastikan Indonesia tak tertelan arus dinamisasi Revolusi Industri 4.0. “Bisnis saat ini memang beda, di Yogyakarta ini misalnya anak muda ditanya orangtuanya, kok nggak kerja. Ini pikiran orang analog, main handphone, main laptop, malam keluar kafe. Ternyata, itu sedang berbisnis ikut waktu waktu Eropa dan Amerika, nggak ketahuan. Tapi di sini negara harus hadir untuk memfasilitasi baik menyambungkan infrastruktur maupun membentuk ekosistemnya,” tandas Sukamta.

    Chairman Petakumpet, Arief Budiman yang juga jadi pembicara turut menyampaikan bahwa era industri 4.0 membawa konsekuensi melimpahnya informasi dan semakin brutalnya kompetisi yang terjadi. Perubahan pola pikir dari manusia sangat dibutuhkan untuk bisa bertahan di era digital tersebut

    sumber berita: kumparan

    Berita Terkait

    Migrasi TV analog ke digital, pemerintah akan berikan bantuan alat

    Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membagikan alat khusus yang akan memungkinkan untuk migrasi televis Selengkapnya

    Meski Pandemi COVID-19, Kominfo Minta Anak Indonesia Semangat Belajar

    indopos.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berpesan agar anak-anak Indonesia tetap semangat dan optimistis mesk Selengkapnya

    Permudah WFH dan SFH, 2.000 Akses Internet Disiapkan Hadapi New Normal

    Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan 2.000 titik akses internet d Selengkapnya

    Laos Belajar Ke Indonesia Kembangkan Ekonomi Digital

    Pemerintah Republik Rakyat Demokratik Laos (Lao PDR) tertarik dengan cara Indonesia mengembangkan ekonomi digital. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA