Menkominfo: Startup Hasilkan Aktivitas Ekonomi Lebih Syariah

Jakarta, Kominfo – Ekonomi berbasis syariah memberi kontribusi signifikan dalam perekonomian Indonesia. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, startup digital yang banyak bermunculan akhir-akhir ini juga menghasilkan aktvitas ekonomi yang lebih syariah. 

“Kaitannya dengan ekonomi Islam, ekonomi syariah, saya menganggap bahwa startup yang menghasilkan aktivitas ekonomi ini menurut saya lebih syariah. Ke depannya akan makin signifikan terutama yang berkembang saat ini yaitu ekonomi digital. Sebetulnya dengan ekonomi berbasis digital ini, itu semuanya lebih dekat kepada ekonomi syariah,” kata Rudiantara dalam acara Muktamar Pemuda Islam di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (04/04/2019).

Menteri Kominfo Rudiantara menyatakan startup lebih syariah karena ada akad atau perjanjian di depan dan semua pihak saling tahu sebelum bertransaksi. “Kalau kita pakai go car, pakai grab car, itu di depan kita sudah tahu siapa supirnya, rutenya mau dibawa kemana, kira-kira harganya berapa, istilah saya akadnya itu sudah banyak lah, belum 100% tapi sudah banyak. Menurut saya itu lebih syariah. Itu baru aplikasi transportasi,” jelasnya.

Mengenai aplikasi lain yang telah dikembangkan start up di Indonesia, Menteri Rudiantara menyontohkan aplikasi Halodoc. “Halodoc itu pengganti kita kalau ke dokter. Pengalaman BPJS studinya di Jakarta, kalau kita ke dokter, pengalaman kita menghabiskan waktu empat jam di rumah sakit kemudian daftar, antri, konsultasi ke dokter, ke apotik, dapat obat kemudian pulang. Dengan Halodoc, kalua kita ga sakit-sakit banget kita bisa janjian dengan dokter, jam berapa, telephon video, tarifnya berapa, kita bisa janjian,” ungkapnya.

Menteri Kominfo Rudiantara juga mendorong agar Pemuda Islam dapat memanfaatkan ekonomi berbasis digital tersebut. “Bagaimana kita memanfaatkan semua ini? Apakah kita buat baru sama sekali suatu startup suatu proses baru dari ekonomi tapi betul-betul berbasis syariah atau kita manfaatkan yang sudah besar seperti bukalapak, tokopedia?” tanyanya.

Bahkan Menteri Rudiantara mengimbau anak muda Indonesia untuk masuk dan memanfaatkan peluang dalam ekonomi digital. “Ini sebenarnya membuka peluang kepada anak-anak muda Indonesia untuk bisa masuk ke ekonomi, ekonomi yang lebih berbasis kepada gotong royong, ekonomi yang lebih syariah, berkolaborasi dan artinya bisa memberi nilai tambah bagi Indonesia,” katanya. (PS)