FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 03-2019

    1878

    Jadikan Nelayan Bangga Lewat Aplikasi di Jaringan Palapa Ring

    Kategori Artikel | Yusuf
    - (Yusuf)

    Natuna, Kominfo – Pemerintah senantiasa berupaya berupaya melakukan terobosan agar pendapatan nelayan Indonesia meningkat. Salah satunya melalui pemanfaatan aplikasi berbasis telepon seluler yang bisa membuat nelayan lebih produktif. Aplikasi itu bisa beroperasi maksimal dengan jaringan 4G yang didukung jaringan kabel serat optik Palapa Ring. 

    Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo menjelaskan KKP bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengembangkan aplikasi yang dapat membantu nelayan bekerja lebih baik di darat maupun di tengah laut.

    “Aplikasi ini bisa dipergunakan melacak pergerakan ikan di laut. Bisa juga untuk memantau harga ikan di seluruh nusantara sesuai jenisnya. Bisa juga mengakses perkiraan cuaca dan lain sebagainya,” kata Nilanto kepada nelayan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Rabu (20/03/2019).

    Menurut Nilanto, aplikasi yang menggunakan jaringan 4G itu bisa membantu nelayan menyampaikan informasi melalui saluran audio, visual dan teks.

    “Dengan ini nelayan juga bisa menyampaikan informasi tentantang gangguan keamanan kawasan kepada petugas kemanan yang ada di darat menggunakan gambar, video, telepon dan message,” katanya.  

    Sekjen KKP

     

    Buah Sinergisitas

    Sekretaris KKP Nilanto menyebut pembangunan SKPT Natuna merupakan hasil nyata implementasi Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional. Sinergisitas kerja antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah membuat SKPT Natuna bermanfaat bagi nelayan di Natuna.

    “Acara kita pada hari ini merupakan salah satu wujud nyata dari sinergi yang baik antara KKP dan kementerian/lembaga terkait, khususnya Kementerian Kominfo," ujarnya. 

    Nilanto Perbowo menyebut peran sejumlah kementerian sesuai dengan lingkup kerja masing-masing. Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat yang membangun jalan akses ke lokasi SKPT Natuna dari Ranai, ibukota Kabupaten Natuna. Adapun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendukung ketersediaan pasokan BBM untuk nelayan baik dalam skema subsidi maupun komersial dari Pertamina. Selain itu juga pasokan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

    "Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui BAKTI, menyediakan fasilitas dan penguatan akses telekomunikasi dan internet di lokasi SKPT Natuna," jelas Nilanto Perbowo.

    Menurut Sekjen KKP, Kementerian Perhubungan memberikan dukungan fasilitas transportasi distribusi pemasaran hasil perikanan Natuna melalui Tol Laut. Kementerian Perhubungan juga melakukan fasilitasi penerbitan dokumen kapal bantuan pemerintah bagi para nelayan.

    Sementara itu, melalui peran Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan perbankan, Kementerian BUMN memberi dukungan pemasaran hasil perikanan serta layanan perbankan untuk nelayan di SKPT Natuna. Selain itu juga, Pemerintah menerima dukungan dari pembuat aplikasi Nelayan Nusantara, Aruna dan Qasir.id.

    "Kita dapat melakukan video converence, serta dapat menggunakan aplikasi Nelayan Nusantara, Aruna dan Qasir, karena dukungan akses telekomunikasi dan aplikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika,” papar Nilanto.

     

    Jadikan Nelayan Tuan Rumah di Negeri Sendiri

    Nilanto Perbowo menilai keberadaan jaringan 4G bisa membantu nelayan lebih cepat mengakses data dan informasi cuaca, ketinggian gelombang, termasuk musim ikan. Semua informasi itu, menurut Sekjen KKP, selalu dikirimkan setiap hari dari Pusat Riset Perikanan dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan.

    "Tujuannya agar sebelum berangkat, nelayan sudah tahu harus pergi ke arah mana? Mau berapa jauh memperhitungkan. Palapa Ring Barat dengan teknologi 4G memungkinkan bagi para nelayan untuk bisa memanfaatkan komunikasi yang lebih maju dan lebih jauh menjangkau lokasi-lokasi di mana nelayan biasa melakukan penangkapan ikan,” tutur Nilanto.

    Sekjen KKP menuturkan dari aspek keselamatan pelayaran, keberadaan akses telekomunikasi memudahkan jaminan atas kelangsungan hidup nelayan. Pasalnya, kebiasaan nelayan yang menghabiskan waktu berminggu-minggu melaut kini sudah lebih mudah mendapatkan fasilitas penyimpanan dan penjualan.

    "Dari sisi keselamatan, dengan sendirinya kelangsungan hidup para nelayan lebih terjamin. Apalagi jika cuaca sedang tak bersahabat, terkadang nelayan harus lari naik ke bukit atau ke tempat tinggi dan terbuka tanpa penghalang. Kini, hal tersebut dapat teratasi dengan adanya koneksi internet," tutur Nilanto Perbowo mengisahkan pemanfaatan aplikasi untuk pemantauan cuaca sebelum melaut.

    Keberadaan SKPT pun membuat pemasaran hasil tangkapan laut nelayan jauh lebih mudah mendapatkan pembeli dan lebih cepat disimpan dengan baik. 

    "Berminggu-minggu mereka bertaruh raga mengarungi laut,  melawan badai dan gelombang demi mengumpulkan ikan, namun hasilnya terkadang tak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Itu terjadi karena ikan hasil tangkapan tak lagi segar lantaran tak bisa langsung dibawa ke pasar manakala ia kembali ke pantai," ungkap Nilanto mengisahkan perbandingan kondisi nelayan sebelum ada SKPT dan jaringan telekomunikasi dan internet 4G yang ditopang Palapa Ring.

    Kini, kehadiran jaringan Palapa Ring mempermudah komunikasi antarnelayan baik yang melaut atau di darat. Nelayan yang tengah melaut pun dapat berkomunikasi dengan rekan nelayan yang berada di daratan.

    “Selesai menangkap ikan, bisa berkomunikasi dengan kawan-kawannya di darat. Untuk mengetahui harga ikan yang ditangkap. Kalau ikannya jenisnya seperti ini, ukurannya sekian panjangnya sekian kilo, kualitasnya demikian bagus, berapa di darat hari ini harganya? Itu bisa seketika diketahui,” jelas Sekjen KKP.

    Nilanto Perbowo mengharapkan kemudahan yang dirasakan oleh nelayan di Kabupaten Natuna bisa dinikmati pula oleh seluruh nelayan di Indonesia. Dengan begitu, menurut Sekjen KKP, setiap nelayan di Indonesia akan dapat merasakan kebanggaan sebagai warga Indonesia. 

    "Saya berharap (semua nelayan) betul-betul bisa menikmati fasilitas ekosistem 4G melalui Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur. Adanya jaringan komunikasi yang bagus, yang memadai, yang stabil, dan yang tersedia setiap saat, akan membuat nelayan merasa betul saya ini Indonesia. Kita bangga sebagai orang Indonesia," tegas Nilanto Perbowo.

    Ke depan, jika semua fasilitas yang disediakan melalui sinergisitas bisa dinikmati merata di seluruh Indonesia, Sekjen KKP menyatakan optimistismenya bahwa nelayan Indonesia akan dapat bersaing dengan nelayan negara tetangga. 

    “Tentu mengharapkan bahwa nelayan di seluruh Indonesia, khususnya yang berhadapan dengan negara tetangga, betul-betul bisa menjangkau kemampuannya sampai ke wilayah terluar, wilayah terdepan. Dengan demikian maka nelayan akan merasa berada di rumah sendiri,” tandasnya. (hm.ys)

    Doorstop Sekjen KKP di acara Palapa Ring

    Berita Terkait

    Menjamin Layanan Komunikasi Lancar Saat KTT G20

    Kementerian Komunikasi dan Informatika fokus menjaga stabilitas kecepatan unduh serta kualitas layanan jaringan telekomunikasi optimal saat Selengkapnya

    Dukung Pelayanan Informasi dan Komunikasi PON Papua, Kominfo Siapkan Media Center Klaster

    Penyediaan Media Center Klaster pada PON Papua merupakan bentuk perhatian Kominfo dalam mentransmisikan informasi dengan pilihan-pilihan dik Selengkapnya

    Terbuka untuk Aspirasi dari Insan Pers

    Pemerintah akan membangun konvergensi pers dengan platform digital ke level playing field yang lebih adil. Pemerintah terbuka untuk masukan. Selengkapnya

    Tak Lagi Cari Sinyal Berkat Palapa Ring Barat

    Sejak awal tahun 2018, tepatnya setelah Palapa Ring Barat beroperasi, operator telekomunikasi mulai menghubungkan BTS dengan jaringan tulang Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA