Kominfo Ajak Warga Sekitar Bandara Kulon Progo Tertib Gunakan Frekuensi

Yogyakarta, Kominfo – Bandar Udara Kulon Progo akan segera rampung. Jelang peresmian penggunaan Bandara, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak warga sekitar Banda untuk lebih tertib menggunakan frekuensi radio melalui sosialisasi penggunaan spektrum frekuensi radio untuk keselamatan penerbangan.

Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio  Kelas I Yogyakarta Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Distiawan Dwi Rumboko, mendorong masyarakat sekitar Bandara untuk lebih tertib menggunakan frekuensi radio.

“Kami sangat berharap masyarakat di sekitar bandara Kulon Progo tertib dalam penggunaan spektrum frekuensi radio, karena itu merupakan upaya dukungan dalam pengamanan pita frekuensi radio untuk keselamatan penerbangan”, tutur Distiawan saat membuka acara Sosialisasi di Kantor Kecamatan Kemon, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta, Selasa (30/04/2019). 

Hasil pengawasan dan pengendalian Balmon Kelas I Yogyakarta terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio selama tahun 2019 diidentifikasi ada 17 pengguna frekuensi ilegal dari 52 pengguna frekuensi yang sudah terverifikasi sampai bulan April 2019.

“Kami mengingatkan agar pengguna frekuensi tertib dan tidak menggunakan frekuensi illegal yang dapat menggangu pita frekuensi radio yang digunakan untuk navigasi dan komunikasi antara Air Traffic Control (ATC) dengan pilot di dalam pesawat,“ papar Distiawan.

Menurut Kepala Balmon SFR Kelas I Yogyakarta, sumber gangguan penerbangan pada frekuensi penerbangan sebagian diantaranya berasal dari pemancar radio FM.

“Khususnya yang beroperasi secara ilegal (tidak berizin), ataupun yang berizin tetapi beroperasi diluar ketentuan teknis atau menggunakan perangkat yang tidak standard,”  imbuh Distiawan. 

Amankan Frekuensi Penerbangan

Menurut Distiawan, kegiatan sosialisasi merupakan bentuk dukungan untuk pengamanan frekuensi penerbangan. 

“Kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah antisipasi pengamanan frekuensi penerbangan dengan adanya pembangunan bandara baru yang dibangun di wilayah Kabupaten Kulon Progo,” jelas Distiawan.

Distiawan menjelaskan langkah yang diambil Kementerian Kominfo untuk melindungi frekuensi penerbangan dilakukan sesuai dengan pengaturan internasional.

“Berdasarkan radio regulation International Telecommunication Union (ITU), frekuensi komunikasi dan navigasi penerbangan dikategorikan sebagai frekuensi keselamatan dan pengawasan terhadap penggunaan frekuensi penerbangan ini sangat ketat,” jelasnya.

Oleh karena itu, Balmon SFR Kelas I Yogyakarta sebagai pelaksana teknis melakukan monitoring dan pengawasan penggunaan spektrum frekurensi radio.

“Tujuannya untuk melindungi frekuensi ini dari gangguan serta mengambil tindakan segera untuk menghilangkan gangguan frekuensi. Dan sebagai langkah antisipasi guna pengamanan frekuensi penerbangan di sekitar Bandara, perlu dilaksanakan sosialisasi,” tuturnya. 

Dalam acara sosialisasi, hadir juga Junior Manager Perencanaan dan Evaluasi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan,  Airnav Yogyakarta, Muhammad Agus Ekananto yang memaparkan mengenai keselamatan penerbangan khususnya masyarakat di wilayah Bandara dan sekitarnya. 

Acara tersebut juga dihadiri oleh Djaka Prasetya selaku Camat Temon, Kulon Progo, dan perwakilan Bupati Kulon Progo diwakili Hary Darmawan selaku Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo. (lischa)